Bagian 7

11.2K 1K 55
                                    

Hujan gerimis membasahi bumi..
Membuatku menerjang dan menangis di sela-sela air hujan
Ku berteriak dan menangis sejadi-jadinya
Tak peduli dengan tatapan aneh oranglain

Ku merindukanmu, sayang..
Di setiap hariku, hanya dirimu yang ingin kutemui
Aku selalu berusaha untuk kuat, namun tak bisa
Karena hari-hariku penuh dengan kekosongan

Maaf jika dimasalalu ku menyia-nyiakanmu..
Jika takdir mempertemukan kita, ku akan memelukmu dengan erat
Mungkin kau menolaknya ya, kan?
Karena aku sudah berdosa padamu

Mungkin hanya kata maaf tak merubah segalanya
Tapi mulut ini dan hati ini mengucapkannya dengan tulus
Tuhan, pertemukanlah kami berdua..
Karena ku sangat mencintainya




🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻



Sasuke memandang sebuah foto yang terdapat siluet wajah seseorang di masalalunya. Ya..dia tidak lain adalah mantan istri Sasuke, Naruto. Sasuke menitikkan airmatanya. Ahh, sudah berapa kali ia menangis? Hmm.. Andai keluarganya masih hidup, mungkin ia akan ditertawakan.

Sasuke mengusap gambar wajah Naruto dengan ibu jarinya. Kemudian ia cium foto tersebut dan memandanginya kembali. Ia benar-benar sangat rindu. Sasuke kemudiab berbaring di kasurnya sambil memeluk foto tersebut. Dan tidak lama kemudian, kelopak mata itu menutuo sempurna.



🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻



Naruto menyuapi Sarada bubur yang telah disediakan oleh perawat. Sarada dengan senang hati menerima suapan demi suapan dari Naruto dengan senang hati. Setelah bubur itu habis, Naruto meletakkan mangkuk sisa bubur tersebut di meja.

Menma yang duduk di sofa bersama kedua adik tiri dan Shikamaru hanya diam menatap Naruto dan Sarada. Himawari yang notabene tidak suka ketenangan, langsung meronta di pangkuan papanya dan memanggil mamanya. Naruto pun segera berdiri dan berjalan menuju tempat duduk Shikamaru lalu mengambil Himawari dari pangkuan Shikamaru.

"Ada apa sayang, hm?" Tanya Naruto sambil mengusap-usapkan hidungnya ke hidung mungil Himawari. Himawari hanya tertawa dengan perlakuan mamanya yang menurutnya lucu. Kemudian Himawari meraih kemeja Naruto. Ahh, dia ingin menyusu rupanya. Naruto segera mendudukkan diri di samping suaminya. Ketika ia ingin membuka kemejanya, Shikadai dengan cepat berdiri dari acara duduknya. Semua pasang mata di ruangan tersebut terkejut dengan tingkah Shikadai yang tiba-tiba. Kemudian Menma melihat wajah Shikadai yang memerah.

"Se-setidaknya mama tidak menyusui Hima di depan kami." Terang Shikadai dengan memalingkan wajahnya tak ingin menatap mamanya yang akan menyusui Himawari.

"Pffftttthhh.. BWAHAHAHA..!!"

Menma tertawa terbahak mendengar ucapan Shikadai yang menurutnya jika orang Indonesia bilang L3b4¥. Shikadai menatap heran orang yang baru ia kenal. Kenapa ia tertawa?

"Kenapa? Apanya yang lucu?!" Tanya Shikadai dengan nada yang sedikit membentak.

"Ahahahh hahhh.. Tidak, hanya saja kau lucu sekali. Lagipula berapa usiamu, eh?" Tanya balik Menma pada Shikadai sambil mengusap sebutir airmata yang menggenang di pelupuk matanya.

Shikadai menatap tajam Menma.

"10 tahun. Kenapa?!"

"Tidak.. Hanya saja reaksimu itu terlalu berlebihan hehe.."

