Second Journey =started here!=

496 32 45
                                    

Shen Yue berjalan dengan langkah gontai berharap ada orang yang mau mengantarnya pulang dengan selamat sampai rumah.

Selang beberapa lama gadis itu berjemur di bawah sinar matahari terik, ia merasakan dua lengan menahan bahunya.

Shen Yue menoleh ke arah sumber dimana ia ditahan.

Matanya mendapati dua orang yang sepertinya orang penting sekali. Memakai kacamata, jas hitam, dan tampang berwibawa.

"siapa kalian?" Yue mulai merasa aneh.

"nona, maaf, kami harus membawamu ke suatu tempat. Ini perintah dari bos kami. Kami mohon anda jangan menyulitkan kami." kata salah satu orang itu berlaga.

"eh! Yang ada, kalian yang menyulitkanku tau! Sebenarnya kalian siapa sih? Mau menculikku, ya?" tanya Yue menantang.

Dua orang itu saling tatap, dan tanpa aba-aba mereka langsung menyeret Yue ke dalam mobil hitam besar. Tak lupa, dengan suara jeritan melengking Yue yang mengisi ramainya suasana.

🌹🌹🌹

Di sisi lain, Dylan beberapa kali menatap arloji yang melingkar di pergelangan kirinya. Terlihat ekspresi seperti menunggu seseorang, sangat gelisah.

"tuan,"

Dylan menoleh dengan wajah semangat.

"aku temukan wanita ini tuan." lanjut orang itu yang ternyata orang yang tadi membawa Shen Yue.

Dylan langsung memnghampirinya, "pergilah, tinggalkan dia disini." perintah Dylan yang langsung dituruti para pekerja.

Yue tidak tinggal diam, gadis itu memekik tajam. Dua orang tadi saja sampai memakai kapas di kedua telingannya karena suara melengking milik Shen Yue.

"hey! Kau bawa aku kemana? Ternyata kau dalangnya?! Bawa aku pulang atau aku yang harus melemparmu sampai ke gunung Sichuan?" ancam Yue.

Dylan hanya tersenyum jahil, mencibir dan memainkan matanya meremehkan Yue.

"kau ini kenapa sih? Aku memberi keberuntungan untukmu, harusnya kau senang! Banyak perempuan yang ingin menjadi lawan mainku, tau! Banyak yang ingin berlomba-lomba kemiripan untuk berhasil menjadi Shan Cai!" timpal Dylan.

"Shan Cai?" Yue bertanya-tanya.

Dylan menepuk keningnya, "ya ampun, otakmu tertinggal di trotoar ya? Jelas-jelas ini lokasi untuk kita menjalankan episode pertama Meteor Garden, tau!"

"a— apa?! Aku? Meteor Garden? A— ah?" ucap Yue layaknya orang bodoh.

"ck, bodoh.. Sana, lebih baik kau pergi ke pak sutradara. Bilang kau adalah Shan Cai, dan tanda tangani semua petisinya. Cepatlah!" perintah Dylan.

"eh! Enak saja kau asal bicara! Lihat aku! Aku tidak pantas untuk menjadi lead male-mu! Bukankah seorang Shan Cai itu tinggi dan badannya seksi seperti itu, kan? Apa kau punya mata, hah?!" cecarnya sembari menunjuk si perias centil itu.

"heh, sudah sudah! Kenapa kau tidak menuruti kata ku sih? Susah sekali. Atau aku saja yang pergi kesana." Dylan menepis hadangan Yue dan berlalu dari sana.

Yue tidak menyerah. Ia menarik-narik baju Dylan, "sebenarnya apa maumu? Kau selalu memaksaku untuk ikut apa yang kau suruh sehingga aku membentakmu dan otomatis orang-orang selalu menatapku benci, kau tahu?!"

Our Journey [DYLAN WANG & SHEN YUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang