☀ Chapter 2

283 48 2
                                    

“Bagaimana kabarmu?” Taeyong memulai pembicaraan.

Sahabat kecilnya—Lee Taeyong sudah menjadi laki-laki manis dan dewasa. Rambutnya yang dulu berwarna cokelat sekarang telah berganti menjadi warna merah muda. Senyum kecilnya menghiasi wajah laki-laki itu. 
“Seperti yang kamu lihat sekarang. Dan juga bagaimana kabarmu?

“Tentu saja baik.” Senyumnya mengembang. Lalu sedetik kemudian tawanya pecah.

Tangannya bergerak memukuli bahu Jaehyun. Taeyong bahagia melihat sahabat kecilnya dulu kini tumbuh telah menjadi laki-laki dewasa yang tampan.

Ia melihat rambut Jaehyun yang dibiarkan acak-acakan membuatnya semakin terlihat keren. Sudah berapa lama ia tidak melihat sahabatnya itu? Sudah berapa lama pula waktunya habis untuk memikirkan sahabatnya itu? Apakah dirinya pernah melintas dipikiran lelaki itu walau hanya sesaat?

Taeyong menggenggam erat tangan Jaehyun dan mengajaknya keluar dari kedai ramen, dengan sekuat apapun Jaehyun menahan diri untuk tidak memeluk lelaki yang ada didepannya itu, namun saat itu juga pertahanannya selama ini lepas begitu saja. Akhirnya ia memeluk Taeyong.

Jaehyun merengkuh bahu Taeyong erat lalu menggenggam tangannya berjalan menembus dinginnya hujan yang kembali turun membasahi tanah dan dibawah sapuan cahaya senja. 

“Kemana aja kamu, kenapa tidak pernah kembali lagi kesini? Aku menunggumu kembali selama lima tahun ini, Lee Taeyong.” 

“Aku tidak kemana-mana Jae, dan lihat aku sudah kembali ke hadapanmu sekarang.” Senyumnya mengembang. Jaehyun tertawa—betapa bahagianya ia.

Kini Jaehyun tidak membenci hujan dengan senja lagi. Karena hujan dan senja pula yang mempertemukan kembali mereka berdua, memang dulu senja dan hujan yang menemani perpisahan mereka berdua, namun sekarang mereka bertemu kembali disaat hujan dan senja.

Mereka berdua kembali menghabiskan waktu bersama sembari menyantap ramen bersama disalah satu kedai ramen, Seoul.

Tidak ada perbincangan serius diantara mereka berdua, hanya ada senyum yang terpancar dari wajah mereka. Sungguh, Jaehyun dan Taeyong sangat bahagia!

☀🌅

"Ayo, akan aku antar kamu pulang. Oh iya, kamu tinggal dimana sekarang?" Tanya Jaehyun sembari membuka pintu keluar.

"Sebenarnya aku dan kedua orang tuaku menginap dihotel selama 3 hari kedepan. Dan maaf.. aku tidak bisa berlama-lama disini Jae." Wajah Taeyong kembali berubah menjadi sedih.

Namun Jaehyun tetap tersenyum dan berkata positif pada Taeyong. "Tidak apa, Tae. Yang penting aku bisa bertemu denganmu lagi hari ini, esok, dan lusa. Tapi kamu berjanji kan akan kembali kesini lagi dan akan sering bertemu denganku?"

"Maaf aku tidak bisa untuk sering bertemu denganmu, tapi suatu saat kita akan bertemu ditempat yang sangat indah dan tetap bersama selamanya." Apa maksud perkataan Taeyong barusan? Oh.. mungkin beberapa tahun selanjutnya ia akan menetap disini lagi? Entahlah.

"Baiklah akan aku tunggu hari itu tiba. Sekarang ayo pulang, akan aku antar kamu ke hotel."

"Tidak Jae, aku ingin menginap dirumahmu. Apa boleh? Aku sudah izin kok ke ayah dan ibu."

Sedikit terkejut Jaehyun mendengar ucapan sahabatnya itu. Tapi tidak apa ia akan menuruti permintaannya.

"Oh oke, kamu mau menginap dirumahku? Ya sudah tidak apa, ayo kita pulang."

Akhirnya malam itu Jaehyun mengajak Taeyong pulang bersama, dan Taeyong memutuskan untuk menginap semalaman dirumah Jaehyun.

Keduanya telah sampai diteras rumah Jaehyun. Dirumahnya tidak ada siapapun, orang tua Jaehyun sedang pergi ke luar negeri selama 2 hari. Mungkin besok sore akan kembali ke Korea.

Jaehyun dan Taeyong sudah berganti pakaian dan mandi. Mereka sedang duduk di kursi dekat balkon kamarnya Jaehyun.
Taeyong menyandarkan kepalanya dibahu Jaehyun. Ya, Lee Taeyong benar-benar merindukan sosok Jung Jaehyun!

"Jae.. sungguh aku rindu kamu! Aku tidak mau berpisah denganmu lagi. Aku takut kehilangan dirimu lagi, Jaehyun."

Tangan Jaehyun terangkat untuk mengusap puncak kepala Taeyong.
"Tenanglah, aku akan selalu disampingmu. Meskipun ragaku tidak ada disisimu nanti, namun bayanganku selalu setia menemanimu. Dan juga kamu jangan pernah melupakan aku ya.. meskipun perpisahan itu datang lagi nantinya. Aku selalu berharap Tuhan menyiapkan pertemuan lagi antara aku dan dirimu."

Mereka berduapun saling berpelukan, dilangit ada bulan dan bintang yang menjadi saksi untuk pelukan hangat Jaehyun dan Taeyong.

Jika mereka berdua memang ditakdirkan untuk bersama, maka aku harap Tuhan berbaik hati untuk tidak memberikan perpisahan lagi kepada mereka.

Jika mereka berdua memang ditakdirkan untuk bersama, maka aku harap Tuhan berbaik hati untuk tidak memberikan perpisahan lagi kepada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain, Dusk, and Our Story.《Jaeyong✔》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang