01. BALAPAN SAMA MANTAN? SIAPA TAKUT!
"Cowok, pacaran yuk!" Goda Grizella pada salah seorang cowok berperawakan tinggi nan atletis yang baru saja melintas di hadapannya.
Cowok itu tidak menghiraukan ucapan Grizella barusan, dia terus berjalan sesuai tujuannya. Semua penghuni Severoux High School sudah sangat paham mengenai kelakuan dan sifat Grizella yang terbilang astagfirullah. Salah satunya ya seperti sekarang ini, menjahili orang-orang di sekitar.
"Sok sombong lo!" Sahut Grizella lagi disusul tawa renyahnya. Seperti ada kepuasan sendiri dalam dirinya ketika menjahili orang-orang.
Terkadang suka ada cowok yang salah tingkah ketika dijahili olehnya. Hal itu justru membuat Grizella semakin getol menjahili cowok tersebut. Seru aja gitu. Katanya.
Kini Grizella tengah bersandar di kap mobil sprot Ferrari Laferrari putih miliknya. Selain berparas cantik, Grizella juga memiliki latar belakang dari keluarga yang sangat berkecukupan. Papanya merupakan seorang CEO ternama di Indonesia dan di Perancis dan Mamanya merupakan seorang designer ternama di kota Paris.
Papanya berdarah Jerman-Perancis-Indonesia. Sedangkan Mamanya berdarah Australia-Indonesia. Kedua orang tuanya bertemu ketika mereka terlibat dalam acara konferensi yang diadakan di Paris, Perancis.
Dan sejak setahun yang lalu kedua orang tuanya tengah berada di Perancis demi mengurus pekerjaan hingga dua tahun ke depan. Sementara kedua anak mereka, Grizella dan kakak laki-lakinya tinggal di Indonesia karena harus menyelesaikan pendidikan.
Cewek itu memainkan kunci mobilnya dengan cara memutar-mutarnya di jari telunjukknya sembari menunggu kedua sahabatnya. Ben dan Arvi.
Tak lama kemudian, seorang cewek dan seorang cowok tengah berjalan beriringan mendekati Grizella. Siapa lagi kalau bukan Benedict dan Arviena, dua orang yang sedang Grizella tunggu.
"Udah selesai pacarannya? Hm?" Sindir Grizella kepada kedua manusia dihadapannya ini.
"Belom." Jawab keduanya dengan kompak.
Tadi seusai bel pulang sekolah berbunyi, Arvi dan Ben izin ke Grizella untuk pergi ke kantin. Biasalah anak muda, nggak dimana-mana pacaran mulu.
Grizella yang notabennya adalah jomblo memutuskan untuk menunggu di parkiran saja daripada harus menjadi nyamuk. Ralat, bukan jomblo, melainkan, Grizella hanya belum menemukan seseorang yang pas. Padahal mah beuh ... sudah banyak cowok yang meminta Grizella untuk jadi pacar, namun Grizella selalu menolaknya. Ada yang ditolak secara halus dan ada juga yang ditolak secara sarkas.
"Tai," umpatnya. "Jadi, siapa nih yang mau nemenin gue nanti?"
"Ben! Bodo amat Ben aja! Kapok gue anjir." Arviena mengeluh membuat Ben dan Grizella terbahak.
"HAHAHAHA! Makanya gak usah sok-sok-an! Udah dibilang, lo bakalan gak kuat eh malah ngeyel." Kata Ben yang malah meledek Arviena.
"Ih! Lo mah, bukannya belain gue malah ngeledek, pacar macam apa lo, heh?" Arviena membalas nyolot. Sedikit ada rasa dongkol terhadap Ben yang notabennya adalah pacarnya sendiri.
YOU ARE READING
GRIZEAN
Teen FictionKetika cinta datang menyapa. Ketika hati mulai berbicara. Ketika rindu menyayat jiwa. Ketika takdir sudah berkata. ~~~ Sejatinya manusia diciptakan untuk saling mengenal, memahami, menolong dan melengkapi sesama. Bukan untuk melukai dan menjatuhkan...