San.

8 2 0
                                    

Author Pov.

Hari ini adalah hari minggu. Tidak akan ada aktivitas yang akan memberatkan batin atau pun fisik Hyerim nanti. Karena hari ini adalah termasuk kedalam hari bebas melakukan apapun.

Hari yang telah disepakati oleh dua perempuan penghuni rumahーHyerim dan ibunya. Tanggal merah atau hari minggu di kalender akan penuh dengan stabilo warna merah muda dan disampingnya berisi tulisan 'Free day'.

Namun, sebelum bebas akan melakukan apapun dihari minggu, mereka harus benar-benar membersihkan rumah dan mengantar semua surat pos yang ingin dikirim, atau membuat makanan supaya dihari minggu tinggal dihangatkan.

Pagi ini, sepadan dengan tema harinya, Hyerim yang biasanya sudah berangkat ke universitas, kali ini masih setia membalut tubuhnya dengan selimut tebal bercorak bunga tulip.

Matanya sedari tadi sudah terbuka, tapi kini tangannya sibuk mengetikan sesuatu pada ponselnya. Kalau ibunya melihat ini, sudah pasti ponsel itu tenggelam ke kolam ikan tua dirumah lama Jungkook.

Sesekali tangan kanannya mengusap mata ketika terasa gatal. Walaupun Hyerim tahu itu berbahaya untuk matanya, tapi untuk saat ini semua teori atau fakta tentang resiko tidur sambil memainkan ponselーHyerim persetan dengan semua itu.

Pagi-pagi buta ia dibuat panik ketika Sohyun menelponnya dan meminta Hyerim untuk membuat skripsi ulang dengan benar dan tepat, tanpa typo. Karena skripsi yang Hyerim buat dan harusnya diberika pada dosen Song, namun berakhir di tong sampah di kantin universitas.

Alias, skripsinya dinyatakan gagal dan harus buat ulang.

Dan hingga pukul delapanーmendekati jam makan pagi, Hyerim masih meminta penjelasan pada dosen Song. Perihal skripsinya yang sudah ia buat dengan segenap hati dan penuh hati-hati, awas-awas dengan tulisan yang salah huruf atau penjelasan yang kurang tepat.

Dan Hyerim merupakan mahasiswi yang dikenal selalu mengumpul tugas dengan tepat waktu. Tapi dengan dosen Song, Hyerim in time. Lalu tugasnya akan dibuang sia-sia.

Dia selalu berpikir dan geram sendiri, salahkah kalau dia mengumpul tugas sebelum tanggal pengumpulannya.

Tiba-tiba saja kakinya keluar dari selimut dan terangkat ke atasーmenendang-nendang kosong ke langit-langit kamarnya. Lalu tubuhnya bergerak acak, seperti cacing kepanasan. "Argh! Sialan sekali! Kurang ajar, benar-benarー"

"KIM HYERIM, KAU BERBICARA KASAR, HAH!?"

Hyerim bungkam.

Dia merasa takut sekarang. Ibunya mendengar kalau ia mengumpat. Suasana gawat darurat. Haruskah Hyerim melompat dari jendela disamping ranjangnya? Dan jatuh mengenaskan disamping kandang Cookie? Hah! Konyol.

Pun setelah mendengar ibunya berteriak seperti itu, Hyerim langsung turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Lalu terkejut bukan main saat melihat ibunya sudah berdiri didepan pintu kamar sambil melipat tangan diatas dada dan wajah datar yang terlihat sangat menyeramkan itu.

Pun Hyerim menggaruk tengkuknya dan menyengir. "Pagi bu, apa sa-sarapannya sudah siap?" Tanya Hyerim.

Tidak menjawab, ibu Hyerim hanya mendengus. "Bersihkan dirimu, setelah itu sarapan. Ibu ada pertemuan dengan manajer sekarang."

"Ibu tidak jadi cuti?"

"Cuti, ini hanya pertemuan mendadak. Perusahaan dalam tekanan," sahut ibunya dan berbalik untuk turun kelantai dasar.

Sementara Hyerim mendesah kesal. Baru saja ia ingin mengajak ibunya ke taman dekat rumah. Mengajak untuk melakukan piknik sederhana dan bermain biasa. Pun Hyerim masuk kedalam kamar dan bersiap untuk membersihkan tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SatisfactoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang