9

4K 339 0
                                    

yang sider aku cium :*

.

.

.

"Kamu?!"

"Kak Yoon?"

Pria itu adalah Min Yoongi. Jungkook total membeku saat itu. Sial, kakinya lemas. Jungkook memberanikan diri untuk masuk. Yoongi mendekat dengan wajah memerah padam.

BUGH!!

"Kamu pikir saya bakal tinggal diam?! Kamu si brengsek kecil yang berani beraninya membuat adik saya masuk ke tempat ini!"

"uhuk! Kak Yoo--uhuk!"

"Mau bagaimanapun wajah kamu, saya gak takut dan tinggal diam. Saya benci kamu yang sudah rusak hidup adik saya. Brengsek!!"

Taehyung menatap kejadian itu dengan wajah kebingungan. Disini Yoongi memukul Jungkook itu bagus untuk memberi Jungkook pelajaran tapi Taehyung juga tidak mau malaikatnya kesakitan.

Taehyung menggigit bibirnya ragu. Pintu dibuka dari luar. Dokter Park tampak panik.

"Jung! Anda bisa tenang sedikit?"

"GAK!! IBLIS KAYAK DIA HARUS DIBUNUH!"

Dokter Park menarik Yoongi keluar. Jungkook dilantai menutup wajahnya diantara kedua lututnya dan menangis disitu. Taehyung mendekat lalu peluk Jungkook.

"maaf"

.

.

.

"LEPAS!!"

Yoongi berontak kasar. Rambutnya sudah tidak lagi rapi. Jimin menunduk. Yoongi menghela nafas kasar. Jimin melihat Yoongi dan sontak matanya membulat.

"K-kak Yoon?"

Yoongi terkejut. Kakinya lemah, Jiwanya melayang, ludah susah ditelan, tangan gemetar. Park Jimin adalah orang yang didepannya.

Park Jimin sempat mewarnai hidup Yoongi dulu. Sebelum Jimin sering pergi dan nempel dengan adik kelasnya, Jeon Jungkook. Setelah itu tak ada lagi kabar bahkan kontakan hp pun tidak lagi saling tersambung.

"Jimin tolong angkat telfonnya Please...."

nomor yang Anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat menit lagi.

Yoongi membangting ponselnya dan berlari keluar rumah. Setelah kakinya berhenti berlari, Yoongi melihat sekeliling. Taman andalannya dengan Jimin. Disana dia bisa lihat Jimin dengan pemuda manis lainnya.

pergi disaat Yoongi kehilangan keluarganya.

Bahkan semenjak saat itu, Jimin tidak ada memberikan kabar sama sekali. Hubungan mereka masih diambang ambang putus dan tidak. dan hubungan tidak pasti ini masih terjalin hingga 3 tahun ini. Sampai mereka bertemu.

Yoongi meneteskan air matanya. Tamparan ringan telak jatuh di pipi Jimin.

"salam hai dari tanganku yang seharusnya dulu aku kirim bukan sekarang"

Jimin meneguk ludah. Jimin meneteskan air matanya. Yoongi menggigit bibir bawahnya. Sial, Pipi Jimin hampir berdarah dan Yoongi serius khawatir. Yoongi menahan rasa khawatirnya.

Jimin menatap Yoongi. Senyuman tipis tersirat di wajah tampannya. Jimin memeluk Yoongi erat dengan Yoongi balas peluk dan menangis di bahu Jimin.

"maaf. Kak Yoon boleh tampar, jambak, bunuh kalau bisa. Aku kurang ajar, bangsat, brengsek, keparat, setan. Gak seharusnya sama malaikat kayak kamu, kak" Jimin makin menangis.

Yoongi menggeleng dalam pelukan. Tangisnya masih deras. Yoongi tangkup pipi Jimin. "Aku sayang kamu, Jim. Jangan pergi"

----
Minyoon hwhwhw

psycho - kth , jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang