" Beneran dhafian ke clubbing? " tanya atta to the point
" engh.. Anu bang itu ah " fateh sangat gugup bagaimana tidak sahabat nya ketahuan ke clubbingDrtzz drtzzz
Suara hp fateh membuatnya lega ok untuk saat ini lebih tepat nya entah setelah nya
" qil gimana? "tanya Fateh cepat takut takut
" dhafian gak ke club " jawab aqila dengan nada senang
" serius lo jangan boong deh cuman buat bela dia terus dhafian dimana? " tanya fateh bertele tele
" sabar pak serius teh dhafian dia mah molor kale dari tadi " pekik aqila sedikit kesal karena fateh menghujani nya dengan berbagai pertanyaan
" bagus lah yaudah gue tutup " fateh mengakhiri hubungan telfon nya lalu menatap atta dengan cengiran khas nya" nggak bang suer " fateh mengangguk anggukan kepala mantap
" bener ya awas jangan temenan sama dia kalo dia mabok " peringat atta lalu beranjak pergi
" Huft.... " fateh menghela nafas panjang
" gimana teh " fatim menepuk pundak fateh
" ok " jawab fateh lalu menyunggingkan senyum manis
" yaudah sana tidur " suruh sohwa di balas anggukan oleh fateh
Saat di tangga entah mengapa dan sejak kapan kepala nya terasa pening
" aishh... Kenapa kepala gue " lirih fateh memijat kepalanya pelan
" teh kamu gapapa kan ?" tanya saaih yang entah sejak kapan ada di samping nya
" emmm... Gapapa bang " fateh sesekali fateh memejamkan matanya untuk sesaat menghilang kan rasa sakit itu
" kenapa teh?! " sentak saaih
" aww... " tiba tiba fateh meringis kesakitan
" fateh kamu kenapa ?!" tanya saaih lagi yang membuat all gh penasaran
" ada apa sih ih " tanya iyyah sedikit kesal
" fateh dia gak tau kena- " ucapan saaih terpotong karena tumbang nya fateh ke dalam tahanan tubuh nya
Ok so? Sejak tadi fateh menutupi rasa sakit nya begitu kah
" huft.... Kebiasaan " desah saaih pelan menggendong fateh yang sudah pingsan itu
" fateh bangun " sohwa mendekat kan minyak kayu putih ke hidung nya
Fateh mengerejapkan matanya
Mengerut kan kening nya lalu membuka mata perlahan rasa pusing masih menyerang kepala nya
" aww... " ringis fateh pelan membuat semua pasang mata menatap fateh
" apa yang sakit? " tanya sajidah khawatir
" kepala aku sakit banget " keluh fateh
" yaudah ini minum " fatim menyerah kan obat
" huft kembali " lirih fateh melihat obat lagi
" kan gak kayak dulu lagian suruh siapa kecapean maen mulu sih " wajah atta kesal
" iya iya " pasrah fateh setelah meminum obat sakit kepala nya enggan untuk hilang di tambah dirinya sangat lemas' tuhan penyakit apa lagi ini '
Fateh berlari ke kamar mandi karena rasa mual menyerang nya
Setelah keluar di sambut dengan tatapan khawatir umi
" fateh kamu kenapa? " tanya umi lalu merangkul pundak fateh
" sakit mi " lirih fateh saat rasa sakit kembali menjalar keseluruh tubuhnya
" kita ke rumah sakit mi plis jangan sampai Fateh sakit lagi " Fatim terlihat khawatir sekali
" iya mi bener " timpal sajidah
" nggak mi plis jangan kalo kita ke rumah sakit semua ketauan " pinta fateh karena dia tidak mau jika chacke-up bisa saja hasilnya negatif
" gak ada bantahan plis teh " pinta sajidah lagi dengan puppy eyes nya
Fateh pasrah ia mengangguk tanda setujuSudah 1 jam fateh di periksa belum ada tanda tanda dokter keluar
' tuhan apa lagi ini '
Akhirnya setelah menunggu 25 menit dokter keluar dengan wajah yang sukar di artikan
" Bagaimana keadaan fateh dok? " tanya umi yang di lingkup rasa khawatir
" fateh itu... " dokter menggantungkan kata kata nya lalu menatap anak gen halilintar satu persatu mencari seseorang yang pas untuk memberikan penjelasan
" itu kamu mmmm.... Sebelah yang tinggi itu " tunjuk dokter padaSohwa what?
" aku? " sohwa menunjuk dirinya sendiri
" iya " jawab dokter lalu pergi ke ruangan nya
" nanti cepat kasih tau " pesan atta
Sohwa mengangguk
Sebenarnya gen halilintar bingung kenapa tidak sekarang saja di beri tau nya dan kenapa tidak memilih umi kenapa memilih sohwa
Huft....
Cukup pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Why! [ Hetaf ]
SonstigesMenceritakan seorang anak bernama MUHAMMAD AL FATEH HALILINTAR anak ke 8 dari 11 bersaudara yang sangat di sayangi oleh abang nya bernama MUHAMMAD ATTAMIMI HALILINTAR Semua kakak abang dan adiknya yang lain iri dengan mereka umi abi pun sangat memp...