KISAH: Mimpi yang semakin meneguhkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya

32 1 0
                                    

Betapa resah benak dan hati Abdullah Ibn Salam pagi itu. Sahabat yang senantiasa berpenampilan rapi serta berucap ramah dan santun ini seorang mantan Rabi Yahudi dari kalangan Bani Qainuqa' Madinah. Sahabat yang sebelum memeluk Islam bernama Hushain ibn Salam inilah yang persaksiannya atas kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dipuji Allah lewat firman-Nya, "Dan seorang dari Bani Israil (Abdullah ibn Salam) bersaksi atas kebenaran Al-Quran sebagai kitab yang diturunkan Allah.." (QS Al-Ahqaf ayat 46)

Mimpi aneh yang dialami Abdullah ibn Salam saat menjelang pagi itu membuatnya resah dan gelisah. Dalam mimpi tersebut dia melihat dirinya didatangi seorang pria yang kemudian memerintahkannya agar pergi bersama pria itu. Karena pria itu memegang tangannya, dia pun tanpa banyak bertanya dan berpikir segera menapakkan kedua kakinya mengikuti langkah-langkah pria itu. Kemudian ketika di tengah jalan, dia melihat sebuah jalan membentang di sebelah kirinya. Melihat jalan tersebut, entah mengapa dia ingin sekali melintasi nya. Tapi pria itu ternyata dapat membaca pikirannya, karena laki-laki itu tiba-tiba berbicara kepadanya, "engkau jangan melintasi jalan itu. Sebab itu adalah jalan orang-orang yang sesat."

Mereka berdua kemudian meneruskan langkah-langkah mereka. Tidak lama kemudian dalam mimpi itu, Abdullah ibn Salam melihat sebuah jalan membentang di sebelah kanannya. Tiba-tiba tanpa ditanya laki-laki itu berucap kepadanya, "Lintasilah jalan itu."
Selepas itu, laki-laki itu mengajaknya menuju sebuah gunung dan memintanya untuk mendaki gunung itu. Tapi kegagalan demi kegagalan lah yang terjadi. Dia tidak pernah berhasil mendaki gunung itu dan akhirnya malah jatuh terduduk. Lalu, pria itu mengajaknya meneruskan perjalanan, hingga akhirnya mereka berdua sampai di sebuah tiang yang ujungnya di langit dan pangkalnya di bumi, sedangkan di pangkalnya terdapat lingkaran. Laki-laki itu kemudian memerintahkannya untuk naik ke tiang itu. Jawab Abdullah ibn Salam dalam mimpi tersebut,"Wahai saudaraku! bagaimana aku bisa sampai ke atas tiang itu, sedangkan ujungnya ada di langit? "

Pria itu memegang tangan Abdullah ibn Salam dan melemparkannya. Tiba-tiba dia mendapatkan dirinya tergantung di lingkaran yang terdapat di ujung tiang itu. Selepas itu, dia memukul tiang itu sehingga roboh. Tapi, ternyata dirinya masih tetap tergantung di lingkaran itu hingga terjaga.

Merasa tidak mampu menafsirkan mimpi yang menyedot seluruh pikirannya tersebut, akhirnya Abdullah ibn Salam pun datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di Masjid Nabawi, dengan maksud untuk menuturkan mimpi itu.
Selepas mengucapkan salam dan berbagi sapa sejenak kepada Rasulullah dan para sahabat yang hadir di masjid, dia menuturkan mimpinya tersebut kepada beliau.

Mendengar penuturannya tentang mimpi itu, beliau kemudian berucap kepadanya, "Wahai sahabatku! Sejatinya jalan di sebelah kirimu yang engkau lihat dalam mimpimu itu adalah jalan orang-orang yang sesat, sedangkan jalan yang engkau lihat di sebelah kananmu adalah jalan orang-orang yang lurus; dan gunung yang tidak dapat engkau daki adalah rumah para syuhada. Sayang, gunung itu tidak dapat engkau daki. Dan tiang yang engkau lihat adalah Islam, sedangkan lingkaran yang engkau pegangi adalah Islam yang senantiasa akan kau pegang teguh hingga engkau berpulang ke hadirat Allah."

Betapa gembira Abdullah ibn Salam menerima penjelasan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam demikian. Dan dia pun semakin mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya.

________________________

(Book: Pesona Akhlak Nabi, hlm: 73. (Diceritakan kembali dari sebuah hadits yang dituturkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asy'ari)).

***

Allahumma shalli wa sallim 'alaa Nabiyyina Muhammad 🌼

Salam,

Rafa Patuti
16 Feb '18

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutipan Untuk KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang