Macetnya jalan raya membuat pria tampan ini terus terusan mengumpat dalam hati . Ia harus cepat pulang dan makan siang karena cacing cacing di perutnya sudah konser .
Apalagi panasnya hari itu menjadikan pria ini membuka seluruh kaca mobilnya .
Sebut saja dia Chittaphon Leechaiyapornkul atau biasa di panggil Ten oleh orang orang di sekitarnya . Ten adalah mahasiswa SMA yang terkenal cukup tampan dan paling pintar di sekolahnya .
"Brisik bego!" Ten terus saja memarahi perutnya yang terus berbunyi . Padahal Ten sendiri tau jika perut tidak bisa berbicara . Apa Ten tidak tau siapa yang 'bego' sebenarnya .
Sepertinya macet telah berkurang . Ten langsung menancapkan gas mobilnya ke arah rumahnya .
"Huft... Mom...!!" Teriak Ten ketika sampai rumahnya . Ten melempar tasnya dan langsung duduk di sofa ruang tamu tanpa melepas sepatu .
Merasa tidak ada jawaban dari ibunya Ten lebih memilih untuk mengecek ponselnya sendiri dan tertera pesan singkat dari ibunya .
Mommy
'Ten, mom sama dadd pergi ke bangkok sebentar paling seminggu apa sebulan . Kamu dirumah sendiri gapapa kan? Udah ada uang di brankas daddy kamu , kalo butuh uang ambil aja . Jaga diri baik baik ten sayang💕'
Lagi lagi Ten sendiri di rumah . Sama seperti biasanya . Resiko menjadi anak orang sibuk dan menjadi anak pewaris tunggal . Ten tidak memiliki adik atau kakak .
"Hadehh mom pake pergi... mau makan apa gua nih masa iya goreng tikus gudang," celoteh Ten dan berjalan dengan lemas menuju ke dapur .
Dapur terlihat berantakan dan saat itulah Ten terpaksa untuk membereskan nya .
"PERMISI!!! ASSALAMUALAIKUM!!!PAK!" Teriak seseorang dari luar rumah . Ten merubah wajahnya menjadi marah dan telinganya memerah menahan amarah .
"BERISIK BANGSAT!!" Teriak Ten tidak santai dari dapur lalu pergi ke depan rumah untuk mengetahui siapa yang datang .
Ten sangat syok ketika mengetahui siapa yang datang apalagi tadi sempat berkata 'Bangsat'
"Eeh pak Rt . Ada apa ya pak?" Tanya Ten sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
'Sialan . Tua tua masih suka ganggu kesibukan orang aja' batin Ten menatap tajam pak Rt yang sedang membaca map yang dibawanya ."Bapaknya ada?" Tanya pak Rt dengan sopan . Walau sebenarnya pak Rt tau jika tadi Ten berteriak 'bangsat' kepadanya .
"Nggak ada! Udah pak lah saya capek ini loh pak baru aja duduk belom ada setengah detik si bapak dateng," Ten memperbesar keadaan sebenarnya .
"Maaf mas Ten ini saya cuma mau nganterin undangan rapat Rt," ucap Pak Rt lalu memberikan kertas undangan pada Ten .
"Daddy saya ga bisa dateng . Lagi di thailand sama mom saya," sahut Ten cuek lalu menutup pintunya dengan keras membuat Pak Rt terkejut dibuatnya .
~
Ten berangkat lebih awal dari biasanya agar bisa beristirahat sebentar di dalam kelas . Keadaan kelas saat ini masih cukup hening karena hanya ada Ten dan dua perempuan yang baru berangkat .
Ten meletakkan kepalanya di meja dan menjadikan tangannya itu bantal . Sampai ada salah satu temannya yang duduk di samping Ten yang mengira Ten mati karena tidak bergerak .
"Woy!" Teriak teman Ten tepat di telinga Ten . Telinga Ten berdengung karenanya.
"Yuta anjing kaget gua ini elah," bentak Ten karena tadi teman yang disebut 'Yuta' itu berteriak di telinganya .
"Ya maap . Lu knp sih?" Tanya Yuta bingung melihat kondisi Ten saat ini yaitu rambut yang tidak rapi dan muka bangun tidur yang terlihat jelas .
"Kepo bgt sial" Ketus Ten lalu melanjutkan aktivitas tidurnya tadi .
Yuta hanya menatap datar kelakuan Ten hari ini yang tidak seperti biasanya . Karena Ten biasanya setiap pagi akan bermain game di tempat duduknya dengan kaki yang diletakkan di atas meja . Yuta lebih baik pergi dari pada akan terus di 'gas' oleh Ten .
Tidak lama, Yuta kembali ke kelas dan berbicara pada Ten jika seseorang yang menurut Ten itu special datang .
"Mau apa lu?" Tanya Ten cuek lalu memalingkan wajahnya .
"Masa sama gebetan sendiri kaya gitu" rengek wanita yang tadi Yuta sebut sebagai Orang Spesial untuk Ten .
"Maaf aku terlalu Alhamdulillah untuk kamu yang Astagfirullah"
Apa ini ?
KAMU SEDANG MEMBACA
BODOAMAT-TEN [✔]
Fanfictiongatau gamau tau bodoamat dan gak peduli -quotes ten nct of the year