Eight

364 27 4
                                    

***
Kenapa aku pergi menjauhinya bodoh, aku sudah menyamarkan auraku agar tak ada yang tahu bahwa aku vampir 'batin jeff

Dia pun tersenyum mengingat pertemuanya dengan matenya yang sangat cantik itu apalagi saat ia tersenyum pun kecantikanya bertambah

"Hey jef kenapa kau tersenyum seperti itu, bagaimana dengan rencana kita apa kau sudah menjalankanya" ucap josh

"Ya aku sedang melakukanya tenang saja dan ingat aku yang akan melakukan sendiri dan jangan ada yang menyakiti mate ku, kalau kalian menyakitinya aku tak akan segan membunuh kalian"ucap jef dengan mata yang sudah berwarna menjadi merah

"Ya ya ya baiklah tapi ingat kau tak bisa menikahinya sebelum kau ubah dia menjadi vampir sepertimu kalau kau tetap mempertahankanya seperti itu kau yang akan kami bunuh ingat itu "ucapan josh membuat jeff seketika menuadari bahwa dia telah terjebak dalam perangkap saudaranya sendiri dan dia harus memikirkan rencana lain

***
"Haahh... Kau dari mana sih am aku lelah mencarimu kemana-mana kenapa kau berada dipinggir danau, disini berbahaya, banyak rogue liar yang berkeliaran

'bagaimana ini apa aku harus menceritakan kejadian tadi kepadanya? Atau tidak?'batin amy

"astaga yaampun amy ku sayang kenapa malah melamuuun"ucap alfian setengah berteriak dan memencet pipi amy sementara amy tersadar dan melepaskan kedua tangan alfred dari pipi chuby nya

"sakiitt kak... Uhh ilang deh pipi gembulnya"ucap amy mengelus pipinya sementara alfred tertawa

"Hahahaha pipi gembul kok dibanggain sih ada-ada aja"ucap alfred mengacak rambutnya

"Ck.. Udah ahh yuk balik ke istana nanti ayah nyariin lagi uda hampir gelap ni"ucap amy yang meninggalkan alfred yang melongo melihat sikao aneh amy

"amy wooii tunggu kenapa pertanyaan kakak yang tadi gak dijawab wooii" teriak alfred

"Kumat deh tomboynya ampuunn" ucap alfred menggelengkan kepalanya dan merasa ada cerita yang disembunyikan darinya

***

Skiip---->

Malam pun tiba kini keluarga Wesley sedang berkumpul bersama di ruang makan untuk makan malam tak ada suara sedikitpun karna mereka sibuk dengan makanan masing-masing sementara amy sibuk dengan fikiranya tentang matenya yang misterius itu

"Amy kenapa melamun?ucap bundanya membuyarkan lamunannya

"Gapapa kok bun"ucapnya tersenyum sambil melanjutkan makan malamnya

Sementara revan merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh putri kecilnya itu, dia akan menanyakannya setelah makan malam

"Yah bagaimana dengan pengangkatanku, apa kita tunda lagi?" ucap alfian yang membuat revan melihat putra pertamanya sambil tersenyum

"Kita akan melakukanya dengan keluarga kita saja tanpa ada orang lain yang tau mungkin sekitar 2 hari lagi karna ayah dan bunda harus pergi menemui pamanmu tio dan membicarakan sedikit tentang masalah beberapa hari yang lalu"

"Baiklah yah aku akan menjaga ketiga adiku"ucap tio tegas

"Ayah apa aku boleh ikut?"ucap amanda yang membuat semuanya menoleh kepadanya

"tumben minta ikut nih anak ayah yang biasanya diem aja dirumah? Ada apa hayoo"ucap revan menggoda putrinya

"Aku kangen sama tante rose ayah"ucap amanda

"Kangen sama tante rose atau sama anaknya nih"goda bundanya membuat amanda tersipu malu

"Baiklah kau boleh ikut sayang"ucap bundanya membelai rambut putrinya

"Trus aku gimana ayah? Masa amy ditinggal sendirian sama mereka, nanti kalo mereka sibuk gimana?"ucap amy sambil menunjuk alfian dan alfred yang sedang mengunyah makananya

"Tenang kakak gak kemana- kok kalo kakak pergi kamu juga bakal ikut am"ucap alfian

"Kalo gue sih gamau ajak lo pergi am bisa- bisa lo ngilang lagi kayak tadi di pasar"ucap alfian santai sementara amy melotot padanya

"Ngilang gimana maksudnya"tanya ayahnya

"iya yah dia minta beliin makanan eehh gataunya udah ilang aja sampai tepi danau biru"ucap alfian

"emangnya kamu ngapain sayang, kenapa kesana?" tanya bundanya

"Cuma jalan- jalan doang kok bun kak alfred aja yang lebay"ucap amy mencibir alfian

"rame amat nih tumben pada ngumpul" ucap rendy yang tiba- datang ke ruang makan

"Kak rendy!"teriak sof yang berlari dan memeluknya, sofi masih manja kepada rendy walaupun dia sudah menikah dan memiliki anak sementara revan menghembuskan nafasnya , alfian yang mendengar itupun mengelus punggung ayahnya

"Sabar ya yah heheh" ucapnya tertawa kecil

"Yaampun sofi kamu udah nikah dan punya anak empat tapi manjanya kaya anak umur 5 tahun ya"ucap rendy yang membuat sofi memanyunkan bibirnya

"Ya namanya kangen kak kita kn jarang jumpa lagian aku juga dari dulu uda biasa nempel terus kan sama kakak"ucap sofi mengambil makanan

"ehmm aku cemburu loh sof"ucap kate sementara sofi nyengir dan mengangkat tanganya berbentuk V

"duduk dulu kak ayo makan bareng"ucap sofi, sementara itu kate berbisik saat sofi mengambilkan makananya

"Apaa!!"teriak sofi yang membuat semua orang kaget revan terbatuk, alfian menyemburkan makananya, alfian yang hampir jatuh dari kursinya,amanda yang menumpahkan minumanya,amy yang menganga karna teriakan bundanya serta rendy kakaknya yang mengigit sendoknya

Sementara kate tertawa perlahan melihat reaksi mereka, dan sofi juga hanya cengengesan karna malu

"yaampun bunda teriakan bunda ngalahin suara gorila yang ngamuk tau gak"ucap alfian yang mengelus dadanya dan yanglainya juga protes kepadanya sampai semua yang ada diruangan itu berbicara membuat sofi pusing..

"DI..Aaammmm"teriak sofi dan semuanya pun diam lalu dia tersenyum puas lalu menarik kate pergi

"Lanjutkan makanan kalian"ucap sofi tajam sementara mereka pun melanjutkan makanannya karna mereka takut melihat sofi yang marah

"masih serem kayak dulu ya van kagak berubah"ucap rendy sementara revan menganggukan kepalanya setuju

"em paman rendy boleh gak cerita tentang bunda sedikit, paman kan bisa flashback ulang masa lalu tuh kan amy pengen denger cerita tentang bunda"ucap amy manja dengan kitten eyesnya

"Tentu sayang, bundamu dulu itu hampir 100% jiplakan sepertimu tapi bedanya kau sangat penurut kadang-kadang'ucap rendy yang membuat amy memutar bola matanya

"Nah lihat kau melakukan hal yang sama ketika bundamu sedang diceramahi"ucap rendy terkikik sedangkan revan dan ketiga kakaknya menahan tawa lalu dia menatap tajam mereka semua dan mereka pun pura pura tidak melihatnya

"Tapi kan uncle imutan mana aku sama bunda waktu bunda remaja dulu sepertiku?"ucap amy memasang wajah paling manisnya

"Tentu saja bundamu, bunda kita"ucap revan , rendy dan ketiga kakaknya yang beteriak bersaaman

"Uhh kaliannn menyebalkaannnn lihat saja kalau mateku disini pasti ada yang belain aku"ucapan amy membuat semuanya yang tertawa menjadi terdiam

"Apa? Mate? Kau sudah menemukanya? Dimana? Ucap alfred bertubi-Tubi

'duh kan salah ngomong deh gue keceplosan, duh harus bilang apa nihh" ucap amy yang mengenggam erat bajunya

"amy siapa matemu?" kini ayahnya yang bertanya sambil menatap horor putri bungsunya

"Sebenernya itu?.."

"Amy..."ucapan seorang lelaki membuat mata tertuju padanya

"Ka..kauu.."

Okay maaf kalo gak panjang lagi berusaha sih buat manjangin tapi ya gak panjang-panjang wkwkw#abaikan

Jangan lupa  Li Kes comment and follow follownya Hatur nuhun 😘

Love Between Hurt#2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang