Vita hanya membawa satu koper saat pulang ke indonesia, sekarang dia mendengkur kecil di mobil javier.
Setelah lima menit perjalanan pulang, dia sudah tertidur. Javier mengusap pelan pipi vita lalu mengecupnya, lalu fokus menyetir lagi, setelah berhasil meyakinkan mama, leena dan levin. Vita pulang bersama javier.
Javier harus menahan sebisa mungkin agar tidak menyentuh vita, walaupun hasrat nya meningkat melihat vita yang sekarang tidur, bagaimana tidak, adik bungsu nya itu tumbuh jadi gadis yang punya body seksi dan wajah cantik, apapagi di tambah pakaian vita yang terkesan sangat menantang membuat javier meneguk ludahnya kasar.
Getar ponsel yang berada di pangkuan vita, membuatnya terbangun dan melihat si pemanggil itu.
Javier melirik sekilas, dia memilih fokus pada jalanan di depannya walaupun dia bisa mendengar jelas vita bicara lewat telpon.
"iya, aku sudah sampai di indonesia" vita menjawab
"Roland disini, dia mencari mu"
Vita memutar bola matanya malas.
"hmm, bilang pada nya aku di mana pun asal jangan bilang aku di indonesia" vita langsung memutus telponnya.
"enggak usah pacaran, kamu masih kecil" javier berkata
Vita melirik, seketika rasa takut nya menyerang. Aura kakak sulungnya itu sangat terasa mendominasi dan dia juga sangat canggung.
"gimana kabar kamu?" javier bertanya.
"baik, bang vier?" vita balik bertanya
"enggak baik" javier menjawab "dan cukup tersiksa"
Vita terdiam, dia tidak tau maksud kakak sulung nya ini, tapi dia merasa firasat yang buruk.
Mobil javier berhenti di depan sebuah rumah yang lebih mirip mansion ini, javier keluar dan membuka kan pintu mobil nya untuk vita.
"ma..makasih bang"
Javier mendekat, tidak memberi jarak pada vita yang sekarang tersandar di mobil. Sebelum mobil mama sampai, javier masih punya sedikit waktu berduaan dengan vita.
"abang kangen sama kamu" javier berbisik lalu mencium pipi vita dan leher nya.
"kamu tau kan, kalau siapa pun enggak akan bisa misahin kamu dari abang, jadi abang harap kamu enggak bikin abang berbuat nekat kayak dulu" satu kecupan mendarat di bibir vita.
Tubuh vita menegang, harusnya dia menolak tawaran mama yang menyuruhnya ikut mobil javier, vita rela berdesakan dengan kakak kembarnya di bandingkan merasakan panas dingin di depan javier sekarang.
Javier tersenyum miring lalu mengacak rambut vita, bertepatan dengan mobil mama yang sampai.
Vita langsung lari ke arah mama yang baru turun, dia tidak akan mengadu pada mama nya tentang kejadian barusan, dia sudah besar. Dia tidak mungkin melaporkan kakak sulungnya sedangkan dia tidak punya cukup bukti, vita yakin kalau javier bisa melakukan sesuatu yang lebih gila kalau dia mengadu, dan itu terlihat jelas dari tatapan lelaki itu.
Dan juga, dia takut berhadapan dengan javier. Paling tidak dia bisa bertahan sebulan dan segera pulang ke auckland.
[]
Open po lagi ya gaeeeesssssss....
Gercaaaappppppp!!!!Format pemesanan
Nama
Alamat
Kota
Kelurahan
Kecamatan
Kode pos
Nomer hp
Judul buku
Transfer ke rek 0560368836 an Diana bank bcaOnline Order
https://api.whatsapp.com/send?phone=62818331696
Kalian juga bisa beli buku nya di playstore kalian, Bad brother udah tersedia di Novelindo Publisher dan Playstore.
Untuk Playstore, kalian bisa cari "BAD BROTHER"
Thankyouuuuuuuuuuu❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BROTHER
Romance[PINDAH FIZZO NOVEL] @vavaSugar Terimakasih🙏 ____________________________________ Satu hal yang membuat Vita menyesal memerima tawaran mama nya untuk pulang, kakak nya masih gila. Masih memperlakukannya sama seperti saat ia berumur sepuluh tahun. m...