Drap.. Drap..
Seorang gadis belari dengan kencang menyusuri koridor sekolah. Dia kelihatan gelisah hingga menabrak beberapa orang yang lewat.
"Hadeuh mati gue." gumamnya sembari mempercepat langkah kakinya.
Namun, ditengah-tengah lariannya. Matanya menangkap sesuatu yang tak biasa. Dia melihat seorang lelaki yang memakai seragam sekolah dan menggunakan kruk atau tongkat ketiak yang diselipkan di kedua ketiaknya.
"Gue gak pernah liat itu orang, apa murid baru ya?" batin gadis itu. Namun, dia tidak mau memikirkan itu lebih lanjut. Dia tak punya waktu.
Gadis berkuncir kuda itu berhenti didepan sebuah pintu yang diatasnya bertuliskan kelas XI IPA-3 .Dia membuka pintu dengan perlahan. Sambil berharap tidak ada hal mengerikan dibalik pintu itu.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam." gadis itu terkejut mendengar suara berat yang menjawab salamnya. Guru yang terkenal killer seantero SMA Bakti Bangsa, Pak Sakti. Berada di hadapannya. Seperti namanya, dia cukup sakti untuk membuat murid terbandel sekalipun tunduk dihadapannya.
"Senja, ngapain kamu berdiri disitu. Cepat masuk!"
"Eh iya pak, maaf."
Gadis bernama Senja itu berjalan tergesa-gesa menuju kekursinya.
"Lo kok bisa terlambat sih ja?" tanya Vivi teman sebangku Senja, saat ia telah duduk di kursinya.
"Ish, tadi gue bangun kesiangan gara-gara tadi malam begadang ngerjain pr."
"Ish ish ish tak patut." Vivi mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Semuanya tolong dengarkan." perintah Pak Sakti dengan suara lantang. Seluruh siswa yang ada di ruangan kelas langsung diam mematung.
"Jadi, hari ini kita kedatangan murid baru."
"Murid baru?"
"Moga-moga cewek cantik."
"Apa nanti gue jumpa jodoh gue gak ya?"
Beberapa siswa mulai ricuh.Krieet...
Terdengar suara pintu terbuka. Seorang laki-laki melangkah masuk. Seisi kelas terdiam memandang lelaki itu. Sesaat kemudian..
"KYAAAAA.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Warnai Senja
Teen FictionSenja, cewek tomboy sekaligus preman di sekolahnya merasa tertarik dengan Jingga, murid baru di kelasnya yang seorang penyandang disabilitas. Entah apa yang membuatnya tertarik. Mungkin karena kasihan.. Merasa iba.. Rasa penasaran dan kagum.. Atau m...