Bolehkah saya mencintaimu wahai pagi?.
-----------------------------------------------------------
Alam semesta ini memang penuh dengan bermiliyaran kemisteriusan.
Contohnya? .
Dimana dua orang yg awalnya tak mengenal satu sama lain bisa duduk berboncengan di atas sepeda motor dengan mesranya. Eee.... Ngomong² itu kami, Hehehe.
______________________________________Di perjalanan aku dan dia bersenda gurau.
Kami membicarakan banyak hal.
Dari yg sepele hingga kepercakapan yg serius." Mmm... Gw boleh nanya?.. " pertanyaan ku yg mulai serius.
" Nanya apa ja?.. " jawabnya.
" Mmm... Gimana ya hehe, agak gugup sih " jawabku dengan setengah gemeter.
" Ih... Santay aja kali " Jawabnya menyenangkan ku.
" Nanti aja deh kita cari tempat yg pas buat gw ngomong ". Jawabku.
" Mmm... Yaudah terserah kamu saja "
. Jawabnya.Setelah berbincang cukup lama, tak terasa kami pun tiba di tempat yg kami tuju. Yaitu salah satu musium di daerah jakarta.
Langsung kami membeli tiket dan masuk kedalam musium itu.
Di dalam musium ia menerangkan banyak hal tentang apa saja yg harus aku bahas dalam skripsi ku.
Namun entah mengapa mata ini nakal tak mau menoleh sedikitpun darinya.
Entah apa yg iya bicarakan. Aku hanya melihat bola matanya yg lentik.
Lekukan bibirnya yg indah. Dan banyak keindahan darinya yg tak bisa ku gambarkan dalam cerita yg Singkat ini." Ja... " tanya nya kebingungan.
" sampe sini kamu paham? "
" Eh.. Iya paham² ". Ku Jawab. Entah apa saja yg ia bicarakan tadi.
" Mmm.... Tar, kamu laper ga? " tak sadar aku memanggilnya dengan sebutan "kamu" .
" Aku ga salah denger nih? " Jawabnya dengan senyum.
" Hah? Ada yg salah emang ya? " tanyaku kebingungan.
" Engga ko ga ada yg salah. Aku cuma bingung. Aku kira seorang senja ga bisa mengucap kata "kamu" . Hehe " jawabnya sembari meledek ku.
" Eh... Yaampun " dengan tersipu malu aku memalingkan wajah.
Dengan malu aku mengalihkan pembicaraan, agar raga ini tak menerus menahan malu di depanya.
" lu laper ga? Cari makan yu. Udah sore juga nih. Belum makan siang juga tadi kan? " tanyaku sembari mengalihkan pembicaraan.
" Mmm.. Mau makan apa emang ja? " tanya nya.
" Cari aja dulu. Kalo ada yg enak yaudah kita makan di situ. Hehehe ". Jawabku dengan hati yg masih berdekup kencang.
" mmm... Oke. " jawabnya dengan senyum.Kami pun keliling jakarta untuk mencari menu makan yg pas di perut dan dompet. Hehe...
Kami pun tiba di gutik (gulai tikungan) blok m.
Setelah memesan makan dan minum kami memutuskan berbincang sejenak.
Tak lama makanan kami pun datang.
Kami makan dengan lahap dan sedikit canda menjadi bumbu manis pada perjumpaan kala itu.Kami pun selesai makan.
Dan memutuskan untuk pulang dan rehat.
Agar besok bisa beraktivitas kembali.
Aku mengantarnya pulang.
Di perjalanan pulang yg sunyi aku tak berani membuka percakapan.
Karna terlihat ia sangat lelah dan kantuk mulai menyerangnya.Kami pun sampai di rumahnya.
Dan disini entah kenapa aku berani menyatakan perasaan yg entah timbul dari mana.
"Mmm... Tar makasih ya untuk hari ini. " Tanyaku.
"iya sama² ja. Aku masuk dulu ya, kamu hati² di jalan. " jawabnya.
"Tar² gw mau ngomong sebentar boleh ga? " tanyaku dengan sedikit gerogi.
"Boleh dong. Tanya aja " jawabnya.
"Boleh ga sih senja yg angkuh ini punya rasa kepada mentari yg menyejukan? " tanyaku dengan grogi.
"Maksudnya gimana ya ja hehehe.
Aku agak ga paham. " jawabnya dengan bingung.
"Saya cinta kamu. Mmm... Udah malem gw pulang ya.. " Jawabku dengan grogi dan mengalihkan pembicaraan.
"Mm... Oke deh. Hati² ya... " jawabnya dengan senyum malu yg tersipu.Akupun pulang dengan perasaan campur aduk.
-----------------------------------------------------------
Terima kasih semesta hari ini kau hadirkan sejuta kemanisan hidup kepadaku.
Aku bersyukur telah kau titipkan pagi kepadaku.-----------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
senja dan pagi
Fiksi Remajasebuah kisah dua manusia yg pernah merasakan patah hati yg sama dan di pertemukan oleh senja dan pagi .