03. motor Langit

33 6 1
                                    

Adzan subuh berkumandang. Akupun langsung membuka mata walau hawa dingin memintaku untuk segera tidur kembali. Apalagi, hari ini hari libur. Tidak ada tugas-tugas yang memaksaku untuk bangun pukul 4 pagi dan langsung berkutit dengan buku-buku.

Segeraku ambil air wudhu sebelum aku terjatuh kembali ke dalam mimpi. Dan setelah selesai sholat shubuh, aku berdzikir dan berdoa. Doa yang tak pernah kulewatkan adalah doa untuk almarhum ibu.

Ya, ibu meninggal sejak aku kelas 5 sd. Saat itu aku benar-benar tidak percaya kalau ibu akan meninggalkanku secepat itu. Rasanya, baru kemarin aku tertawa bersamanya. Akhirnya setelah beberapa hari dirawat terkena penyakit leukimia, ibu dijemput ke rahmatullah.

Aku menangis seharian. Mataku sembab berminggu-minggu. Ingin melakukan apapun selalu teringat dengan ibu. Namun, aku harus mengikhlaskannya. Dan hanya berdoa agar aku dapat masuk surga bersama ibu.

Kejadian itu membuat aku sangat khawatir jika ayah atau kak Leo sakit atau tidak ada kabar. Hanya merekalah yang benar-benar menjadi pelindungku. Walau ada satu laki-laki yang dulu sempat menjadi pelindungku, dan sudah dekat dengan ayah dan Ka Leo.

Sudahlah, apa-apa selalu saja ada Langit.

Akupun merapikan alat sholat lalu membuka jendela kamar. Angin pagi memasuki keseluruhan penjuru kamar. Sejuk sekali. Kulihat langit diatas sana yang sudah mulai terang. Hari ini aku sama sekali tidak memiliki kegiatan apapun, tugaspun telah kuselesaikan tadi malam.

Saatnya family time !

Segera kuambil handphone dan novel baruku, tak lupa kupakai kaca mataku. Novel baruku ini berjudul Harry Potter dengan penulis J.K Rowling. Mungkin judul dan isi cerita ini sudah tidak asing lagi bagi orang-orang. Namun yang membedakannya adalah aku membeli novel Harry Potter versi asli. Ya, berbahsa inggris. Dengan itu aku juga bisa sambil belajar bahasa inggris. Apalagi aku sangat senang dengan British english. Saat aku SMP, aku berulang kali menonton film Harry Potter hanya karena ingin mendengar British Accent. Aku sangat suka setiap scene bagian Hermione alias Emma Watson.

Aku mengetuk pintu Ka Leo yang penuh dengan stiker marvel.

"Kak... Kak Leo lagi apa?" Panggilku.

Beberapa detik kutunggu, tidak ada jawaban juga. Aku coba mengetuk pintunya lagi, tak ada suara yang menjawab.

Tidak mungkin jam segini Ka Leo belum terbangun. Kalau masih ada almarhum Ibu, bisa-bisa dibanjur karena telat sholat. Akupun memutuskan untuk membuka pintunya.

"Kak?" sekali lagi kupanggil. Ketika kutengok tempat tidurnya, rupanya tidak ada juga. Mungkin ia sudah turun ke lantai bawah?

Sangking sepinya, langkahku menuruni anak tanggapan terdengar. Ku tengok ke dapur, tidak ada. Ku cari di ruang tengah, tidak ada. Saat ku lewati ruang ataupun, tidak ada. Akupun langsung membuka pintu dan menengok ke sekitaran teras rumah, namun nihil. Tidak ada juga.

Aku memutuskan untuk duduk di kursi taman. Niatnya, aku langsung ingin membaca novel Harry Potter and the Philosopher's Stone yang satu ini. Tetapi tiba-tiba saja handphone ku berbunyi.

bintang vader (bintang.aw) mulai mengikuti anda.

Melihat itu, bakat stalk account terpendamku langsung hidup kembali.

Postingannya tak jauh dari gambar-gambar karakter dari Star Wars. Postingannya hanya 8 foto. Foto yang pertama ia posting tanggal 20 desember 2015 dengan caption "10 years ago.". Dari foto tersebut, terdapat dua anak kecil yang sedang berada dipesta ulang tahun. Satu anak kecil laki-laki tersebut sedang meniup lilin kue ulang tahunnya. Dan yang berada disebelahnya asik menepuk tangan.

Lusi & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang