1. Kamu..?

267 17 5
                                    

Pagi di SMA 01 Karangnanas...
"Pagi, Kak Morgan!"
"Pagi"

"Selamat pagi, Gantengku Morgan!""Pagi""Oy, Morgan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Gantengku Morgan!"
"Pagi"
"Oy, Morgan. Udah digatelin aja Lo pagi-pagi!" Dia Ucup, kedelai hitam yang kami rawat seperti anak sendiri. Bukan!
Namanya Samuel, temen sohibku dari SMP.
"Mau? Ambil aja, gue gak demen yang kaya gitu" jawab gue ketus.
"Gue bingung. Cewek-cewek yang ngincar elo itu tajir, cantik, bohay. Kok Lo gak mau sih?" Samuel meletakkan tangannya di pundak gue.

"Sorry. Gue maunya yang segel, baik hati dan parasnya. Bukan yang cabe-cabean kaya gitu" Jawab gue sambil ngelepasin tangan Samuel dari pundak gue.
"Sok alim lo! Btw, tongkat Lo mana Gan?"

"Gue sekarang pake alat pendengar. Jadi gue bisa tau letak benda dari bunyi pantulan. Kaya Kelelawar" jawab gue sok tahu.
" Hebat lo! Udah gue masuk kelas dulu. Good Babai!" Samuel nepuk pundak gue.
"Alay!''

Setelah beberapa langkah gue ngerasa ditabrak seseorang.
"Oy! Lo punya mata gak sih! Kalo punya ya dipake, jangan dikasih ke mang Ujang!"sewot gue.
"Sorry,eh maaf. Beneran gak sengaja. Gue buru-buru. Maaf!"

Eh,dia perempuan! Ngerasa sedikit bersalah gue. Tapi, suaranya kaya familiar banget. Siapa? Tapi gue gak ingat. Biarlah...

"Morgan!, Lo ngapain berdiri aja disono! Sini kek!" Teriak Rizal, temen sok alim gue.
"Apaan sih Lo? Gue bakalan kesono! Diem bae!"
"Bu Fani udah dateng geblek! Malah gleyar gleyor disono!"

Mampus!

Alhasil, gue dihukum duduk diluar kelas. Karena gue cacat, guru-guru gue simpati sama gue. Tapi, bukan itu aja gue juga punya kelebihan, gue juga berprestasi, ganteng, tajir, pinter bersosialisasi, ramah, dan tidak sombong. Itu kata ibu gue. Dan dengan mudahhya gue percaya gitu aja. Tapi ada benernya juga. Gue pinter, dan ganteng adalah aset utama gue

"Morgan, ngapain Lo diluar kelas?"

Gue gak kenal suaranya, tapi gue ngerasa familiar. Siapa..?
Setelah gue pikir-pikir mungkin dia cewek yang gatelin gue tadi pagi.
"Biasa dihukum" jawab gue seadanya.
"Ouh, Lo paper? Mau roti? Ini roti buat Lo" tangan perempuan itu menyodorkan sebuah roti kedepannya wajah gue.

"Oke, Thx" gue nerima roti tersebut.
"Lo gak ingat gue,Gan? Tanya perempuan itu.
"Gue buta! Gue gak bisa ngenalin wajah orang. Gue cuma bisa dengerin dan hafalin suara orang." Nadaku sekarang mulai naik.
"Gue Ar..."

TET..!

Bunyi bel tanda pergantian jam berbunyi memotong kata gadis itu. Dengan sigap gadis itu lari menjauh dari kelas gue.

Ar? Armand?
Ari?
Ahmad?
Gue lupa dia perempuan, njir!

Aulia?
Angel?
Citi-citi ti?#
Cinta Laura?#
Ariel Peterpan?
A...
Ar..
Ari..
Arie..
Ariel!

My Enemy is comeback!

************************************
Please Votement to support author!
Sorry kalo ada typo-typo, maklum author baru. Masih butuh banyak pengalaman.

Enjoy
:*

BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang