Part 1 - Ketika Hati Berlabuh

97 12 0
                                    


Part 1 : Bahagia (?)

"Bahagia dirasakan saat kau bersama orang yang kau cintai. Namun, apakah dia tepat untukmu?"~A

Langit tampak cerah. Sinar mentari terasa menghangatkan tubuh. Bunga dan rumput menari tertiup angin. Warna-warni bunga menghiasi taman. Seorang wanita duduk disebuah bangku bercat coklat.

Ia memakai baju biru, senada dengan celananya. Kakinya beralaskan sepatu putih. Rambutnya dibiarkan terurai, sesekali tertiup angin. Wajahnya nampak gembira. Sesekali ia tersenyum dan tertawa.

Angga menghampiri wanita itu. Mereka memang sangat dekat. Saat kelas 3 SD, Angga dan keluargannya pindah ke Bandung. Rumah Angga dan Kinara berdampingan. Semenjak itulah mereka bersahabat. Tak terasa persahabatan mereka telah bertahan 10 tahun.

"Ra, kok nyuruh kesini?" tanya Angga sembari duduk disamping Kinara.

"Ga, kita kan udah lulus, terus kamu mau kemana?" tanya Kinara yang tak menjawab pertanyaan Angga.

"Kenapa tiba-tiba nanya itu?" Tanya Angga.

"Papa kamu bilang, kamu mau ke London. Melanjutkan pendidikan kedokteran disana." kata Kinara.

"Ehmm, iya Ra. Aku emang mau kesana. Maaf kalo gak ngasih tau sebelumnnya." kata Angga dengan rasa bersalah.

Sejak SMP Angga memang bercita-cita menjadi seorang dokter. Keluarganya juga selalu mendukung. Angga berasal dari keluarga kaya, jadi bukan masalah besar untuk biaya sekolah dimanapun.

"Ga, kamu tau Fajar?" tanya Kinara dengan senyum manisnya.

"Tau. Emang kenapa?" tanya Angga.

"Aku dengar, dia akan kuliah di ITB. Seneng banget bisa satu kampus sama dia." kata Kinara dengan wajah berseri.

Fajar merupakan teman satu kelas Kinara saat SMA. Sudah lama Kinara  mengagguminya. Anggapun tahu kalau Kinara menyukai Fajar. Namun, ada suatu rasa yang tak bisa terima tentang ini. Rasa itu bagaikan ingin memiliki namun tak ingin mengungkapkan.

Sepertinya, rasa kagum Kinara itu akan berbalas. Sangat jelas terlihat bahwa Fajar juga menyukai sahabat Angga tersebut. Setiap bersama Fajar, Kinara selalu tersenyum dan bahagia. Seolah tak ada masalah apapun dihidupnya.

Semakin hari, Fajar dan Kinara semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu libur bersama. Angga dan Kinara semakin jarang bertemu lantaran Kinara yang selalu bersama Fajar. Entah kenapa, Angga merasa kesal setiap kali ia melihat Kinara bersama Fajar.

***

Hari ini, Fajar mengajak Kinara makan bersama. Betapa sengangnya Kinara saat Fajar mengajaknya. Ia bersiap untuk bertemu Fajar. Kurang lebih setengah jam, barulah Kinara datang menemui Fajar yang sudah menunggunya di lantai bawah rumah Kinara.

"Tante, saya permisi pergi dulu sama Kinara." kata Fajar sembari memberi senyum pada ibu Kinara.

"Tapi pulangnya jangan terlalu malam, ya." kata ibu Kinara dengan wajah gembira.

Baru kali ini Kinara pergi bersama teman prianya, selain Angga. Selama ini, Kinara selalu bersama Angga kemanapun ia pergi. Ibu Kinara sudah sangat dekat dengan Angga dan keluarganya, jadi pantas saja jika Kinara selalu bersama Angga.

Ayah Kinara telah meninggal saat Kinara berumur 9 tahun. Kinara sangat sedih saat mengetahui ayahnya telah tiada. Disaat itulah, Angga berusaha menghapus perih dihati Kinara.


BERSAMBUNG ke part selanjutnya.


(Catatan admin : Ini hanya sepenggal kisah sederhana yang mungkin sesuai dengan selera pembaca. Gaya bahasa, penulisan, saat tema dan genre tulisan tidak dibatasi, bukankah kisah hidup ini sangat menarik untuk dibagikan. Bagi yang menyukai kisah ini, silahkan share agar yang lain juga bisa ikut membaca. Dan silahkan vote untuk mendukung penulisnya. Selamat menikmati dan nantikan part selanjutnya. Salam Literasi.)

[ E N D ] Just The Way You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang