-huhu sebelumnya maapkan dedeq yg unpublish smbrngn scr menddk, baru sadar ae ternyata potonya g ikut ke update:"( semoga suka.-
KEHADIRAN
Tertinggal 2 hari lagi sebelum acara masuk sekolah sedunia. Saat ini aku tengah berada diantara kerumunan semut-manusia yang saling bersesakkan diantrian untuk membayar barang keperluan sekolah, dan saat ini aku berakhir dengan cowok asing super alien yang kerjanya ganggu doang.
3 hari sebelumnya,18.42p.m
"PAGI!!!!" Udah jadi tradisi adikku yang demennya teriakkin telinga kakaknya biar gendang telinganya bisa rusak, kejam emang. Sekalian deh pita suaranya.
Aku langsung menampol wajahnya dengan bantal "Malam", dia marah tapi tidak lama kemudian jadi adik manis yang ngeselinnya minta ampun.
"Malamnya keliatan pagi."
"Ada apaan sih."
"Tante Rika noh, nanya elu."
Gua natep dia aneh, terus mikir.
"Udeh, banyak mikir cepet tua. Sono mandi gih, bau lu." Bodo amat, aku langsung lari kebawah, tidak lupa dengan handuk mandi kesayanganku."Kak, ini temen tante dari Amerika." Aku langsung menatap heran, seolah-olah bertanya. Trus?
"Anaknya," Tante langsung nunjuk sopan ke arah si cowok tinggi kurus pas yang kegantengannya bagi aku diatas rata-rata. "Jason Keith bakal tinggal disini buat nempuh sekolah, ntar sekolahnya bareng kamu. Mau kenalin doang siapa tahu demen." Ini yang paling aku hindarin, entah itu sahabat ataupun keluarga sama aja, aku seperti dipandang cewek mahal yang tidak pernah laku.
Aku nyengir aja kayak orang gila, tidak mau nanggepin atau urusannya bakal lebih panjang lagi.
Karena keadaan yang mulai terasa agak canggung, aku langsung narik handphone dari saku dan membuka socialmedia apl "WhatsApp""Udah ganteng belom fotonya?" Untung aku orangnya ga refleks, jadi wajahnya masih aman.
"Saking gantengnya jadi pengen jual ke temen." Jawabku tenang dengan tetap mempertahankan wajah poker-face.
"Mahal gini." Ungkap Jason dengan wajah stay-cool.
"Gapapa, yang penting laku." Jawabku tidak mau kalah.
"Ga niat beli?"
Dengan spontan, aku berkata "Waktu dan uang gua lebih berharga."
Dia mikir bentar, kemudian dengan pintar dia membalas "Sukarela gimana?"
Yang langsung kujawab dengan sinis "Bagus dong, lebih mudah buat dijual"
"Kok kejam"
"Ada orang jahat yang baik?" Tanyaku sambil menatap dalam ke matanya.
"Buktinya kamu" Jawabnya dengan aura menggoda.
"Bodo amat" Males nanggepin, aku langsung masuk ke kamar dan tidur kembali untuk sementara.12.49p.m
Dan sekarang, seperti yang kukatakan sebelumnya, aku berakhir bersama dengannya ditempat umum yang menyesakkan, serta keadaan dirinya yang berdiri disampingku sambil menatap manis kedalam mataku.
"Ganggu bego" Ujarku pelan
"Udah diam aja," Katanya tanpa ketegasan, aku memutar bola mata dan melepas nafas kasar.
Aku ingin segera pulang. Antrian panjang, tatapan menggelikan yang mengganggu, orang-orang disekitar yang udah kayak lautan zombie. Menyesakkan.
"Lama banget ellah." Ucapku menyeka penat.
"Nikmati, kayak aku."
"Makin resah gua kalo lu hadir, bicara lagi, pengen gue jahit?" Dia senyum tidak mau menghardik.Tak lama kemudian, sebuah tangan menarik pelan troli yang aku bawa.
"Sini, biar aku, kamu keliling aja dulu." Ini anak satu tahu aja kalau aku suka keliling-keliling, yah walaupun udah ratusan kali aku ke toko ini.
"Makasih" Gapapa, tanda hormat."RENO!" Dia kaget setengah mati, jauh dari nomor antrian aku dan Jason, disana berdiri Reno yang dengan bangganya menyandang status jomblo, yah itu secara umumnya.
"Ren, ga bareng pacal?" Tanyaku sangat pelan.
"Pernah liat gua bareng dia jalan?" Jawabnya. Mendadak agak jutek.
"Nape lu? Jutek gitu." Tanyaku bingung.
"Heran gua, kemaren-kemaren perasaan elu yang badmood mulu, jutek juga." Ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari si cewek tinggi yang asing berdiri didepan membelakanginya.
"Kemarin males sih, elunya bikin hari makin buruk, padahalkan biasanya kagak."
"Ken yah" Ujarnya agak menggoda.
"Yakalik bego." Udah jadi tradisi, temen-temenku selalu pada godain aku bareng si tiang Ken, ganteng sih tapi nyakitin.
"Baru beli?" Tanyanya
"Ie, ada kerusuhan di rumah gua" Dia natep kaget, "Santai, maksud gua ada kedatangan tamu gila yang ga dikenal, alien lahyah."
"Satu spesies dong ama elu?"
"G usah ngehina, gua punya perasaan."
"Dulu yang sering ngaku siapa?"
"Kalo elu yang bilang, kesannya ngehina, jadi diem aja." Dia tutup mulut diem, ga mau memperpanjang.
"Siapa tuh aliennya?" Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya dia angkat bicara.
"Ntar juga pasti bakal ketemu." Jawabku menimbang-nimbang, dia balas ngangguk doang.Bahuku mendadak ditarik secara pelan oleh seseorang, aku refleks menatap ke si pemilik tangan "Perl, udah nih." Itu Jason.
"Ieie, bentar." Ucapku dengan jari yang direntangkan ke depan wajahnya.
"Uang lu jatuh tuh." Ucapku sedikit jahil, "Tidak untuk keseribuan kalinya." Dia menjawab dengan senyum merendahkan, aku menatap sinis dan langsung melenggang pergi diikuti oleh Jason.---
Makasih udah mampir, tapi jangan pulang dulu, votenya belum nyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [ON-HOLD]
RomanceGadis dengan semerbak arah tujuan dengan dasar bangunan yang berbeda dari sahabat-sahabatnya. Ketidak kenalannya akan kehidupan berbunga menyebabkan dirinya jatuh sejatuh jatuhnya pada sumur tanpa dasar. Tindakan apa yang akan dilangkahinya? Dan a...