Pertemuan tak terduga

11 1 0
                                    


Alma merasa hari itu begitu
Dingin. Ia memeluk punggung
Singa yang ia tunggangi.
Badan yang penuh bulu mungkin dapat sedikit menghangatkannya.

Alma mengkerut kedinginan.
Sementara sang singa terus
Melaju dengan kecepatan
Maksimal yang ia miliki.

Alma tidak sempat melihat
Keindahan di sekelilingnya
Lagi. Ia merasa dingin yang
Menyelimuti raganya semakin
Besar. Dingin yang baru kali ini
Ia rasakan. Dingin yang benar
Banar dingin. Tak berlebihan
Jika dibilang dinginnya hampir
Setara dengan di antartika.

Entah kenapa, singa yang Alma tunggangi tiba-tiba berhenti
Mendadak. Sontak Alma yang ada di atas punggungnya langsung terpental sejauh satu
Meter dari tempat singa
Berhenti.

Alma mengerang kesakitan. Ia
Melirik singa yang membawanya, singa itu pergi menjauh dari area itu. Singa itu
Dikagetkan oleh sesuatu, ketakutan dan akhirnya menjauh.

Alma kembali sendirian. Kakinya tersayat dahan pohon
Berduri tajam dan agak besar. Kakinya berdarah dan Alma masih merasakan kedinginan.

"Akhh,, tolonggg."

Erangnya sambil menahan sakit.

Kakinya terus mengeluarkan darah. Alma mencoba mengambil tasnya yang terpental agak jauh darinya. Dengan perlahan, ia ngesotkan
Dirinya untuk sampai ke tempat
Tasnya. Ia membuka air minum dan membasuh lukanya. Tapi darah tidak berhenti mengalir.

Alma mulai lemas, darahnya banyak yang keluar. Belum lagi, ia harus menahan dinginnya
Hutan.

Alma mulai kehilangan
Kesadarannya. Perlahan ia menjatuhkan badannya dan akhirnya pingsan.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Aku semakin cemas saja pada Alma. Aku merasa hal buruk
Telah terjadi padanya."

Ucap Alissa dengan nada pilu.

Alissa adalah seorang ibu.
Firasatnya masih berfungsi dengan baik. Ikatan batin antara
Seorang ibu dan anak tidak
Akan mungkin putus seumur
Hidup.

"Tenanglah, Pak Tumble dan yang lainnya tengah berusaha
Mencari Alma. Kau hanya harus
Tenang dan berdoa."

Jawab Alonso menenangkan.

"Aku belum bisa tenang Alonso.
Aku cemas, aku seorang ibu. Bagaimana nasib seorang gadis
Yang belum dewasa di tengah hutan sendirian. Apa Kau bisa membayangkan itu? "

Tegasnya yang kemudian disusul aliran air mata.

"Sudahlah, aku juga khawatir.
Tapi jika kau terus begini, tidak
Mau makan, panik terus seperti
Ini, lama-lama kau bisa sakit,
Alissa."

Katanya sambil mendekap
Alissa di dadanya.

"Aku belum bisa tenang, jika
Belum ada kabar dari Alma."

Alissa menatap kosong halaman
Rumahnya yang diterangi
Curahan cahaya bulan. Seakan
Ikut prihatin pada Alissa.

Alonso dan Alissa telah meminta
Bantuan Pak Tumble dan warga
Yang lain untuk mencari Alma.
Namun hasilnya nihil. Alma
Belum juga ditemukan. Entah
Dimana dia sekarang.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Kakak, lihat ada seseorang yang
Disana."

Tunjuk seorang gadis berusia
Lebih muda dari Alma yang
Menempuh perjalanan dengan
Kereta kuda bersama kakak
Laki-lakinya. Mereka melihat
Alma yang tergeletak di jalanan
Hutan.

"Kakak, kita harus menyelamatkan dia."

Serunya lagi.

"Tapi, kita buru-buru Mary. Kita tinggalkan saja, nanti juga
Ada yang menolongnya. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERRA INCOGNITE : The Mystery Of WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang