Anak Istimewa

15 1 0
                                    


Purnama ketiga didesa kecil penuh aura sepi nan mistis jika tengah malam tiba.

Desa Animest, selalu menampakkan cengkraman kesunyian dan kehampaan.

Desa kecil itu memang seringkali dilanda bencana yang silih berganti.

Mulai dari gempa hingga longsoran tanah yang bersumber dari bukit Antelov dibelakang desa. Maka tak heran jika saat memasuki desa itu, aura mistis tebal menyelimuti.

Berbanding terbalik dengan keadaan desanya, masyarakat desa tersebut sangatlah rasional. Mereka tidak akan percaya pada takhayul, khayalan mistis dan sejenisnya.

Mereka menganggap percaya pada hal-hal semacam itu adalah pembodohan terhadap diri sendiri. Hidup mereka begitu tenang, tanpa memikirkan benar atau tidaknya takhayul yang mengikat desa itu.

Pasalnya, desa tersebut dulunya merupakan bagian dari hutan kutukan, hutan Wokea.

Hutan Wokea berada ditengah perbatasan desa Animest dengan tetangganya desa Kurouva.

Rumornya, dulu hutan Wokea merupakan tempat ratusan manusia melakukan perjanjian
Dengan setan.

Setiap malam Jum'at, mereka yang telahMelakukan perjanjian dengan Setan akan melakukan persembahan, berupa makanan
Dan bunga- bungaan yang
Diletakkan pada sebuah nampan
Besar kemudian disimpan
Dijantung hutan itu.

Kemudian Proses terakhir adalah pembakaran kemenyan
Sebagai tanda wewangian
Yang disukai makhluk halus itu.

Awalnya berjalan baik,
Hingga suatu kejadian buruk
Menimpa mereka, para pemuja
Setan. Setelah diberikan apa
Yang mereka mau, seperti harta,
Tahta, dan puluhan wanita,
Seketika mereka acuh pada setan-setan yang mereka sembah.

Mereka jarang memberikan sesajen lagi, Bahkan ada yang sampai Tidak memberikan persembahan apapun lagi.

Akhirnya, perbuatan mereka
Mengundang murka para iblis.
Hutan tersebut dikutuk dan satu demi satu penyembah-penyembah setan mulai
Kehilangan nyawa, dan lenyap
Tak tersisa satupun.

~ ~ ~ ~ ~

"Tenanglah Alonso, istrimu akan baik-baik saja."

Ucap pak Tumble, seorang sesepuh desa Animest yang
Paling disegani itu mencoba
Menenangkan pak Alonso.

Malam itu tepat pukul sebelas
Malam, tiba-tiba istri dari Alonso
Karvec, salah seorang petani dan Peternak desa Animest
Mengerang kesakitan.

Ia Mengandung anak pertama
Mereka, dan malam itu
Menunjukkan tanda-tanda
Bahwa Alissa Karvec, istri dari
Alonso akan melahirkan. Sang suami terlihat bingung
Bercampur tegang, takut jika
Anak atau istrinya tidak bisa
Diselamatkan.

Pak Tumble lian Yang menemani pak Alonso
Bersama satu orang sesepuh
Lainnya memaklumi perasaan
Alonso saat ini.

"Kelahiran anak pertama selalu membuat tegang ya." ucap Pak Tumble pada teman sesepuhnya sambil tertawa kecil.

Tumble Lian, merupakan sesepuh paling tua didesa itu,
Dengan umur hampir 90 tahunan. Ia dianugerahkan
Tuhan berumur panjang.
Bahkan melebihi rata-rata
Harapan hidup warga desa
Itu. Jalannya sudah tergopoh-
Gopoh.

Kekuatannya raib ditelan
Usia. Rambutnya berubah putih,
Gigi-giginya sudah banyak yang
Kabur dari rahangnya. Kulitnya
Mengendur seperti karet yang
Mencair saat dipanaskan.

Kesehariannya adalah bertani.
Tidak ada yang bisa ia kerjakan
Selain dari rutinitasnya itu. Fisiknya yang melemah
Sudah membuat batas untuk
Pertahanan dirinya.

Ia kini Tinggal bersama cucunya yang berusia sepuluh tahun. Karena Keluarganya banyak yang sudah Meninggal, anak-anaknyaBerjumlah delapan orang, tiga telah meninggal dunia dan Lima lagi pergi
Meninggalkannya, karena masing-masing telah berumah
Tangga. Hanya sesekali saja,
Mereka mengunjungi Tumble.

"OAAAAA,"

Seketika suara itu membuat
Senyum tipis pada raut wajah
Alonso yang lama kelamaan
Berubah melebar. Bayinya sudah
Lahir. Dengan perasaan lega dia segera mengintip jendela rumah
Minimalisnya.

PerasaannyaSemakin bertambah lega, saat ia
Melihat istrinya baik-baik saja.
Sang tabib perempuan yang
Menangani persalinan keluar
Dengan senyuman tulus.

"Selamat, bayinya perempuan
Yang cantik dan sehat." jelasnya

Alonso, pak Tumble dan temannya seketika bertambah
Lebar senyumnya. Kebahagiaan besar Menaungi pak Alonso,
Karena menerima sesuatu yang
Belum pernah ia miliki, seorang
Anak.

"Bagaimana dengan istriku? "

Tanyanya dengan perasaan harap-harap cemas.

"Istrimu baik-baik saja, dia harus beristirahat dulu setidaknya sampai ia pulih
Kembali. " jelas tabib itu lagi.

"Terima kasih."

Ucap Alonso sambil seketika bergegas masuk kerumahnya.
Tabib itu mengangguk, diikuti
Anggukan pak Tumble dan temannya mengisyaratkan
Terima kasih.

Pak Tumble ikutMasuk bersama teman sepuhnya Diikuti kepergian sang tabib.

"Sayang, kau baik-baik saja? "

Tanya Alonso yang masih
Berperasaan cemas.

"Aku baik, ini lihat bayimu,
Cantik sekali." jawabnya.


"Almaera Sinucia, itulah namanya."

Jelas Alonso.

Assalamualaiku

Holla sahabatqu..

Mudah-mudahan suka ceritanya..kalo suka kasih jejak... Krisannya ditunggu..:)

Salken..
Wassalam...

TERRA INCOGNITE : The Mystery Of WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang