gara-gara jin

11 1 1
                                    

Buku diary, biasanya adalah wadah buat orang curhat tentang isi hati mereka. Apapun yang mereka rasakan dan lakukan maka akan di tulis di diary tersebut. Sama halnya seperti orang lain,yang menggunakan diary sebagai tempat curhat. Ajid pun juga menggunakan diary sebagai tempat curhatnya. Yaah.. Walaupun kadang-kadang isi diary tersebut rada sedikit aneh dan alay

Ajid tengah duduk di sebuah kursi taman kampus. Dia sedang asyik menulis sesuatu di sebuah buku berukuran sedang, dengan cover hellokitty berwarna pink . Yahh... Benar, sebuah diary. ajid sedang menulis disebuah diary tersebut. Sebenarnya banyak yang tidak tahu, tentang rahasia ajid yang satu ini termasuk kedua sahabatnya. Menulis dan mencurahkan isi hatinya kedalam sebuah lembaran buku, sudah di lakukannya sedari masih duduk di bangku SMP. Ajid sangat menjaga rahasia ini, karena dia yakin orang-orang akan beranggapan dia alay atau sebagainya. Apalagi, jika tahu cover buku diary yang di gunakan.

Sakin seriusnya menulis, ajid tidak sadar bahwa sedari tadi kedua sahabatnya si angga dan surya, tengah berjalan kearahnya.

Meliat ada yang aneh dari kelakuan ajid, surya pun menyuruh angga untuk berhenti.

"Stoppp broo.. "

"Kenapa?"

"Lo, liat gak. Ada yang aneh dari si bocah siluman itu." tunjuk surya kearah ajid.

Angga pun mengikuti arah tunjuk dari surya, dan menemukan sesosok ajid tengah menulis di sebuah buku. Dengan ekpresi tertawa sendiri..

"Iyaya.. Kenapa sama ajid yahh??"

"Pasti ada yang dia sembunyiin tuh ngga"

Angga pun menatap kearah surya, dia merasa perkataan surya ada benarnya. Sepertinya si ajid lagi menyembunyikan sesuatu.

"Apa mungkin dia kesambet jin?" duga angga. Entah kenapa tiba-tiba, surya langsung melotot kearah angga. Merasa di tatap, angga pun menatap ke arah surya dengan ekspresi bingung.

"Kenapa sur? Jadi melotot gitu.. Jangan bilang lo kesambet juga". Angga mundur beberapa langkah menghindari surya

" GUE GAK TERIMA KALO LO BILANG AJID KESAMBET JIN!!" ujar surya dengan nada sedikit meninggi dan ekspresi sedikit marah.

"Su..sur.. Lo jangan macam-macam yahh.. Beneran, jangan bikin gue takut atau syok. Gu..gu..gue gak tau lo kenapa. Tapi dilihat dari kelakuan lo sekarang. Kayanya penyakit anjing gila lo kambuh lagi.." angga terus berjalan mundur. Sambil mengepalkan kedua tangannya, seolah-olah sedang ingin melakukan teknik bela diri.

"GUEE CUMA GAK TERIMA LO NGEBAWA NAMA JIN PADA SAAT INI!!.. BUKAN KARENA PENYAKIT ANJING GILA GUE.. BEGOO!!!

merasa tidak terima di katai, terkena penyakit anjing gila. Surya pun berteriak marah kepada angga.

" beneerr penyakit anjing gilaa lo kambuhh... Gue.. Guee.. Gak mau kena rabies lo sur..tolong gue masih mau hidup." mohon angga kepada surya yang berjalan kearahnya.

Keributan mereka berdua pun mengundang perhatian. Ajid yang tadinya tidak sadar akan kehadiran mereka, kini menatap ke arah angga dan surya. Yang tengah bergerak mundur maju..
Kenapa mereka itu, kaya syahrini aja mundur maju. Batin ajid heran.

Ajid pun menutup buku diary nya lalu memasukkannya kedalam tas sandang. Dia pun berjalan kearah kedua manusia alien itu.

"Guee mohon sur.. Sadarr.. Sadarr.." mohon angga terus menerus. Surya yang tengah marah tersebut, tidak menghiraukan sosok angga yang terus memohon.

"Ada apa sih, kalian berdua ini??"
Tanya ajid menatap jijik sekaligus bingung kearah surya dan angga.

"Guee gak tau nih jid. tiba-tiba, di surya jadi kaya gini. Kayanya penyakit anjing gilanya kambuh!!!"

"Anjing gila, muka loe lempak.!!!" sarkas surya.

"Kenapa sih sur??" tanya ajid

"DIA BILANG LO KESAMBET JIN. DAN GUE GAK TERIMA KALO LO DI SAMAIN SAMA JIN. TERKHUSUS KAN SI JIN TUH GANTENGG BINGITSSSS.. LAH LO, MUKA KAYA TROTOAR JAKARTA.. DATARR!!"

"Nahh kan. Lo liat tuh jid, penyakitnya naik level jadi siaga 1. Wajib telpon rumah sakit jiwa nihh.."

Ajid hanya menatap datar kedua orang aneh di depannya ini. Entah kenapa, dia merasa mual+jijik memiliki sahabat seperti mereka ini.

"Jadi lo marah cuma karena gue di katain kesambet jin sama angga?" tanya ajid tenang .

"IYAAA!!!"

"gak usah ngegas kaya gitu, kuping gue masih normal. Seandai gue tuli, baru lo teriak pakai toak sampai jakun lo lepas."

"Maaf" ucap surya, yang sedikit merendahkan intonasi suaranya.
Kini ajid beralih menatap angga, yang masih bersiaga. Apa bila penyakit atau kelakuan surya itu, kembali lagi.

" dan lo ngga, lo tau nggak. Sama jin yang di maksud sama surya.?"

"Nggak tahu."

"Coba buka google, terus lo ketik kata kuncinya jin." perintah ajid pada angga. Angga pun mengambil i-phone 500+nya dari saku celana. Ia pun mulai mengetik nama jin di log halaman pencarian.



 Ia pun mulai mengetik nama jin di log halaman pencarian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SHITT... Jadi ini sosok yang dari tadi di permasalahkan oleh si surya. Whattt the F**ck batin angga dengan ekpresi melongo.

"Sekarang lo udah tau kan??

Angga hanya menganggukan kepalanya, sedangkan surya berdiri di samping angga sambil menatap kearah i-phone milik angga, dengan wajah berbinar.

" myyy brotherrr...." surya menepuk-nepuk dadanya menggunakan tangan. Seolah-olah, dia dan jin bersaudara.

"Ck, kaga pantas lo. Saudaran sama jin ini. Cocoknya lo sama jin kafir aja sana saudaraan.." ledek angga, sambil memasukkan kembali i-phone ke saku celana.

Ajid mendengar hal itu hanya bisa tertawa lepas, terutama angga. Namun, lain halnya surya. Dia memasang wajah cemberut.

Angga dan surya pun lupa, tentang rencana mereka untuk mengetahui rahasia ajid. Yang sempat membuat mereka curiga setengah mati.

#Author lagi berbaik hati sama lo jid, makanya rahasia lo aman...😎

Trio Idiot (the Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang