Chapter 1

12 2 0
                                    



Cast :

- Hisashi Kinoshita

- Hitoka Yachi

Noted : Chapter kali ini berasal dari Anime Haikyuu. Semoga kalian yang membaca cerita ini sangat menyukai cerita ku.

Lokasi Cerita :

- Westersnow = Prefektur Chiba

- Merrowpine = Hanamigawa-ku (salah satu district di kota chiba)

- Marblefox = Inage-ku (salah satu district di chiba)

- Freasean = Negara Jepang


***



HISASHI KINOSHITA POV


Tahun 1937

Ibukota Westersnow

Memasuki kamar mandi lalu membuka baju kemudian menyalakan shower dan berdiri dibawah air yang mengalir. Mengingat, apa yang telah terjadi semalam. Mencari seorang saksi mata yang sudah melihat aksiku.

Namaku Hisashi Kinoshita, aku adalah pelajartahun ke 2 (dua) di SMA Karasuno yang berada di Prefektur Westersnow. Akumelihat kalender yang terpajang di dinding kamarku, tertanggal 14 Februari1937. Hari kamis ini aku diharuskan pergi ke sekolah, ya rasanya sangat  malas karena tubuhku rasanya pegalsekali. Pencarian saksi mata itu membuat tubuhku kelelahan.


***


HITOKA YACHI POV

"Ugh!", aku melenguh kesakitan. Acara festival sekolah membuat tubuhku terasa sangat  kaku, pegal dan ingin cepat-cepat sampai di kasur tercintaku.

Aku mendongak ke arah langit malam , hari ini entah mengapa bintang tak terlihat, langit berwarna merah. Apakah itu akan menjadi pertanda akan turun hujan? Semoga saja tidak turun hujan di saat aku masih dalam perjalanan pulang.

'krrkkkrrrkkrrkk'

Aku menghela nafas pelan ketika mendengar suara perut berbunyi, aku mencoba mencari minimarket yang masih beroperasi di malam hari ini. Menyusuri jalanan yang sudah sangat sepi ini sebenarnya sangat membuatku takut. Kenapa takut? Ya, karena di malam hari rawan akan tindak kejahatan, terutama bagi kaum perempuan seperti ku ini.

"Tolong! Jangan bunuh aku! Aku janji akan memberitahukan di mana dia bersembunyi!"

Aku mendengar suara orang yang sedang memohon. Tanpa di sadari, aku mencari sumber suara itu. Akhirnya, temukan sumber suara itu. Aku melihat dua orang yang terlihat sedang berkelahi, satu orang tergeletak di tanah dan satu orang lainnya nampak sedang memegang sebuah senjata. Aku menyipitkan kedua mataku, dan tak lama aku terbelalak kaget ketika melihat senjata apa yang dipegang pria ber-hoodie hitam itu. PISAU!!

"Kya!!"

Secara refleks, aku berteriak lalu menutup mulutku. Pria ber-hoodie hitam itu langsung membalikkan badannya. Aku berlari sekuat tenaga dan menangis karna aku kecewa pada diriku yang tidak bisa menolong pria malang tadi.

Aku merasa sudah berlari cukup jauh, tapi entahkenapa masih mendengar suara kesakitan dari pria itu. Aku berhenti berlari danmembalikkan badanku. Terkejut. Pria yang sedang memegang pisau itu mengejarku,aku pun kembali berlari sekuat tenaga. Tanpa ku sadari, aku berlari menujusebuah stasiun. Aku mengeluarkan kartu keretaku, mengarahkannya pada mesinkartu. Setelah gerbangnyaterbuka, aku langsung berlari sekuat tenaga, hingga dia tidak bisa mengejarku.


***


AUTHOR POV

"BREAKING NEWS! DITEMUKAN JASAD SEORANG PRIA BERUSIA SEKITAR 35 TAHUN DI KOTA MERROWPINE SEKITAR PUKUL 06:35 PAGI TADI. KONDISI JASAD TERSEBUT SUDAH TERBELAH DUA, ORGAN TUBUHNYA BERCECERAN DI SEKITAR JASAD. SAAT INI, PIHAK KEPOLISIAN SUDAH MEMINDAHKAN JASAD TERSEBUT DAN  BELUM DIKETAHUI SIAPA PELAKU PEMBUNUHAN KEJI INI. BAGI WARGA SETEMPAT YANG MERASA KEHILANGAN ANGGOTA KELUARGANYA DIHARAPKAN SEGERA MELAPOR DI KEPOLISIAN KOTA MERROWPINE. TERIMA KASIH."

Kinoshita melihat sebuah siaran Breaking News yang berada di Billboard, ia menghela nafas dan semenit kemudian ia tersenyum puas. Ia kembali memakai headphone dan lanjut berjalan menuju SMA Karasuno. Beberapa menit ia berjalan, ia melihat seorang perempuan berjalan melewatinya. Ia pun mengeryitkan dahinya, berpikir sepertinya ia tahu sesuatu.

"Jadi saksi yang semalem tuh murid Karasuno juga, nah kalo gitu kan lebih enak nyarinya.", Gumam Kinoshita.

Yachi berjalan melewati Kinoshita. Tak lama kemudian, ia membalikkan badannya.

"Oha, Kinoshita-kun.", sapa Yachi sambil tersenyum.

"Ohayou Yachi-san, itu mukamu kenapa dah? Lesu banget.", tanya Kinoshita.

"Eh.. Oh.. Gak, ini semalem habis begadang. Biasalah PR banyak banget. Yuk kita cepet jalannya, bentar lagi bel sekolah berbunyi.", jawab Yachi.

"Oke, ayo.", ajak Kinoshita.


***


"Yosh latihan hari ini sudah cukup, jangan lupa kalian pendinginan dulu. Setelah itu, baru kalian beresin ini semua." Perintah Kapten Voli SMA Karasuno, Daichi Sawamura.

"Baik, Kapten!", ucap semua anggota tim bola voli SMA Karasuno.

Semua anggota voli telah berpisah di prapatan jalan. Hanya tersisa Yachi dan Kinoshita yang ternyata searah.

"Ano.. aku naik kereta, apa kamu juga akan naik kereta?", tanya Yachi pada Kinoshita.

"Tidak, aku tidak menaiki kereta. Rumahku tak jauh dari sini kok.", jawab Kinoshita.

"Ah.. baiklah, aku duluan. Bye, Kinoshita-kun." Ucap Yachi.

"Bye, Yachi.", balasKinoshita.


***


HISASHI KINOSHITA POV

Aku terus memperhatikan Yachi yang semakin lama semakin hilang punggungnya tertutup oleh orang yang berlalu lalang. Aku sempat berpikir bahwa perempuan yang semalam aku kejar adalah Yachi.

Rambut yang di ikat, tas ransel yang digunakan, dan suara yang dikeluarkan oleh saksi mata itu sangat cocok dengan Yachi. Apakah mungkin itu benar dia? Ataukah aku hanya salah dugaan?

Namun, setahuku Yachi tidak pernah pulang selarut itu, ia selalu pulang kalau kegiatanvoli sudah selesai dilaksanakan. Di sisi lain, diriku berkata bahwa saksi mata yang melihatku kemarin adalahHitoka Yachi, manajer tim bola voli.


***

(bersambung ke chapter berikutnya ^^)

SERIAL KILLER : ROSEWhere stories live. Discover now