02 - Arvi Jadi Mata-Mata

102 43 260
                                    

- G R I Z E A N -

02. ARVI JADI MATA-MATA

Arvi melangkahkan kaki memasuki arena balap yang hampir setiap hari selalu ia datangi bersama Grizella dan Benedict. Tidak hanya ketika ada pertandingan saja, melainkan untuk sekadar nongki-nongki unyu dengan teman-teman yang lain. Di tangan Arvi terdapat es krim yang sudah sisa setengah dengan rasa vanilla berlapis golden chocolate diluarnya, di bungkusan es krim itu berlogo "M".

Dari arah parkiran, sebenarnya Arvi sudah mendengar bunyi bising dan itu tandanya pertandingan telah dimulai dari tadi.

"ARVIIII!" Pekik seorang cewek berpakaian warna pastel seraya melambaikan tangan dari arah bangku supporter. Dia termasuk teman Arvi, Grizella, dan Ben juga.

"Jesslyn!" Balas Arvi sedikit teriak juga. Lantas Arvi menghampiri Jesslyn lalu mereka berdua bertos ria ala-ala mereka.

"Jess, tadi Ben bilang ke gue katanya Natthaya diganti ya? Maksud gue, Natthaya gak ikut balapan? Emang bener?" Tanya Arvi langsung to the point. Posisi duduk Arvi sedikit condong ke arah Jesslyn.

Lewat sambungan telepon tadi, Ben bilang katanya Natthaya nyuruh orang buat gantiin posisinya saat pertandingan ini berlangsung. Tapi Ben belum bilang orang yang gantiin Natthaya itu siapa karena Ben sudah keburu mematikan sambungan telepon mereka.

Mendengar pertanyaan Arvi barusan membuat Jesslyn mengernyit, "iya bener Vi. Emangnya Ben gak ngasih tau lo siapa orang yang ngegantiin Natthaya?"

Arvi menggeleng, "enggak. Soalnya tadi Ben keburu matiin teleponnya. Mungkin tadi udah mau mulai jadi dia langsung matiin sambungan teleponnya." Dan Jesslyn ber 'oh' ria ditempatnya.

"Sini deh, gue bisikin." Jesslyn menggoyangkan tangannya ke udara mengisyaratkan agar Arvi mendekat. Arvi menurut, lalu dia mendekatkan telinganya.

"Yang gantiin Natthaya itu Rean, mantannya Zella." Spontan Arvi terperanjat kaget.

"HAH?? MANTAN YANG KEBERAPA ANJIR??! RE---" Buru-buru Jesslyn membekap mulut Arvi yang bagaikan mercon tahun baru itu.

"Ssst! Jangan kenceng-kenceng, bego! Kalo ketahuan Natthaya bisa berabe entar urusannya." Seusai mengatakan itu Jesslyn melepas bekapannya.

"Jangan bilang kalo ... Rean yang lo maksud---"

"Severeano D'Zavier? Anak baru di sekolah lo itu kan?"

"HAH?? SEVEREANO D'ZAVIER! ASTAGAA NAMANYA BAGUS AMATTT!" Untuk ke sekian kalinya Arvi tergelak kaget mendengar fakta baru tentang Rean. Dan di detik itu juga, kepala Arvi jadi sasaran empuk tempelengan Jesslyn.

"Ck! Kudet banget sih lo Vi! Emang Zella gak pernah ngasih tahu lo apa?!" Sumpah, Jesslyn jadi bingung sendiri. Sebenarnya yang sahabat karib Zella dan yang satu sekolah dengan Zella itu siapa sih? Dia atau Arvi? Masa hal sepele gini aja Arvi gak tahu ckckck!

"Eh sumpah kalo tentang ini gue beneran gak tau." Jawab Arvi jujur sejujur-jujurnya, "wah ... kacau tuh bocah kaga cerita-cerita ke gue! Awas aje entar pas selese pertandingan, gue santet tuh anak!"

Jesslyn tertawa geli, Arvi ini konyol tapi kasihan. Iya, kasihan karena Arvi terlihat seperti orang bodoh sekarang. Walau pun cewek itu dasarnya memang sudah rada-rada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GRIZEANWhere stories live. Discover now