"Apa maksudmu, bayi besar?"

Menma menaikkan salah satu alisnya dengan julukan kata 'bayi besar' dari Shikadai kepadanya.

"Hahhhh.. Apa kau tahu, bocah? Kau ini masih kecil jadi tidak perlu malu melihat mama menyusui Hima-chan. Aku saja tak keberatan. Malah aku ingi menyentuh dada mama. Karena sudah lama aku berpisah dari mama."

Muka Shikadai makin memerah dan Naruto pun wajahnya ikut memerah juga. Shikamaru sang kepala rumah tangga menghela nafas. Tidak habis pikir dengan ucapan Menma.

Sarada yang duduk bersandar di ranjang tersenyum melihat kakaknya. Ia tersenyum karena pertama kalinya ia melihat kakaknya tertawa hingga terbahak seperti itu. Sarada kemudian mendongakkan wajahnya dan mengucapkan kata terimakasih kepada Tuhan karena telah mempertemukan kakaknya dengan mamanya.



🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan Sasuke baru bangun dari acara tangisan dan kerinduannya pada seseorang. Sasuke segera bangkit dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk menghilangkan jejak keringat yang menempel di tubuhnya. Selesai mandi dan memakai baju, Sasuke ke luar kamar dan berjalan menuju dapur. Kebetulan letak dapur tersebut berada di lantai satu. Dan ia harus melewati kamar Sarada jika ingin berjalan menuju arah tangga.

Sebelum kakinya berjalan ke arah tangga, dipandanginya pintu kamar Sarada yang sedikit terbuka. Entah ada angin apa tiba-tiba ia berjalan menuju kamar anak keduanya. Dibuka pelan pintu tersebut, dan hanya kekosongan yang ia dapat. Kemudian ia berjala menuju kamar mandi Sarada, dan hasilnya kosong juga. Mungkin Sarada sedang ke luar dengan Menma, itulah yang di pikirkan Sasuke.

Sasuke kemudian menutup pintu kamar mandu dan pintu kamar Sarada. Lalu ia berjalan menuju dapur dan makan malam seadanya. Ketika ia membuka lemari pendingin, tidak ada satu pun bahan makanan.

"Ckh! Sial"

Sasuke mendecih dan mengumpat pada lemari pendingin tersebut. Kemudian ia kembali berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya. Setelah itu ia pergi menuju restoran.




🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Naruto memandang keluarganya dan mengajak keluarganya kecuali Sarada yang masih terbaring untuk makan malam di restoran dekat rumah sakit. Mereka menyetujuinya karena perut mereka memang sudah sangat lapar. Mereka pun segera meminta ijin pamit kepada Sarada. Dan Sarada pun menganggukkan kepalanya.




🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻



Sasuke memarkirkan mobilnya yang tak jauh dari restoran itu. Restoran yang dikunjungi Sasuke adalah restoran dekat rumah sakit. Dan kebetulan restoran itu restoran yang jaraknya paling dekat dengan ruma mewahnya.

Sasuke melangkahkan kakinya berjalan menuju pintu masuk restoran. Ketika ia ingin membuka pintu tersebut, ia mendengar suara tawa yang ia kenal. Ia pun segera memutarkan badannya dan memastikan jika suara tersebut memang suara seseorang yang dirindukannya.

Tak!!

Sasuke menjatuhkan kunci mobilnya. Betapa ia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dan sang objek yang dirindukannya juga memandangnya karena barusan mendengar suara benda jatuh.

Hitam dan biru..

Mata mereka saling menatap. Dan akhirnya kegelapan melanda penglihatan Sasuke.





Tbc..

Hwaahhh.. Update kilaaatttt... 🐥🐥🐥
Ok, see you.. 😘😘

Nb: Maaf jika ada typo atwpun kesalahan tulisan. Krn maklumlah.. Males koreksi. 😂😂


(Kudus, 3 nov 2018//21:39)

JANGAN PISAHKAN AKU DENGAN IBUKU (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang