New Game

2.4K 378 116
                                    


Seongwu mendongkak menatap bangunan megah bertingkat-tingkat, dengan lapangan luas dan Seongwu juga baru tahu kalau sekolah barunya ini juga dilengkapi kolam berenang serta lapangan olahraga indoor.

Mata tajamnya melirik kearah Sungwoon si pemuda pendek yang terus mengikutinya dengan senyuman lebar hingga mata segarisnya itu tampak hilang.

"Ngapain lu ngikutin gue?"

"Lu udah tau ruang kepala sekolah?"

"Belum"

"Nah itu makanya gue nemenin lu"

"Ga usah!"

"Yakin?"

Seongwu ngangguk, nerusin jalan sampai masuk dan cukup terkejut dengan keadaan didalam gedung dimana beberapa siswa-siswi hilir mudik dan garis menuju sisi gedung tata usaha dan kepala sekolah yang tampak membingungkan. Seongwu berbalik kearah Sungwoon yang masih tersenyum ramah.

"Karena lu yang minta, anterin gue ke ruangan kepala sekolah!"

Lima belas menit Seongwu berada dkruang kepala sekolah, menuju ruang tata usaha untuk mengambil seragam sebelum menuju kelasnya bersama Sungwoon yang masih setia mengikutinya.

"HEH BOCAH!!!! NAPA TUGAS SAMA PR GUE SALAH SEMUA?!!!"

"Hajar aja hoon" desis seorang temannya.

Serempak Seongwu dan Sungwoon menoleh kearah sudut koridor dekat gedung IPS dimana Jihoon sedang mendorong-dorong dahi seorang pemuda yang bersiap menangis mendongkak kearahnya.

"Maaf,  tapi aku ga ngerti...hiks" isaknya dengan tumbuh semakin gemetar.

"EMANG LU KELAS BERAPA GINI AJA GA TAU!!! BEG*!!!

"hhhhuuuuaaaaaaa aku masih kelas sepuluh kak" oke anak itu sudah menangis.

Seongwu menghela nafasnya bosan. Tanpa peduli dengan tindakan pemuda berambut blonde dengan seragam acak-acakan itu, ia memutuskan melanjutkan perjalanannya menuju gedung kelas.

"Eh lu!!!"

Jihoon berteriak kearah mereka dengan wajah memerah tampak kesal. Anak-anak buahnya dengan setia mengikuti dari belakang. "Lu ngapain ngeliatin gue gitu amat!" Jihoon beteriak kearah Seongwu dan Sungwoon yang kompak menunduk enggan menoleh kearah Jihoon. Ya. Seongwu ingat sedang bermain peran sebagai anak baik-baik sekarang.

Bruuuugh!

"Ugh!" Seongwu meringis ketika perutnya dihantam tinjuan dari Jihoon yang kini menyeringai senang. "Kalau ada yang nanya itu nyaut dodol! Gagu lu?" Jari Jihoon bahkan gemas menarik ujung rambut Seongwu yang langsung menatapnya tajam. Seketika rematan dirambutnya itu melonggar. Mungkin Seongwu lupa bila tatapan tajamnya itu sebenarnya terlihat mengerikan, menurut teman-temannya dulu.  Mata Jihoon seketika terlihat gelisah, terpaku sesaat dan melepaskan rematan dikepalanya.

"Awas lu!!" Jihoon berbalik meninggalkan Seongwu yang masih menahan sisi iblisnya untuk tidak keluar hari ini.

"Lu gapapa?" Sungwoon baru berani bersuara ketika genk pembully itu menjauh dari mereka. Seongwu mengangguk, ya pukulan Jihoon tadi memang ga seberapa bila dibandingkan dengan tinjunya yang sering membuat KO orang.

Terlalu tampan itu sulit memang, terbukti baru lima menit Seongwu berada didalam kelasnya, tempat duduknya sudah dikerubungi oleh beberapa gadis yang saling berebut posisi untuk duduk dibangku sebelah pemuda itu.

"Hai Hong Seongwu.." seorang gadis tampak malu-malu tersenyum padanya.

Mulai lagi -Ong Seongwu kritis identitas

Hidden Line [OngWink Ft NielWoon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang