#1 Pernyataan

79 5 2
                                    

"Tunggu jawabannya besok" (jawab seorang cewek dengan senyum di bibir manisnya)

Aku tersenyum sendiri di kamar sambil memutar-mutar kursi putar dan yakin bahwa si Annisa akan menerima cintaku "Al-denn.... Ayo makan dulu" "Iyaa.."

===PROLOG===

Ya itu aku, anak yang baru pertama kali merasakan namanya cinta. Namanya juga baru pertama kali, pasti kalian tahu bagaimana rasanya dan sekarang aku sedang menunggu jawaban darinya.

Oh iya namaku Alden, aku tinggal dengan keluarga yang berkecukupan tidak terlalu kaya dan miskin. Bisa dibilang di tengah-tengah sih. Keluargaku hanya membeli barang yg mereka butuhkan dan menjaga barang itu supaya tidak rusak dan terus-menerus membeli barang.

Aku duduk dibangku SMA kelas 11. Ketika dikelas, aku selalu melihatnya dari belakang dekat jendela. Aku sudah lama menyukainya tapi baru hari ini aku berani mengungkapkan perasaanku.

Aku turun ke lantai bawah karena ibuku memanggilku untuk makan. Saat aku menuruni tangga aku pernah berpikir

"Apakah ada sesuatu dibawah tangga ini? Apa mungkin ada monster, hantu, atau sebuah ruangan rahasia yg dimiliki keluargaku."

Karena dari dulu aku sangat penasaran dengan isi ruangan ini, ya aku hanya bisa membayangkannya saja seperti di film-film yang pernah kutonton hehe. Aku pernah bertanya kepada ibuku apa isi dari ruangan di bawah tangga itu, ibuku terus-terusan menjawab

"gak ada apa-apa itu cuman gudang"

Tapi, ya namanya manusia, punya rasa penasaran yang tinggi. Ingin lihat langsung ruangannya gak cukup cuman diomongin. Setelah makan bersama ibu, ibu langsung berdiri mendahuluiku dan pergi ke kamarnya.

Tidak seperti biasanya ibuku hari ini, biasanya ibu selalu membersihkan piring yang ibu makan dan terkadang membersihkan piringku juga. Ya terpaksa aku mencuci 2 piring hari ini.

Ayahku meninggal disaat aku masih kecil, ya untung saja aku masih bisa merasakan kasih sayang seorang ayah, meskipun waktu kecil, ayah jarang berada di rumah.

Ayahku meninggal karena menyelamatkan temannya dari kecelakaan, kecelakaan apa? Aku juga gak tahu detailnya. Yang penting pengorbanan ayahku tidak sia-sia.

Setelah aku mencuci piring. Ibu kembali ke dapur dan menyuruhku duduk di meja makan bersebelahan dengan ibu.

Ibu langsung bilang "Ini loh kuncinya kalau kamu gak percaya itu gudang"

Aku mengambilnya dan berlari menuju ruangan di tangga tersebut.

"Jangan lari!!!" ibuku menegurku.

Ya gimana lagi namanya juga penasaran pingin tahu cepet-cepet.

Ku buka pintu tersebut dan alhasil terkejut aku melihatnya ternyata isinya gudang yang berantakan dan gelap. Mungkin karena lama tidak dibukanya ruang tsb. Aku pasrah dan meninggalkan ruangan itu sambil tertawa karena ternyata ibuku menang haha..

"Gimana ruang rahasianya nak?"

"Itu gudang bu..."

"Kan bisa jadi ruang rahasia mu"

Aku berpikir sejenak "betul juga sih, pintunya kelihatan menyatu sama tembok, jadi pintunya hampir gak terlihat. Tapi nanti aja deh aku pikirin lagi"

Setelah itu aku membahas hal lainnya bersama ibu.

KEESOKAN HARI

Aku berangkat ke sekolah dengan senyum dan perasaan gembira karena siapa lagi, ya karena dia lah. Seorang cewek pemalu dan feminim dengan rambut panjang terurai yang sepertinya menyukai ku.

No Time No LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang