하나 - 1 🎐

8.4K 470 14
                                    

Apa yang kau pikirkan ketika hujan turun dengan sangat deras sedangkan kau masih terjebak di tempat kerjamu hampir tengah malam?

Teman kerja yang selalu menawarkan tumpangan padamu sedang sakit, jarak rumah dan tempat kerjamu cukup jauh, tidak ada angkutan umum di tengah malam begini. Dan lagi... hujan begitu deras dan kau sendirian.

Lalu apa yang bisa kau lakukan dalam situasi seperti ini? Sedangkan ada laporan bulanan yang harus segera kau email ke atasanmu sesegera mungkin.

Entah nasib sial apa yang menimpa Aycha Cherliana.

Gadis 25 tahun yang sejak kecil sudah tinggal di panti asuhan dan sekarang sedang bekerja keras untuk membayar biaya kuliahnya yang sudah masuk ke semester akhir ini.

"Apakah hujan di Semarang memang selalu awet ya? Kalau begini kapan bisa nyelesein report bulanan. Besok Mas Ditya mesti komplain," gerutu Aycha sambil menatap hujan yang bahkan tidak terlihat tanda-tanda akan reda.

Kling...

Ada sebuah pesan masuk. Aycha pun segera membuka ponselnya.

Cha... saya belum menerima email report kamu. Nggak lupa tho kalau hari ini kirim email ke saya?

Baru saja dia memikirkan, ternyata atasannya langsung mengirim pesan padanya.

SMS.

Tunggu, apa mas Ditya punya telepati?

Dengan cepat Aycha membalas pesan itu.

Maaf Mas, mungkin Aycha kirim reportnya besok. Ini masih terjebak.

15 detik kemudian...

Terjebak apa? Terjebak masa lalu? wkwk

Hallow, sepertinya atasannya ini sudah jadi anak cinta.

Terjebak hujan mas. Ini masih di kerjaan.

Cukup lama. Mungkin hujan sedikit mengganggu sinyal di smartphonenya.

Jam segini?

Aycha tersenyum. Sedikit gemas dengan atasannya ini.

Iya mas. Nggak ada tebengan. Angkutan umum juga nggak ada.

Kirim pesan itu pun masih berlanjut.

Punya aplikasi ojek online kan?

Bagaimana bisa pesan ojek online kalau data selularnya saja mati, batin Aycha.

Nggak punya kuota mas. Ini aja kan pakai SMS.

Lama tidak ada balasan. Aycha bahkan berpikir mungkin atasannya ketiduran.

Tapi 5 menit kemudian.

Cha... kamu tetep di sana. Ini aku langsung ke sana. Tunggu ya?

Dan 20 menit kemudian, Mas Ditya benar-benar sudah berada di depannya sambil menyodorkan jas hujan. Aycha bahkan hanya terbengong melihat Ditya membalas tatapannya dengan sebelah alis yang naik.

"Mas anter pulang. Tapi sampai rumah langsung kirim laporan." Ucap Ditya seolah mengetahui kebingungan Aycha yang melihat kedatangannya ini.

Tanpa basa basi, singkat, padat dan jelas, pria itu kembali mengingatkan tentang laporan yang belum dikirimnya. Belum juga sampai di rumah tapi laporan sudah memburu.

Mendesah pelan, Aycha pun menyahut dengan malas. "Iya mas. Sabar!"

Tidak ingin menyia-nyiakan kebaikan Ditya padanya, setelah memakai jas hujan, Aycha pun naik ke motor R15 milik atasannya ini. Mereka berdua segera meninggalkan halaman parkiran sebuah toko swalayan dalam diam.

IF YOU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang