Skenario 1

8.2K 86 29
                                    

Seorang cewek dengan tinggi badan dibawah rata rata alias pendek sedang tengkurap di lantai didepan sebuah kelas dengan bibir yang dimonyongkan.

"Bella ngapain disini?"

Cewek yang merasa dipanggil namanya itu menoleh mendapati cowok berkacamata dengan lesung pipi tengah tersenyum manis.

"Nungguin Mella."

"Oh, mau aku temenin?"

"Gak usah lo jelek, mending pergi aja!"

Setelah dikatain jelek oleh Bella. Cowok itu tidak langsung pergi, malah tersenyum manis dan ikut tengkurap disebelah Bella.

"Ngapain sih lo ngikutin gue!" Dengan mata melotot

"Pengen aja, emang enggak boleh ya?"

"Terserah elo deh." Bella memutar bola mata malas.

Setelah setengah jam kedua remaja itu tengkurap di lantai yang dingin dan untungnya bersih, tiba-tiba pintu kelas didorong dengan keras. Dan muncullah tiga cowok dengan pakaian awutan. Dasi tidak ditempatnya, sabuk juga sama saja.

Bella benci cowok bandel plus acak-acakan walaupun dirinya sama bandelnya. Tapi kan Bella gak suka kalau dirinya disandingkan dengan mereka. Pokoknya Bella benci. Plus gak suka. Apalagi cowok macam Adit end the geng yang sok kecakepan padahal tampang pas-pasan. Bikin Bella tambah badmood aja.

"Eh ada Bella, nungguin Mella ya?"

"Menurut lo Dit, udah tau pake tanya lagi. Tolol! Ngomong sama orang jelek sering bikin gua naik darah. Mending lo balik sana, jauh jauh! Hush!"

"Santai dong! Gue kan nanya baik-baik. Gue tuh aneh Bell sama lo. Lo tuh cakep, imut lagi, jangan galak-galak napa sama cowok, apalagi gue mantan lo."

Karna Bella malas ngomong alias lagi badmood total, apalagi ngomong sama makhluk jelmaan setan kayak Adit jadi cewek itu cuma mendongkak menatap wajah sok cakep Adit-mantan pacarnya lalu memutar bola mata malas.

Sebenarnya Bella tidak tau apa yang membuat dia menerima Adit sebagai pacarnya, dulu. Apa karna dia sering di kejar-kejar para cowok dan Adit cukup tampan serta disegani di sekolah, cuma Adit lho ya, bukan dua cecunguknya. Ah- masa bodo Bella jadi pusing sendiri. Dan lagipula mereka jadian cuma 23 jam 13 menit dan 30 detik. Catat belum genap sehari. Sehari. Apa itu pantas disebut mantan.

"Semua cowok emang selalu brengsek. Lo semua mending pergi sebelum kena bogeman maut gue. Lo juga, gak usah sok akrab sama gue, lo gak pantes deket gue udah cupu idup lagi. Hush!"

Bella mengusir para cowok kurang kerjaan itu dan dia mendapati Mella tengah menatapnya dengan pandangan bosan.

"Balik."

"Bangunin dulu." Ujar Bella sambil merentangkan kedua tangannya, seakan mau digendong dengan memasang tatapan andalan yang menurut Mella menjijikan.

"Jijik."

Setelah mengatakan hal itu Mella tetap saja menuruti keinginan Bella. Dan tidak lupa lupa mengucapkan terima kasih.

"Makasih udah jagain Bella, lo bisa pulang sekarang Gel."

"Perlu gue antar ke parkiran Mell?"

"Gak perlu."

Setelah mengucapkan itu Mella langsung menarik baju Bella ke parkiran. Ya kan kalau Bella jalan sendiri, bisa-bisa cewek cebol itu tidur di tengah jalan. Bisa di koridor, aula atau tangga sekolah-seperti biasanya. Bella memang kalau tidur enggak tau tempat. Yang penting menurut dia nyaman sekalipun itu di toilet sekolah. Bego sampe DNA memang.

Alasan sederhana sebenarnya karna Mella tidak mau berlama-lama bertatap muka dengan cowok yang dulu sempat ia taksir. Dulu lho ya.

Ya namanya Rigel. Rigel Arca Rajendra. Ketua Osis sekolah yang naksir berat sama Bella. Bella Margaretha Putri bukan Armella Lariela Prasasti.

TBC

Perfect PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang