Chap 1.

8.2K 210 6
                                    

Ver. Revisi
Maaf ya, ini juga spoiler biar kaliat beli versi. Ebook dan buku nya.
Ehehehe maaf.

_______________________________

CHAP 1

Malam ini, sama seperti malam-malam biasanya yang di lewati gadis berusia sembilan tahun itu, makan malam bersama orangtua nya, dan ketiga kakak nya. Semuanya terkesan normal walaupun kakak sulung nya selalu bersikap berlebihan padanya, entah itu menemani nya tidur dan selalu mengecup bibir nya setiap ada kesempatan.

"Vi, kesini duduk sama abang!"

Vita yang baru menyelesaikan pr nya, mendongak dan melihat Javier, kakak sulungnya duduk di tempat tidur nya. Vita mendekat dan duduk di samping kakaknya itu.

"besok weekend, kita jalan berdua yuk" javier menaikkan tubuh vita ke pangkuan nya.

"enggak ah, teman sekolah abang banyak yang nyebelin, apalagi yang cewek" Vita menjawab. Jujur saja dia tidak menyukai setiap teman kakak nya itu, mereka selalu mencubit pipinya dan mencoba mencari perhatiannya agar di lirik kakak nya.

"soalnya kamu cantik nya ngalahin mereka" Javier mengecup bibir Vita, merasa gemas dengan adik nya yang baru berusia sembilan tahun itu.

"kita jalan berdua aja, bang vier teraktir es krim. Bang Levin sama kak Leena aja enggak abang ajak"

Vita tersenyum lebar dan mengangguk, es krim adalah makanan favorit nya. Apalagi kakak sulungnya itu hanya mengajaknya tanpa kedua kakak kembarnya yang kadang suka menggoda nya dan memperlakukannya seperti balita umur lima tahun, padahal Vita selalu berharap kalau kedua kakak nya itu juga memperlakukannya seperti Javier. Andai mereka tahu kalau Vita sudah di tembak oleh teman nya di kelas. Temannya yang keturunan tiongkok dengan senyum manisnya yang mendatangi Vita dan mengajaknya makan es krim di kedai sebelah sekolahnya.

"yuk tidur sama abang" Javier berkata lalu merebahkan tubuhnya dan tubuh Vita, memeluk adiknya itu sambil mengecup kening adiknya itu. Jangan salahkan Javier kalau dia bersikap lebih protective pada adik bungsu nya, di bandingkan dengan adik kembarnya Levin dan Leena.

Javier juga tidak tau kenapa dia selalu seperti ini, satu hal yang di sadari lelaki berusia tujuh belas tahun dengan tubuh tinggi dan wajah tampan itu, dia hanya ingin adik bungsu nya, dia menyukai adik bungsunya yang baru berusia sembilan tahun.

Vita yang saat ini ada di dekapannya sangat menggemaskan, dia sadar kegilaan nya ini sangat tidak masuk akal, tapi apa boleh buat. Javier tidak bisa kalau tidak menyentuh adik bungsu nya, dia tau kalau vita akan jadi wanita cantik nantinya, dan dia akan mencoba untuk menunggu adik nya itu dan tidak akan membiarkan siapapun menyentuh bahkan memilikinya.
Adiknya hanya milik Javier.

[]

PLAK..

Satu tamparan mendarat di pipi Javier sesaat setelah Ayahnya menyeretnya ke ruang kerja beliau setelah mereka selesai makan malam. Javier menyerngit heran saat ayahnya itu terlihat begitu emosi pada nya malam ini. Javier rasa ia tidak membuat keslahan ataupun masalah, semua nilai sekolahnya sempurna. Javier tidak terima kalau ia di pukul tanpa alasan yang tidakjelas seperti ini.

"Kamu sadar perbuatan kamu itu tidak senonoh"

Javier mengerutkan keningnya, dia tidak pernah melakukan berbuat sebelum berpikir. Maksud ayahnya itu perbuatan tidak senonoh nya yang mana, meniduri perempuan?.

"maksud papa?" Javier bertanya

"jangan berpura-pura bodoh Javier. Vita adik kamu" ayahnya membentak.

"mungkin dia masih polos untuk tidak sadar kalau kamu melecehkan dia. Dia baru sembilan tahun"

"anak umur sembilan tahun yang terlalu cantik" Javier menjawab.

BAD BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang