tiga

58 11 0
                                    


Dia tidak sengaja mengucapkannya dengan kencang, padahal Anastasia lagi 'kesal' dengan pria itu. Ia segera menutup mulutnya ketika melihat cengiran idiot Leon.

"Mau gak?" Ia menyodorkan sebungkus cimol hangat itu kepada Anastasia yang berusaha memalingkan wajah (walau ia gagal sepersekian detik kemudian)

"Gak."

"Yakin?"

"Gak mau!"

"Yah, yaudah deh gue kasih yang lain."

Ketika Leon hendak bergegas pergi Anastasia memegang pergelangan tangan cowok itu, "Sini kasih aja!"

Leon tertawa kecil, "katanya gak mau?"

"Berubah pikiran, emang gak boleh?" tanpa basa-basi lagi, Anastasia mengambil paksa cimol di tangan Leon. "Ganas." Namun jujur, Leon menyukai ketika perempuan itu makan dengan lahap. Karena pipinya yang chubby akan terlihat lebih bulat dan lucu.

Anastasia menyodorkan tangannya seakan meminta sesuatu, tapi Leon yang tidak peka hanya terlihat bingung.

"Sisir."

Leon merogoh sakunya, Namun setelah satu menit ia tetap tidak dapat menemukan tanda-tanda sisir butek itu.

"Mana?" entah kenapa setiap kata dari Anastasia bernada sangar? sehingga membuat Leon sedikit terintimidasi.

"Kayaknya.. ketinggalan, atau ilang ya?"

Anastasia yang moodnya sudah mulai membaik kembali lagi ke posisi awal.
Sebelum ia sempat menendang kaki Leon, supirnya pun datang untung menjemput perempuan yang sudah emosi itu.

"Awas ya, gue doain lo kena azab!"

Lalu ia masuk ke dalam mobilnya dan membanting pintu itu sedangkan pria yang disumpahi terkena azab oleh Anastasia itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah lakunya itu.

your two sidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang