teman lama

1.1K 118 39
                                    

Suasana kota osaka tidak terlalu ramai sejauh sana memandang, ia sedang berjalan sendirian menyusuri tempat kelahirannya dulu. Menatap bangunan-bangunan yang berubah seiring berjalannya waktu, walaupun masih ada juga yang sama.

Sana berjalan sambil bersenandung ria, mengenang masa kecilnya dulu. Bahkan ia melewati taman kanak-kanaknya dulu, ternyata bangunannya masih sama walaupun sudah berganti cat warna.

Ia duduk di ayunan taman kanak-kanak, untung saja badannya kecil jadi masih bisa duduk di ayunan untuk kanak-kanak.

"sana-chan!"panggil seseorang

Sana yang merasa dipanggil menoleh ke sumber suara, "HIRO!"teriaknya heboh

Sana langsung berlari menghampiri laki-laki yang bernama hiro tadi dan langsung memeluknya.

"astaga sana-chan kita bertemu lagi!"seru hiro "dan kau masih mengingatku setelah lama tidak bertemu, hebat sekali!"aku nya.

Sana melepaskan pelukannya dan menatap hiro lekat-lekat, "mana mungkin aku melupakanmu, baka!"

Hiro menjitak kening sana, "kau ini seorang idol, ku kira kau lupa padaku"

"apa hubungannya aku seorang idol? Hey bukan berarti aku akan melupakanmu!"protes sana

"up to you" hiro menyisir rambut dengan jarinya kebelakang

"kau terlihat semakin tampan hiro"ujar sana yang daritadi memperhatikan penampilan hiro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau terlihat semakin tampan hiro"ujar sana yang daritadi memperhatikan penampilan hiro

"ara ara, jangan membuatku tersipu sana-chan. Aku tak akan tertipu ular sepertimu" ejek hiro

"apa maksudmu mengataiku ular hah?!" ucap sana tak terima, tangannya menabok bahu hiro.

"yak! Kenapa dari dulu kau suka sekali menabokku hah? Aku bisa tidak tumbuh tinggi karna kebiasaanmu!"

"ya, dan nyatanya sekarang kau tumbuh tinggi!" sinis sana

"apa kau ada waktu senggang sekarang? Bagaimana kita ke kedai kopi yang dipinggir jalan itu"ajak hiro

"kedai kopi pinggir jalan yang mana? Kau pikir itu hanya ada satu disini?"

"ck, kau melupakan tempat itu? Oh ayolah pinggir jalan dekat kantor polisi itu"

Sana berusaha mengingat-ngingat tempat yang dimaksud, "OH! tapi aku sedang ingin makan ramen"ucapnya sambil mengusap perutnya

"ramen? Ichiraku?"

Seketika mata sana berbinar senang, "masih hidup penjualnya? Setauku yang jual kakek-kakek"

"ya kakek itu sudah meninggal, tapi sekarang sudah diganti dengan cucunya"

"loh kenapa bukan anaknya aja?"

"anaknya perempuan, katanya sih gamau jualan ramen. Mau jadi ibu rumahan aja"

RUMIT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang