33

3.3K 125 56
                                    

WARNING! TYPO BERTEBARAN
HAPPY READING 🍂

Kini, di tempat tinggal sebuah keluarga fenomenal di lingkup keheningan
Bukan lah lagi sebuah keluarga super heboh yang biasa nya meng-upload video setiap hari
Berteriak heboh sebab makanan nya hilang entah kemana

Bahkan seluruh channel youtube mereka sudah di hapus, dengan alasan mereka tidak mau terus terpuruk dengan kesedihan
Mereka hanya menyimpan kenangan, dunia per- youtube an

" waktunya makan! " teriak sajidah, yang kini berperan sebagai tempat dimana seluruh keluarga menumpahkan unek unek hatinya
" sebelum makan kita berdoa dulu " ucap sohwa, selaku kakak perempuan tertua yang kini di anggap ibu oleh seluruh adik nya

" Bang atta gimana kerjaan nya? " tanya fatim membuka pembicaraan di meja makan
Atta menjawabnya dengan anggukan
" meningkat? " kini iyyah bersuara
" I think " jawabnya singkat
" terus thor gimana? " tanya sajidah, thariq kini ia meneruskan usaha abi di austrlia

" baik baik aja " jawabnya, lalu menatap saaih " kalo saaih gimana? " lanjutnya
" sama aja, ada peningkatan " saaih menjawab dengan sedikit antusias padahal ia tau semenjak kedua orang tuanya pergi keluarga ini tak pernah lagi bercanda
Terlalu sibuk oleh kerjaan masing masing

" udah makan dulu abis itu kumpul di family room for breafing night " ucap sohwa lalu melahap makanan nya

>>>>>♥<<<<<

Jam sudah menujukan pukul 20.30

Biasanya mereka meluangkan waktu untuk saling bercerita
" besok kita di undang ke rumah tante sally " kata sohwa
" ngapain? " tanya muntaz
" silaturahmi lah " jawab salehah
" jam? " tanya iyyah
" pagi pagi " jawab sohwa sekenanya

" abang gak bisa ikut " ucap atta dingin
" kenapa? " tanya thariq
" kerja "
" fateh? Dari tadi diem mulu lidah nya keseleo " kata saaih
Fateh? Dia mengangkat bahu nya acuh

" ikut? " tanya sajidah
Fateh menganggukkan kepalanya
" teh come on please, why? " tanya fatim merangkul pundak fateh
" hmm " dehem fateh lalu bangkit
" kemana? " tanya atta akhirnya
" kamar " jawab nya dingin tanpa menatap mereka semua

Setelah fateh menaiki tangga, mereka saling bertatapan
" dia cape kali " ucap saaih
" iya kali bang fateh kan lagi sibuk " timpal muntaz
" yaudah kita tidur " kata sajidah lalu bangkit

***

Di kamar fateh, ia menggenggam pigura foto berisi kan tentang Gen Halilintar, masih lengkap dengan kedua orang tuanya
Dia rindu pada umi dan abi

" umi, abi ateh rindu kalian pergi terlalu cepat gimana kabar kalian di sana? " lirih fateh lalu tersenyum miris

" fateh? " panggil umi
Fateh kecil yang masih berusia 3 tahun menoleh lalu tersenyum lucu
" umi! " teriak fateh lalu memeluk sang ibu yang baru kembali dari luat negeri

Ia baru memiliki adik muntaz
" bang attaaaa! " teriak fateh membuat umi tertawa
" fateh sayang bang atta lagi pergi " ucap umi
" ah ateh nggak di atak banata pelgi " fateh memanyunkan bibir nya sungguh lucu

" kan ada kak fatim " ucap fatim yang berusia 6 tahun
Tiba tiba datang lah pria paruh baya
" Abiii! " teriak upin ipin lalu memeluk nya
" hello yang lain mana sayang? " tanya abi
" di dalem bi ayo masuk " fatim menarik narik tangan abi nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why! [ Hetaf ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang