no one
" thanks tau sebab tolong i dari lelaki yang ngaku suami yeon tadi. kalau takda bie entah apa jadi "
soyeon perlahan lahan turun dari tunggangan lalu membuka topi keledar yang dipakainya memandangkan dia sudah tiba tepat dihadapan rumahnya.
" no hal la. kalau nak duit lagi , mintak je dengan bie berapa banyak yeon nak " Jaehoon mengeyit mata. soyeon mengangguk kemudian melambaikan tangan sehingga kelibat Jaehoon menghilang.
dengan segera soyeon menekan butang loceng rumahnya kerana tidak sabar menilik barang yang sudah dibelinya di mall tadi.
pintu dikuak perlahan kemudian terlihat wajah ketat puan park yang bercekak pinggang. soyeon mengeluh kemudian memberi isyarat agar memberi laluan kepadanya.
puan park merentap lengan soyeon dengan kasar kemudian membawanya ke ruang tamu.
terpapar wajah tuan park yang ketat sendat sambil berpeluk tubuh. hoseok juga turut duduk bersebelahan tuan park dengan wajah yang lebam.
" ish apa ni mak , sakitla "
" setakat tangan kena rentap tak sakit mana melainkan hoseok yang dah melumuran darah tu "
soyeon terkedu. hoseok ada disitu ?
soyeon perlahan lahan mendaratkan punggung di sebelah ibunya. pandangannya langsung tidak terarah pada wajah tuan park. segedik soyeon, dia tetap patuh akan ayahnya yang merangkap sebagai Gabenor Daerah Bourtaville.
" ada laki kan ? nak jugak jadi sundal tepi jalan kenapa ? " tanpa segan silu tuan park menghentak meja. luluh jantung soyeon dibuatnya.
mahu saja air matanya yang berkaca itu menitis di pipi putihnya namun dia menahannya.
tangannya yang digenggam kuat menunjukkan hati soyeon tengah membara kepanasan. bukan melempar kebencian terhadap ayahnya tetapi hoseok yang mengadu perbuatan tidak senonohnya kepada ayahnya.
" kamu rela tinggalkan suami kamu yang dibelasah teruk ni demi jantan tak guna tu ? sepatutnya ayah kena halau budak Jaehoon tu dari daerah ni dulu " ujar tuan park sambil menyinsing lengan bajunya perlahan.
" dari dulu menyusahkan orang " sambung tuan park lagi kemudian berlalu pergi. puan park pantas mengekori untuk menenangkan suaminya itu.
cecair jernih yang ditahan soyeon akhirnya menitis jua. terhinjut hinjut bahunya. hoseok tidak berbuat apa apa yang pasti jika dia mengeluarkan sebarang suara , pasti dia akan dimarahi.
" kau suka kan ? suka tengok aku menderita macam ni hiks.. " ujar soyeon sinis. hoseok segera menggeleng.
" pergi mampus dengan muka lebam kau. tak layak diminta simpati " soyeon melangkah pergi meninggalkan hoseok yang keseorangan di ruang tamu.
hoseok tertunduk kaku. adakah dia sudah memecah belahkan hubungan erat keluarga soyeon ?
hoseok dihurung perasaan serba salah. namun, hoseok cuba jadi yang terbaik di mata soyeon walaupun dia tahu soyeon tidak akan pernah mencintainya.
***
" hoseok , jemput makan " pelawa puan park sambil menyedok sesudu nasi untuk suaminya. hoseok mengangguk kemudian melabuhkan punggung.
YOU ARE READING
ISTERI NUSYUZ | JHS
Fanfic+ Sukarnya bibirmu mengungkapkan kasih sayang malah dipenuhi bisa yang menghiris hati. gorgeous cover by @xxmyrah DO VISIT MINI GRAPHIC SHOP ❤