28

3K 86 19
                                    

" Beneran dhafian ke clubbing? " tanya atta to the point
" engh.. Anu bang itu ah " fateh sangat gugup bagaimana tidak sahabat nya ketahuan ke clubbing

Drtzz drtzzz

Suara hp fateh membuatnya lega ok untuk saat ini lebih tepat nya entah setelah nya

" qil gimana? "tanya Fateh cepat takut takut
" dhafian gak ke club " jawab aqila dengan nada senang
" serius lo jangan boong deh cuman buat bela dia  terus dhafian dimana? " tanya fateh bertele tele
" sabar pak serius teh dhafian dia mah molor kale dari tadi " pekik aqila sedikit kesal karena fateh menghujani nya dengan berbagai pertanyaan
" bagus lah yaudah gue tutup " fateh mengakhiri hubungan telfon nya lalu menatap atta dengan cengiran khas nya

" nggak bang suer " fateh mengangguk anggukan kepala mantap
" bener ya awas jangan temenan sama dia kalo dia mabok " peringat atta lalu beranjak pergi
" Huft.... " fateh menghela nafas panjang
" gimana teh " fatim menepuk pundak fateh
" ok " jawab fateh lalu menyunggingkan senyum manis
" yaudah sana tidur " suruh sohwa di balas anggukan oleh fateh
Saat di tangga entah mengapa dan sejak kapan kepala nya terasa pening
" aishh... Kenapa kepala gue " lirih fateh memijat kepalanya pelan
" teh kamu gapapa kan ?" tanya saaih yang entah sejak kapan ada di samping nya
" emmm... Gapapa bang " fateh sesekali fateh memejamkan matanya untuk sesaat menghilang kan rasa sakit itu
" kenapa teh?! " sentak saaih
" aww... " tiba tiba fateh meringis kesakitan
" fateh kamu kenapa ?!" tanya saaih lagi yang membuat all gh penasaran
" ada apa sih ih " tanya iyyah sedikit kesal
" fateh dia gak tau kena- " ucapan saaih terpotong karena tumbang nya fateh ke dalam tahanan tubuh nya
Ok so? Sejak tadi fateh menutupi rasa sakit nya begitu kah
" huft.... Kebiasaan " desah saaih pelan menggendong fateh yang sudah pingsan itu
" fateh bangun " sohwa mendekat kan minyak kayu putih ke hidung nya
Fateh mengerejapkan matanya
Mengerut kan kening nya lalu membuka mata perlahan rasa pusing masih menyerang kepala nya
" aww... " ringis fateh pelan membuat semua pasang mata menatap fateh
" apa yang sakit? " tanya sajidah khawatir
" kepala aku sakit banget " keluh fateh
" yaudah ini minum " fatim menyerah kan obat
" huft kembali " lirih fateh melihat obat lagi
" kan gak kayak dulu lagian suruh siapa kecapean maen mulu sih " wajah atta kesal
" iya iya " pasrah fateh setelah meminum obat sakit kepala nya enggan untuk hilang di tambah dirinya sangat lemas

' tuhan penyakit apa lagi ini '

Fateh berlari ke kamar mandi karena rasa mual menyerang nya
Setelah keluar di sambut dengan tatapan khawatir umi
" fateh kamu kenapa? " tanya umi lalu merangkul pundak fateh
" sakit mi " lirih fateh saat rasa sakit kembali menjalar keseluruh tubuhnya
" kita ke rumah sakit mi plis jangan sampai Fateh sakit lagi " Fatim terlihat khawatir sekali
" iya mi bener " timpal sajidah
" nggak mi plis jangan kalo kita ke rumah sakit semua ketauan " pinta fateh karena dia tidak mau jika chacke-up bisa saja hasilnya negatif
" gak ada bantahan plis teh " pinta sajidah lagi dengan puppy eyes nya
Fateh pasrah ia mengangguk tanda setuju

Sudah 1 jam fateh di periksa belum ada tanda tanda dokter keluar

' tuhan apa lagi ini '

Akhirnya setelah menunggu 25 menit dokter keluar dengan wajah yang sukar di artikan
" Bagaimana keadaan fateh dok? " tanya umi yang di lingkup rasa khawatir
" fateh itu... " dokter menggantungkan kata kata nya lalu menatap anak gen halilintar satu persatu mencari seseorang yang pas untuk memberikan penjelasan
" itu kamu mmmm.... Sebelah yang tinggi itu " tunjuk dokter pada

Sohwa what? 

" aku? " sohwa menunjuk dirinya sendiri
" iya " jawab dokter lalu pergi ke ruangan nya
" nanti cepat kasih tau " pesan atta
Sohwa mengangguk
Sebenarnya gen halilintar bingung kenapa tidak sekarang saja di beri tau nya dan kenapa tidak memilih umi kenapa memilih sohwa
Huft....
Cukup pasrah

Why! [ Hetaf ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang