😂😂..
Karna dua chap lagi end, aku bikin ini walaupum terkesan lebay
Terimakasih karna kalian yang sudah membaca bad brother ini, memberikan vote, komentar dan semngat.
Sumpah, aku enggak nyangka akhirnya bisa hampir menamatkan cerita ini. Karna aku juga enggak pernah merencanakan yang spesial dari cerita ini, aku juga tidak mengharapkan atau menargetkan apapun dari cerita ini, karna aku hanya menjalani nya kayak ngalir aja gitu.Dan aku sangat berterimakasih karna apresiasi kalian.
Sebenarnya cerita ini tuh requesan teman ku, dia udah lama reques ke aku. Dia juga kpopers dan seorang army, sangat bertolak belakang sama aku yang jd kpop jaman lama dari smp, dan bisa di bilang aku udah biasa aja enggak sampai jd famgirl kayak dulu.
Aku menghargai teman ku itu, di sela aku yang sibuk dengar rutilitas harian ku. Aku sama teman ku yang lain tetap mikirin dia, karna dia punya beberapa masalah, terutama kesehatannya.
Dan kami juga sudah berteman cukup lama.Awal masuk smp, kita udah akrab walaupun beda kelas. Mungkin karna aku tipe yang mudah akrab sama orang, kita jadi satu squads gitu karna angkutan umum yang ngebawa kita sekolah itu juga satu arah. Lalu dia pindah sekolah pas kelas 8, lebih tepatnya dia home schooling karna ada beberapa masalah, terutama kesehatannya. Anggap gitu lah ya.
Trus, pas SMA aku mau melanjutkan ke beda wilayah gitu, tapi batal..jadi aku lanjut SMA ku di dekat smp ku yang dulu, dan pas pendaftaran sekolah itu kita ketemu lagi, and i'm so happy karna ketemu dia lagi.
Kita punya hobby yang sama, suka baca buku, nulis juga, dia suka hal berbau fantasi, action. Dan aku juga suka.
Kita enggak pernah sekelas waktu SMA, tapi kita dekat banget. Mungkin karna aku yang emang punya lumayan bayak teman dan kenalan di setiap kelas jadi kayak aku orangnya lebih pecicilan sedangkan dia agak lebih pendiam, tapi kalau udah dekat juga anaknya pecicilan.
Dia punya masalah sama orangtua nya yang over protective sama dia, dan itu membuat interaksi sosialnya sama orang-orang jadi rada susah.
Secara keseluruhan aku tipe yang aktif dan dia pasif.
Dan lulus SMA, aku dan yang lainnya lanjutin ke univ pilihan kami. Dan dia stay di rumah karna kesehatannya juga, dan untuk awal-awal kuliah kami sempat bingung karna dia lost kontak. Pas liburan kami main ke tempatnya dan alhamdulillah dia baik-baik aja.
Dia juga punya akun wattpad dan karya nya juga bagus yang bts imagine.
Aku tuh sangat menghargai dia walaupun orang-orang memandang dia kayak apapun, dia tetap teman kami, dan saat dia minta bikinin story sama aku. Aku iyain aja walaupun aku bingung mau bikin yang gimana awalnya.
Jadi bad brother ini, tokoh utamanya nama dia. Dan sisa nya nama yang ku bikin secara spontanitas, dan juga cerita ini tidak ku targertkan buat dapat vote berapapun atau berharap di lirik penerbit ataupun readers yang sampai sebanyak ini,
Karna aku nulis cerita ini buat teman ku itu.
Tulisannya bahkan lebih baik dari tulisan ku, dia berbakat di bidang ini dan yang menurutku. Aku cuma seorang penikmat buku dan hal-hal berbau seni.
Dia kayak terpenjara oleh orangtua nya, kayak enggak sebebas remaja umuran ku. Di saat anak umuran ku yang sudah 20thn, menikah, atau punya pacar, atau kuliah, atau kerja. Terus main sama teman, jalan bareng, nonton. Dia enggak bisa, karna kekangan dari sekitarnya, sampai bikin kondisinya tambah ngedrop.
Aku sih cuma bisa berdo'a biar keluarga nya sadar, dan membebaskan apa mau nya dia, dan dia bisa jadi seperti orang pada umumnya yang menikmati hidup.
Kadang aku tuh mikir, kenapa enggak masuk psikolog ya, dari pada jurusan ku sekarang, biar bisa nyadarin orangtua nya.
Tp balik lagi, makasih untuk apresiasi kalian. I'm so proud, gk nyangka gitu huhu..
Aku bakalan biki squel vita vier, terus juga ekstra chap nya, daily life rumah tangga mereka, sambil nulis.
SOYA, LEVIN AND TRIO KEONG RACUN, SIDE TO SIDE, dan semua story ku yang spontanitas dan amatiran. Ehehehe..Makasiiih. ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BROTHER
Romance[PINDAH FIZZO NOVEL] @vavaSugar Terimakasih🙏 ____________________________________ Satu hal yang membuat Vita menyesal memerima tawaran mama nya untuk pulang, kakak nya masih gila. Masih memperlakukannya sama seperti saat ia berumur sepuluh tahun. m...