두 - 2 🎐

6K 419 17
                                    

Walk in a Dream Road by Jang Nara (Ost Dong Yi)

Bintang-bintang sudah menghiasi langit malam di Hanyang, matahari pun sudah kembali ke peraduannya beberapa jam lalu. Angin dingin semilir juga mengiringi nyanyian serangga malam yang sudah mengalunkan suara dengan merdunya.

Huft...

Mendesah lelah, seharian ini Aycha... atau sekarang adalah putri Jang Eun Soo, sedang berpikir keras tentang apa yang sedang terjadi padanya. Mengurung diri di dalam kamar dan tidak mengijinkan siapapun untuk menemuinya, Eun Soo bahkan menolak kedatangan orang tuanya.

Pertanyaan selalu silih berganti datang dan menumpuk di kepalanya, membuat Eun Soo merasa jika mimpinya ini sangatlah tidak lucu.

Dimana aku sekarang?
Bagaimana aku bisa berada disini? Mengapa aku tersesat di tempat ini? Apa yang sebenarnya sudah terjadi padaku?

Teka-teki ini yang masih membuat Eun Soo kebingungan sekarang. Terlalu banyak pertanyaan yang tidak menemukan jawaban di benaknya.

Dia tahu siapa dirinya sekarang karena pelayan di depan kamarnya selalu memanggil namanya dengan 'Putri Eun Soo'.

Meski suara cacing di perutnya sedang protes, Eun Soo terus mengabaikan itu. Saat ini dia harus mencari cara untuk mengetahui dimana dirinya sekarang, atau minimal apa yang sebenarnya terjadi disini.

"Putri... mengapa anda seperti ini? Apa ada yang anda inginkan? Jika ada, saya akan berusaha untuk mendapatkannya. Jadi... saya mohon jangan seperti ini Putri," bujuk seorang pelayan wanita bernama dayang Han, yang seharian ini tiada henti untuk terus membujuknya.

Tapi... Eun Soo tetap bergeming.

"Putri Eun Soo... kami mohon buka pintunya!" Para dayang yang lain juga ikut bersuara.

"Kami mohon, Putri!"

Melangkah dengan sedikit mengendap, Eun Soo mengintip keadaan luar dari balik celah pintu.

"Tinggalkan aku sendiri! Aku hanya ingin tidur," sahut Eun Soo sambil bersandar pada pintu. Takut kalau tiba-tiba para penjaga mendobrak kamarnya. "A-aku juga tidak ingin bertemu dengan siapapun!"

Menghela napas, Eun Soo berusaha memutar otak untuk mengingat tentang drama seaguk yang terakhir kali ditontonnya.

Harus anggun, sopan dan jaga imej!

Jangan tanyakan mengapa Aycha bisa mengerti bahasa mereka, berterima kasihlah pada seorang kakak kelas yang disukainya semasa SMA dulu. Berkat rasa suka Aycha pada seniornya itu, Aycha mengikuti sang senior mengambil les 3 bahasa di sekolahnya. Bahasa Cina, Jepang dan Korea.

Ya... seperti seorang stalker.

Walau cintanya harus bertepuk sebelah tangan, tapi itu hanya masa lalu menurutnya.

Dan karena itulah, Aycha tahu dimana dia sekarang.

Hanyang.

Ya... dia di Korea sekarang. Tepatnya di kota Seoul, di masa lalu.

"Eun Soo, putriku... buka pintunya!" suara berat nan lelah seorang pria mulai mengusiknya.

"Tuan Perdana menteri..." Dayang Han menoleh pada Tuannya yang datang.

"Tinggalkan kami berdua!" kata Perdana Menteri Jang tegas.

Merasa jika itu adalah perintah mutlak, Dayang Han pun membungkukan badan hormat.

IF YOU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang