2. Teman Baru

3 1 0
                                    

"Key, bayarin gue yaa. Kali-kali lo nraktir gue, please." Putri menampilkan jurus andalannya, ya puppy eyes.

"Hmm..." jawab Keyna seadanya.

"Beneran? Lo gak bo'ong kan?" heboh Putri.

"Iyaa. Cepet sana, nih uangnya." Keyna memberikan uang lima puluh ribuan.

"Sekalian punya kita juga dong Key." ucap Ameera.

"Yaa Key, yaa." Kinara menimpali.

"Hmm, bilang sama Putri sana."

"Makasih Keyna sayang..." kata Kinara.

"Udah, yuk balik ke kelas." ajak Putri.

***

Kring...kring...kring...

"Baik anak-anak, mari kita akhiri pelajaran hari ini. Jangan lupa kerjakan tugas yang sudah ibu berikan tadi."

"Iya bu..."

Seluruh siswa berhamburan keluar kelas sesudah Ibu Nania keluar kelas.

"Key, lo pulangnya dijemput atau sama kita?" tanya Putri.

"Gue pulang sama abang gojek aja."

"Emangnya supir lo gak jemput?" Kinara ikut menimpali.

"Gak, katanya beliau lagi di rumah sakit. Anaknya sakit demam tinggi."

"Ohh gitu. Yaudah kita duluan ya Key." ucap Ameera.

"Lo pulang sama siapa Ra?." tanya Putri.

"Sama Brandon dong." jawab Ameera bangga.

"Halahh, sok banget lo." ucap Putri.

"Yang jomblo mah apa atuh." kata Kinara mendramalisir.

***

"Nih bang uangnya." ucap Keyna memberikam uang sepuluh ribuan.

"Terima kasih neng." kata abang gojek yang dibalas senyuman oleh Keyna.

Keyna membuka pintu rumahnya yang tidak dikunci dan langsung masuk ke kamarnya. Menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuknya, rasanya sangat melelahkan hari ini.

"Satu hari lagi yang sangat membosankan." gumamnya.

"Kenapa gue ngerasa kalo hidup gue banyak teka-tekinya?"

"Apa gue gak bisa bahagia sama seperti yang lainnya?"

"Apa kesalahan yang pernah gue buat sebelumnya hingga gue gak bisa bahagia?"

"Apa gue jahat ya? Perasaan gue gak pernah bergaul sama orang-orang yang gue gak kenal."

Hahh~ suara pasrah, lelah, kecewa, bosan keluar begitu saja daru bibir mungil milik Keyna.

Keyna bangun dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dan menyegarkan badan serta pikiran yang seharian membuatnya bosan tanpa tahu sebabnya.

***

Keyna merogoh tas sekolahnya, mencari earphone dan menyumbatkannya ke telinga.

Baginya, definisi bahagia untuk dirinya sendiri cukup mudah. Handphone, laptop, earphone, tv, ac, makanan dan minuman, serta kuota yang banyak, itu sudah menjamin moodnya akan baik satu hari penuh.

Bisa dikatakan kalau moodnya labil. Bisa dalam sekejap sangat baik, bisa juga dalam sekejap sangat buruk. Dia bisa berubah seperti singa yang mengamuk jika ada seseorang yang mengganggu ketenangannya.

Keyna sangat jarang berkomentar untuk apa yang ada disekitarnya. Tapi, sekalinya komentar, kata-katanya sangat menohok. Bahkan tidak segan-segan mengeluarkan semua pikiran yang dipendamnya jika itu sudah kelewat batas dan dia sudah muak akan hal itu.

Sifat sehari-hari Keyna lebih banyak menampilkan sifat yang sangat jauh dari sebelumnya. Yaitu pendiam, dingin, jutek, dan tatapan tajam. Sangat jauh berbeda dari sifatnya yang sebelumnya.

Dulu dia merupakan anak yang sangat ceria, kehadirannya membuat orang yang berada di dekatnya menjadi bahagia entah apa sebabnya, seperti ada kebahagian yang terpancar dari dirinya.

Tidak ada yang tahu mengapa Keyna menjadi berubah jauh seperti Keyna yang dulu. Apakah ada seseorang yang membuat Keyna memilih menjadi Keyna yang sekarang? Hanya Keyna dan yang di atas, tahu akan jawabannya.

***


Keyna berjalan menyusuri koridor yang tampak sepi. Mungkin ini masih terlalu pagi. Seperti biasa, dia menyumbat kedua telinganya dengan earphone yang tidak pernah jauh darinya.

"Key!" seseorang menepuk bahunya agak kencang, sehingga membuat Keyna terperanjat kaget.

Keyna melepaskan earphone dan melihat dua orang cewek di depannya dari bawah sampai atas.

Keyna mengerutkan dahinya tanda berfikir untuk mengingat apakah dia pernah mengenal dua orang ini.

Mengerti akan ekspresi Keyna, cewek yang satunya berkata,

"Eh kenalin, gue Alena dan ini Ranti. Kita teman sekelas lo." ucapnya disertai senyuman.

Keyna hanya mengangguk sebagai respon dan memasang kembali earphone yang sempat dilepasnya tadi sembari berjalan menuju kelasnya.

"Key, kita boleh gak jadi teman lo? Soalnya gue suka sama gaya lo dan teman-teman lo. Gue juga fans sama lo, karena bagi gue lo menginspirasi gue." ucap Ranti.

Keyna kembali melepaskan earphone nya dan menatap tajam dua orang di depannya itu.

"Apa yang membuat lo suka sama gue dan teman-teman gue?" tanya Keyna dengan nada datar.

"G-gu-e..." ucap Ranti terbata-bata.

"Hahahaha..." tawa Keyna pecah melihat dua orang di depannya ini tampak terlihat sangat gugup.

"Santai aja kali, gak usah gugup gitu. Gue gak gigit kok, palingan cuma nerkam lo berdua." canda Keyna yang kembali tertawa.

"Ish lo Key, gue tiba-tiba takut tau." ucap Alena yang juga ikut tertawa.

"Haduhh kalian ini, kita teman sekelas. Masa gak boleh temenan sih." kata Keyna setelah berhenti tertawa.

"Jadi kita boleh dong ikut geng kalian?" tanya Alena.

"Kata siapa gue sama temen-temen gue punya geng? Kita cuma temenan kek biasa aja, cuma suka berempat sih kalo kemana-mana."

"Yaudah yuk kita ke kelas." kata Keyna yang dibalas anggukan dari kedua teman barunya.

***


Don't forget vomment yaaw:)

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang