(IV)

15 5 12
                                    

Awal (I)

04.30a.m

  Hari persiapan murid sedunia berakhir, aku mempersiapkan diri dengan ogah, hari libur yang telah berlalu serasa hanya semenit, dan itu sangat mengecewakan.
  Diantar dengan kendaraan pribadi dan nyanyian lagu rohani yang masuk ke telinga dengan lembut, sangat lembut.

07.56a.m

  Awalan pagi disekolah yang sungguh luar biasa, tidak ada yang spesial, hanya 'sangat biasa'.
  "Cerminan diri kita adalah hati kita." Ungkapan penutup Devotion dari Wali Kelas kami.
  "Oh yah anak-anak, kita kedatangan siswa pindahan yang mendadak. Sebagai siswa-siswi yang baik, bantu dia untuk beradaptasi dengan sekolah kita, oke?" Semua murid mendadak ribut dengan berbagai pertanyaan.
  "Cewe apa Cowo bu?" Tanya Mac, si cowok dengan berjuta bahan lelucon yang membangkitkan mood.
  "Cowo" Histeris.
  Wali kelas kami tertawa, emang ini kelas kocak yang kelakuannya ga bisa dipungkiri lagi. Namanya juga 'kecebong hanyut'.
  Wali kelas kemudian menyuruh si siswa pindahan untuk masuk. Aku ikutan penasaran, mengingat kayaknya sekolah kami memecahkan rekor siswa terbanyak yang pindah ke sekolah lain.
  Aku melongo kaget, lupa juga.
  "Nama saya Jason Keith, pindahan dari Amerika, EF Academy"
  Ia, itu Jason manis yang bakal dikerumunin semut, sayangnya ga bakal dimakan.
  Jason natep ke arah tempatku duduk terus nge-wink, aku natep geli dan langsung tiduran, kayak keracunan.

10.15a.m

  "LUCI, lo kenal Jason?" Tanya Leila heboh
  "Siapa yang ga kenal, orang gila gitu."Aku menjawab asal.
  "Cogan euy, itu kepala perlu di tampol?" Ujar Reina, sekarang aku lagi dikerumunin ama semut betina. Mau di interogasi kayaknya, takut-takut aku nyuri si manis.
  "Yaudah sih, orang emang tampangnya gitu." Ucapku menutup dan langsung melenggang pergi ke kantin.
 
  "Denger-denger, ada siswa pindahan yah dikelas lo?" Tanya Chen, emang dia yang paling update, paling kepo juga, paling rusuh apalagi.
  "Udah tahu aja lu."
  "Yaialah, secara katanya dia cogan tingkat kakap"
  "Apasih, mending lo makan deh."

  "Boleh gabung ga?" Itu Jason, lagi. Dia bawa piring penuh makanan 4 sehat 5 sempurna, yang lain pada diabetes sambil ngangguk-ngangguk.
  "Kenapa lo kesini? Kan ada berjuta kursi kosong disana." Ujarku jutek, aku ga pernah gini, tapi sekarang lagi mogok jadi baik, ga ada niat.
  Chen natep tajam, aku menghela napas berat, ga akan pernah bisa marah ama mereka.
  Kami makan dengan aman, walau agak sedikit menjengkelkan, aku udah kayak nyamuk yang hinggap sementara di antara kulit manusia untuk menumpang darah.
  Keadaannya gini, Jason dengan sejuta gombalannya, menggoda sahabat-sahabatku, dan mereka ikut nanggepin, ditambah juga ama si Hailey yang jago banget bales ngegombal, ga tahu diturunin siapa.
  "Temen-temen lo seru juga." Ucapnya setelah sahabatku pada membawa pulang piring ke tempat asalnya.
  "Elunya aja yang ga seru." Jawabku sinis.
  "Kamunya yang sensi, sekali-sekali nikmati." Ujarnya berusaha tenang.
  Aku langsung jawab agak sedikit emosi "Semuanya ancur karena elu bege."
  "Kamunya yang ga mau nerima Luci" Dia tetep sabar, udah kayak sering meditasi.
  "Udah deh, jangan sok ngatur kalau ga tahu apa-apa" Aku langsung kabur, males debat. Semuanya pokoknya males.

----
Iya, ini pendek banget , 477 doang, gpp yang penting nikmatin, kalem juga soalnya ini baru part 1 doang, kedepannya dipanjangin, tapi ideku buntu, diusahain deh, ayoo maksa author biar bisa:"V with VOTE huahaha

-Maaf kepanjangan, biar genap 500-an aj:")-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang