Bagian 16

7.1K 691 110
                                    

Sudah satu bulan sejak kejadian pendarahan Naruto. Dan sudah satu bulan pula Naruto mendiami Shikamaru. Berbagai cara permohonan maaf sudah Shikamaru lakukan, namun Naruto selalu mengacuhkannya. Walaupun begitu, Naruto tetap melakukan kewajibannya. Seperti memasak, membersihkan rumah, dan mengurus suami dan anak-anaknya.

"Naruto, kumohon.. Jangan mengacuhkanku seperti ini." Naruto hanya diam enggan menatap suaminya.

"Naru.."

"Aku mau tidur." Naruto langsung membaringkan dirinya membelakangi Shikamaru. Sedangkan Shikamaru hanya menatap sedih punggung Naruto.

"Naru.. Maaf jika telah membuatmu kecewa. Tapi bagaimanapun, aku tetap mencintaimu." Shikamaru menundukkan kepalanya dan mencium ujung kepala Naruto.

"Aku mencintaimu." Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, ia pun pergi meninggalkan Naruto.

"Hiks.. Hiks.." Tubuh Naruto bergetar. Ia menangis setelah kepergian Shikamaru. Ia ingin sekali memaafkannya, Namun ia tidak bisa.

"Maaf, maaf, Shika.. Hiks.."

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Bruuuuuuummmmm

Shikamaru mengendarai mobilnya dengan kencang. Ia sangat frustasi karena istrinya tak mau menerima permohonan maafnya. Ia harus bagaimana? Ia bingung dan linglung saat ini.

Tes..

Airmata Shikamaru mengalir.

"ARGGGHHHHH!!" Ia menjerit menyampaikan perasaannya yang tak karuan. Dari arah tikungan tepatnya dari arah utara, terdapat truk tronton yang sedang melaju kencang. Shikamaru yang mengendarai mobilnya yang tak kalah kencangnya dari arah barat pun kaget.

BRAK!!

Dan akhirnya kejadian yang tak terduga pun terjadi. Disela-sela kesadarannya, Shikamaru menggumamkan kata maaf dan menyebut nama istrinya. Dan akhirnya kedua mata itu pun terpejam.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Prang!!

Naruto terlonjak kaget mendengar suara benda jatuh. Kemudian ia segera bangkit dan menghapus airmatanya. Lalu mencari arah benda jatuh tersebut. Ia menatap meja nakas di sisi kanannya. Dan ia melihat jika fotonya bersama Shikamaru tidak ada di tempat. Ia pun segera melihat ke lantai. Dan ternyata foto itu terjatuh. Tiba-tiba firasat tidak enak hinggap di benak Naruto. Ia pun menggigit bibir bawahnya.

"Shikamaru.. Semoga ia baik saja."

Knock knock

Pintu kamar Naruto diketuk oleh seseorang. Ia pun segera melangkahkan kakinya menuju pintu tersebut dan membukanya.

Cklek

"Ibu?" Yoshino tersenyum.

"Naru, ibu mendengar suara pecahan kaca dari arah kamarmu. Jadi ibu ke sini untuk memastikan." Jelas Yoshino.

"Ah, itu.. Foto figuraku jatuh."

Drrrtttt..

Hashiridesereba hora tsukameru kara 
Ichido hanashita ashita e no CHIKETTO
Kono basho kara hajimaru kara 
Torimodosu tame mou ichido RISETTO

Kaisatsu wo dete me ni utsuru SANSETTO
ORENJI-iro ga nijinde miete 
Nagasu namida wo shizuka ni terashite 
Kaeru basho datte itteru ki ga shite 

Narande aruku hodo ni hito to kurabete bakari 
Itsunomanika senobi shite tsuyogaru jibun ni kizuku

Hirogaru sekai wa boku dake no mono sa
Mou ichido torimodosu RISETTO
Fumidasu chikara ga boku wo mitasu kara
Mou ichido hashiridasu SUTAATO

JANGAN PISAHKAN AKU DENGAN IBUKU (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang