Melupakan merupakan salah satu hal yang sangat sulit untuk dilakukan terlebih saat hati sudah terlalu mencintainya
Isakan demi isakan mulai mengisi ruang kosong ini, hanya terdapat foto dan kerangkai bunga yang menghiasinya. Ia tidak pernah menyangka hal ini akan menipahnya diusia yang terbilang cukup muda. Ia tidak cukup berani untuk hidup didunia yang kejam ini.
Ia mulai mengangkat kepalanya yang lemah sambil sedikit mengelap air mata yang mengalir deras melihat ke arah seseorang yang sedari tadi mengusap kepalanya tenang dan berusaha untuk menenangkannya.
"Ini tidak akan mudah, aku tau kau bisa menjalaninya. Kuatkan dirimu, kau pasti bisa melewatinya"
Air mataku tidak lagi dapat dibendung, apakah saat ini dia juga akan meninggalkanku, tapi hanya dia yang aku punya sekarang. Bagaimana ini aku tidak akan bisa melewati ini.
"Kumohon jangan pergi, aku tidak sanggup bila kau juga ingin meninggalkanku" teriakku berusaha mencegahnya.
Tanganku mulai menggenggam tangan besarnya menariknya untuk tetep berada disampingku, namun tetep saja usahaku hanya sia-sia, dengan mudahnya dia melepaskan tanganku dan pergi meninggalkanku.
Dia pergi begitu saja
🍁🍁🍁
4 Tahun Kemudian
Sepertinya musim dingin kali ini sangatlah dingin. Seperti biasanya hanya kedinginan yang menyelimuti dirinya bukanlah kehangatan yang semestinya ia dapatkan.
"Aaaish jjinja diluar sangatlah dingin kalau bukan untuk persediaan pokok aku tidak akan mau membelinya saat ini" sambil mengangkat sedikit kantung belanjaan yang lumayan penuh tersebut, namun hal tersebut nambah mempersulit dirinya untuk membuka kunci rumah.
Kunci tersebut jatuh didepan kakinya hal tersebut membuat ia menggeram kesal akan nasib sial yang menimpahnya.
"Aaakh mengapa selama ini kau sangat mengujiku wae??? Wae???" Ia mulai meringkuk memeluk lututnya sambil menundukkan kepalanya. Ia sangat benci dengan kehidupan ini ia sangatlah lelah seharusnya 4 tahun yang lalu dia ikut bersama dengan kedua orang tuanya ia tidak akan menjadi semenyedihkan ini.
Tapi ada satu orang yang harus dia tunggu, seseorang yang membuat sepercik cahaya dalam hatinya. Iya, ia harus bertahan menahan semua ini sampai waktunya tiba dia akan mengerti artinya bahagia.
Panggil saja dia si cengeng sepertinya kalau ada pekerjaan mengumpulkan air mata mungkin dia akan mendaftarnya. Sepertinya dia tidak pernah lelah untuk menangis sampai sesuatu mulai menyentuh punggungnya. Ia berbalik melihat siapa yang menyentuhnya. Sesaat ia membeku akan hal yang ia lihat saat ini. Sesosok lelaki tampan yang diamati lebih jelas lagi sepertinya dia bukan manusia wajahnya yang tampan seperti di poles dengan sangat hati-hati, graham yang tegas, rambut yang tebal, dan jangan lupa sorot matanya yang sangat gelap namun sedikit coklat, dan poin utamanya terdapat di hidung yang membuat seluruh wajahnya menjadi perfact.
Sampai pukulan kecil menyadarkannya, sepertinya lelaki bak dewa ini yang tadi menyentuh punggungnya. "Apakah kau baik-baik saja? dari tadi aku melihat kau hanya duduk didepan pintu ini" sahut lelaki tersebut, ternyata suaranya agak sedikit serak dan berbeda tidak seperti ekspektasinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Attention || Ooh Sehun [M]
FanficJangan berfikir sesuatu yang terlihat diawal belum tentu mengungkapkan sisinya yang sebenarnya. °Ooh Sehun To you owner heart that I never had 🔞🔞Nc.21+🔞🔞 Udah tau dosa tetep aja dibaca dasar aku.