6. A Ring

2K 135 3
                                    

Sorry banyak typo, gak aku edit..

Happy reading guyss!!

***

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Aaron sudah berada di Rumah Sekar, dia menepati janjinya untuk berangnkat dan pulang sekolah bersama Sekar, Risa dan Aris begitu senang mengetahui ada yang menjaga putri mereka satu-satunya itu.

Aaron mulai membunyikan bell rumah tersebut, Tak lama Seorang wanita paruh baya membuka pintu, dia Risa ibunda dari Sekar.

"Sayang siapa yang ber_" ucapan Aris terpotong begitu dia melihat sosok Aaron yang berdiri didepan pintu.

"Pangeran, ternyata kamu, ayo masuk__ jangan sungkan, anggap saja rumah sendiri"

"Hmm maaf bisakah kau memanggilku Aaron saja? Aku sedikit risih bila kau memanggilku pangeran..." ucap Aaron sambil duduk dikursi tamu.

"...dan satu lagi bolehkah aku memanggil kalian Mom and Dad sama seperti panggilan Sekar kepada kalian?!" Risa dan Aris tersenyum tulus mendengar permintaan Aaron, mereka senang karena Aaron secara tidak langsung sudah menganggap mereka sebangai orang tuanya.

"Baliklah, kami senang bila kau mau memanggil aku dan istriku, Daddy and Mommy meski kalian belum diresmikan" ucap Aris tulus.

"aku sudah menggangap kalian sebagai orang tuaku sejak dulu"

Aaron mengedarkan pandangannya, seperti mengerti bahwa Aarong tengan mencari putrinya Sekar yang memang biasanya belum bangun dari tidurnya mengingat Aaron yang datang terlalu pagi bahkan mataharipun belum menampakan wujudnya.

Hingga akhirnya Risa dan Aris menyuruh Aaron untuk membangunkan Sekar di kamarnya.

Aaron beranjak menuju kamar Sekar yang berada di lantai dua paling ujung, dengan pintu berwarna putih. Tanpa mengetuk Aaron langsung masuk ke kamar gadis yang tubuhnya dibalut selimut tebal dan berbaring di atas kasur Queen sizenya. Aaron tersenyum melihat betapa cantiknya wajah gadis itu meski sedang tertidur sekali pun bahkan wajahnya terlihat imut dan seksi, astaga apa yanng dia pikirkan, memenag tidak baik berlama-lama di dalam kamar seorang gadis apalagi gadis itu Sekar.

Aaron duduk di samping kasur Sekar, mengamati wajah Sekar dari jarak yang sangat dekat, dia melihat bibir merah Sekar yang memang sangat menggodanya untuk segera dicium, ini benar-benar buruk.

"Sekar... ayo bangun jangan biarkan pria tampan ini menunggu!" sambil menepuk-nepuk pelan pipinya. Sekar hanya mengerang dan sialnya itu terdengar seksi di telinga Aaron.

'Sekar kau benar-benar membuatku gila kalau begini caranya!!'

"Sekar... ayo bangun atau aku cium kau sekarang juga!" Aaron mulai jengkel karena Sekar belum juga bangun yang memang sangat susah untuk dibangunkan, benar apa kata Risa dan Aris, dia benar-benar harus bersar untuk membangunkan Sekar.

Sekar tidak mengindahkannya, dia tetap menutup mata dan menulikan telingannya.

"Baiklah kalau itu maumu dengan senang hati aku akan melakukannya!"

Sekar merada tidurnya terusik akan benda kenyal dan lembab yang sedang melumat bibirnya, dia kira itu hanya mimpi namun rasanya semakin nyata karena dia merasa ada gigitan-gigtan kecil pada bibirnya, perlahan Sekar membuka kelopak matanya, Sekar memelotokan matanya. Bagaimana tidak, seseorang tengah menciumnya bahkan dia melumat bibirnya, dengan tenaga seadanya Sekar mendorong lelaki tersebut hingga lelaki itu melepaskan pangutannya dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui siapa yang menciunya.

"AARON NGAPAIN LO DI KAMAR GUE!!"

Sekar buru-buru melihat kedalam seimutnya, betapa leganya dia ternyata pakaiannya masih lengkap tapi apa yang sedang dilakukan lelaki itu di kamarnya?

Kerajaan Dunia SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang