7. Birthday Party

1.8K 180 11
                                    

Biasakan untuk menekan tanda bintang dipojok kiri bawah sebelum membaca, dan meninggalkan jejak comment setelah membaca..

Happy Reading!!

***

Sekar mengenakan dress yang dia beli bersama kakak dan sahabatnya, dia sangat cantik mengenakan dress itu, sangat pas ditubuhnya yang indah, ditambah polesan make up yang tidak tebal namun tidak tipis juga, ya pokoknya pas lah di wajah Sekar.

Namun tidak bukannya senang dan ceria saat ini wajah sekar terliahat muram dan gelisah, Fania yang melihat itu kini berjalan menghampiri sahabatnya.

"Sekar kamu kenapa?" Sekar menoleh dan memaksakan senyumnya, dia tidak ingin sahabatnya ini khawatir lagi pula kenapa juga dia merasa cemas, ini kan hari spesialnya, bukannya seharusnya dia terlihat bahagia?

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, apa yang kamu cemaskan?"

"Ah? Tidak ada kok, a-aku baik-baik saja" tersenyum, Sekar mencoba terlihat baik-baik saja dihadapan Fania. Namun Fania yankin pasti ada sesuatu yang sedang sahabatnya ini pikirkan, dan apa tadi, Sekar berbicara lembut padanya? Biasanya Sekar berbicara santai seperti kebanyakan anak remaja jaman sekarang, aneh sekali..

Sekar duduk didepan cermin, dia kemblai melihat pantulan dirinya, namun dia menyadari seperti ada yang aneh, entahlah dia merasa lebih cantik dari biasanya. Bukan, bukannya dia so cantik atau narsis. Tapi seperti bukan dirinya, dia merasa auranya berbeda..

"Fan?"panggil Sekar menghampiri Fania.

"Apa ada sesuatu yang aneh pada diriku?" tanya Sekar sambil memutar tubuhnya, Fania menyernyit tapi kemudian melihat Sekar dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Hmm gak kok, kamu cantik" puji Fania dengan senyumanya.

"iih bukan itu, maksud gu- eh maksudku, apa aku terlihat berbeda? yaah terlihat sangat cantik misalnya?" Sekar berusaha keras untuk mengubah cara bicaranya,

Fania terkekeh mendengar penuturan Sekar. "ya kurasa memang ada yang aneh dengan dirimu"

"Tuh kan sudah kuduga, kau juga merasakannya?"

"ya, aku merasa kamu saat terlalu percaya diri dengan mengatakan dirimu sendiri sangat cantik meski kenyataannya kamu memang cantik. Dan hey! Kamu mulai merubah cara bicaramu? Benarkah kamu Sekar yang ku kenal?" Sekar memutar kedua bola matanya, dia kesal karena kini Fania sahabatnya yang cupu mulai berani mengejeknya.

"ya, ya, ya, terserah kau saja, yang jelas aku berusaha untuk merubah sikapku, dan itu karena Aaron sialan!"

"Sekar, tidak beik mengumpat pacarmu"

"Ternyata pengaruh Aaron sanat positif terhadapmu"

"Faniaaa apaan sih, aku kan tadi nanya mengenai penampilanku, kenapa jadi Aaron sih?! Sekali lagi aku tanya, apa ada yang aneh dengan diriku menurutmu? Aku tidak yakin tapi aku merasa kecantikanku tidak seperti biasanya"

"hmm bukannya kamu memang selalu cantik ya, ditambah kan sekarang hari spesialmu pastinya kan kamu berdandan dengan sangat cantik."

"aduuuh kok kamu gak ngerti-ngerti sih bukan itu maksudku, tapi.. apa ya? Aku juga bingung" Sekar semakin terlihat bingung, Fania yang melihat sahabatnya seperti itu merasa aneh, sepertinya ada sesuatu, Fania melihat sebuah cincin yang melingkar dijari Sekar.

"Sekar, cincin itu.."

"Oh ini hadiah dari Aaron, terlihat bagus kan?" Fania mengangguk diiringi senyum manisnya.

"Tuh kan kamu kok malah bahas cincin aku sih.."

Tok Tok Tok

Sosok Reza yang mengetuk pintu kamar Sekar, "Sekar kamu sudah siap kan? Kalau sudah, ayo turun , teman-teman kamu sudah pada datang tuh"

Kerajaan Dunia SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang