"Nad, gue putus sama axcel"
Gadis berkulit putih itu langsung duduk di kantin dan meminum minuman asal
Nadine memutar kedua bola matanya dengan malas
"Lagi? Lo udah berapa kali ganti pacar dalam 1 semester ini?""Hehe lo kan tau kalo gue itu jelek. Jadi ya di sakitin mulu. Lo mau tau nggak axcel mutusin gue karena apa" seru Davira menggebu-gebu.
"Apa?"
"Dia mutusin gue karena ada yang lebih cantik dari gue. Gila sih itu. Emang gue segitu jeleknya ya Nad?"
"Udah berapa kali gue bilang sih Vira, jangan mudah sayang sama orang nanti sakit hati. Lo sih ngeyel"
"Iya iya, kali ini gue bakal dengerin omongan lo. Enggak- enggak lagi aku suka sama orang, malah bikin sakit hati aja. Huft" Davira menggembungkan kedua pipinya. Ia sudah bertekad kali ini bahwa ia tidak akan mencintai seseorang lagi, ia akan mencintai jika ada yang mencintai dirinya. Itulah keputusannya untuk saat ini.
"Semoga aja lo ga berubah pikiran" Nadine memperingatkan.
🍃🍃🍃
Davira sedang memilih berbagai jenis cokelat yang ada di depannya, ia butuh sesuatu yang dapat mengembalikan moodnya yang sedang hancur. Diputusin pacar karena memilih yang lebih cantik itu menyakitkan dan butuh tenaga yang ekstra.
Dan disinilah Davira berada, di minimarket dengan keranjang belanja yang penuh dengan berbagai jenis makanan. Davira sibuk mencari cokelat yang selalu menjadi teman jikalau ia sedang bersedih. Matanya melirik kesana dan kesini, dan dapat.
Cokelat yang Davira sukai hanya tinggal satu. Ketika Davira ingin mengambil cokelat kesukaannya itu, ada seseorang yang lebih dulu mengambil coklat kesukaannya.
Davira merutuk dalam hati karena kurang cepat mengambil cokelatnya itu. Ia menatap seseorang itu dengan senyum kecut. Menandakan rasa ketidaksukaannya.
Seseorang itu mendongak sambil menunjukkan cokelat yang baru saja diambilnya
"Kamu mau ini?"Davira mengernyit melihat orang yang ada dihadapannya ini, sepertinya ia pernah melihatnya, tapi dimana.
"Halo mba" seseorang itu melambaikan tangannya di dapan wajah davira.
"Eh iya kenapa" Davira sadar dari pemikirannya. Ia merutuk dalam hati pasti wajahnya sangat aneh sekarang.
Seseorang itu tersenyum yang membuat davira menggigit bibir bawahnya, menahan gugup.
"Kamu mau cokelat ini?" Ulang seseorang itu.
"Iya mau" Davira mengangguk-anggukkan kepalanya.
Seseorang itu tersenyum melihat tingkah Davira, "Yaudah ini buat kamu aja" seseorang itu meletakkan cokelat di dalam keranjang belanja Davira dan berbalik menuju kasir.
"Eh tunggu" ucap Davira, penasaran akan sesuatu.
Seseorang itu berhenti, tetapi tidak berbalik.
"Boleh gue tau nama lo?"
Seseorang itu tersenyum, "Reynand" lalu kembali melanjutkan langkah menuju kasir dan menghilang dari pandangan Davira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Calon Imamku
Teen Fiction"Pokoknya dia calon imam gue. Ga ada yang boleh jatuh cinta sama dia selain gue" Davira Arabella, cewek yang selalu mengalami nasib buruk dalam hal percintaan. Di php-in, HTS, Friendzone, cinta bertepuk sebelah tangan, gebetan di sukain sama sahabat...