FIRST

95 42 65
                                    

Tepat pada bulan Maret lalu, Kami ber-lima merencanakan untuk melanjutkan studi di Jakarta disalah satu universitas dengan fakultas Arsitektur.

Disaat kami berlima sedang asik mengerjakan tugas sekolah di rumah Shelly

Tiba - tiba aku menarik tangan Dita dengan erat lalu mengajaknya ke taman belakang rumah Shelly dan aku ngomong sesuatu ke Dita dengan volume suara yang kecil

"Dit,,, Dit,,, Dit,,, Dita!"

"Hmmm, kamu manggil aku Lis?"

Dengan suara sedang aku sedikit memarahi Dita sambil isyarat menunjuk ke suatu benda

"Iya iyalah, manggil siapa lagi kalo bukan manggil kamu. Kan disini cuman ada kamu sama aku doang, masa iya aku manggil patung itu"

"Yaudah sih, gak usah marah juga kali namanya juga manusia pasti ada kekurangan juga kali"

"Yaudah iya, maafin aku ya Dit, aku kok yang salah bukan kamu maafin yaaa"

"Hmmm hmmm hmmm"

"Ini Dita Sayban?"

"Hmmm hmmm bukanlah aku ini Dita hmmm hmmm"

Sebab kejengkelan yang Dita berikan kepada ku, aku lantas menyubit hidung Dita lalu membalasnya dengan hmmm hmmm hmmm kembali

"Hmmm hmmm hmmm dimaafin gak nih? Dita Sayban?"

Sikap Lisa yang menjawab hmmm hmmm aku dengan hmmm hmmm man juga, itulah yang membuatku semakin jadi meledeki si Lisa yang sudah terjebak dalam perangkap ku

"Hmmm hmmm maafin gak ya? Btw kamu ngajak aku ke sini mau ngapain sih?"

Sebab perasaan peka yang sudah melekat pada diri Lisa, itulah yang membuatnya susah tertipu dalam sebuah pergantian topik yang telah dilakukan oleh Dita sebelumnya dan dibalas dengan sangat tegas! Oleh Lisa.

"Ngapain ngapain !!!, dipikir aku ini anak kecil apa? yang mudah tertipu dengan kamu Dit? Heh?"

Tampak muka Dita mulai melas seusai dibentak oleh Lisa si ratu peka sejagat raya, namun kegigihan yang Dita miliki tidak membuatnya patah semangat untuk terus meledek si Lisa dengan cara enggan menerima permintaan maaf dari Lisa

"Yaudah. Titik! Aku gak mau maafin kamu."

Salah satu senjata paling ampuh agar kesalahan aku di maafkan oleh Dita yaitu,,,

"Gak mau maafin aku nih? Serius? Yaudah. Tapi perlu diingat akan hal itu!"

Me Putih HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang