Istri Berbisa Yang Terhormat 2/Venerated Venomous Consort 2

Bab 1430: Tertangkap Telanjang (4)

Bab 1430: Tertangkap Telanjang (4)

Guru Surgawi palsu Zuo tidak menjawab. Peri Li Wang bahkan tidak menyadari 'makhluk surgawi' yang datang ke mimpinya untuk mengajarinya Kung Fu, jadi dia tidak bisa berhadapan dengannya mengenai kecurigaannya. Namun, dia tertarik dengan rumor tentang Gu Xijiu. Wanita itu harus sangat cantik untuk dapat menarik mata Guru Zuo Surgawi.

Guru Surgawi palsu Zuo memikirkannya sejenak dan menyarankan, “Saya punya cara untuk mengetahui apakah dia masih hidup. Saya akan memastikan bahwa dia muncul. "

Peri Li Wang sangat senang. "Apa idenya?"

...

Long Fan bermeditasi di ruangan itu selama hampir satu jam. Dia masih menunggu kabar dari Meng Tianer.

Karena dia tidak mendengar kabar darinya selama beberapa waktu, dia sedikit khawatir. Jadi, dia mencoba cara lain untuk menghubunginya, tetapi tidak mendapat jawaban. Jimat merah di tangannya sepertinya tidak merespons. Satu-satunya kemungkinan adalah dia sudah mati karena racun, meninggalkan genangan nanah.

Dia duduk. Dia tidak bisa percaya bahwa misi itu gagal. Mengapa itu gagal? Seharusnya tidak ada risiko sama sekali! Long Fan diam-diam memikirkan langkah selanjutnya. Tak lama setelah itu, sebuah rencana terjadi padanya. Dia duduk bersila di tempat tidur dan melakukan mantra dengan tangan kanannya. Perlahan dan tenang, dia mencoba memasuki mimpi Guru Surga Zuo palsu untuk mencari tahu lebih banyak.

Untuk beberapa alasan, dia gagal. Rupanya, Guru Surgawi palsu Zuo tidak tidur. Karenanya, tidak ada kesempatan baginya untuk memasuki mimpinya.

Dengan suara serak, dia menggumamkan mantra dan akan melakukan langkah selanjutnya. Namun, dia tiba-tiba menyadari bahwa itu sudah pagi! Dalam keadaan tergesa-gesa, dia hanya berhasil membuat mantra di tubuhnya sebelum dia jatuh kembali ke tempat tidur. Lalu, dia menutup matanya.

Setelah beberapa saat, Long Siye, yang sekarang di tempat tidur, perlahan membuka matanya. Matanya menyapu kamarnya dan berhenti ketika dia melihat perabotan di ruangan itu. Dia menghela nafas dan duduk untuk memijat pelipisnya. Tiba-tiba, dia sepertinya telah memperhatikan sesuatu di bagian atas ruangan. Dia mendongak.

Seorang pria sedang duduk di atas salib, seorang pria dengan jubah ungu dan rambut hitam. Ikat kepalanya, dihiasi dengan batu giok yang menyerupai bentuk mata rubah, berkilau samar. Dia menarik untuk sedikitnya. Dia tampak tenang, ketika dia duduk dengan satu kaki tergantung di udara dan satu kaki ditekuk. Dia memiringkan kepalanya dan mengawasinya dari atas dengan senyum yang erat.

Itu adalah Guru Surgawi Zuo.

Long Siye terkejut. "Apakah kamu menikmati menjadi seorang pria di udara? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Di Fuyi menjawab dengan tersenyum, “Kami belum pernah bertemu selama delapan tahun. Saya di sini untuk berkunjung. "

Long Siye tidak terkesan. “Aku tidak butuh perhatianmu. Jika Anda selesai menonton, silakan pergi. "

Dia bangkit dari tempat tidur untuk merapikan pakaiannya. Secara intuitif, dia melihat sekeliling lagi dan melihat Di Fuyi turun dari balok. "Teman lamaku, akankah kita minum bersama?"

Long Siye tampaknya tidak mengerti pertanyaannya. "Apakah kamu akan minum anggur pagi-pagi?"

Di Fuyi menjentikkan jarinya. "Maksudku teh. Anda terlalu banyak berpikir. "

Long Siye tidak tahu harus berkata apa. Dia tentu tidak ingin melanjutkan pembicaraan. Ketidakpastian pendapat membuatnya sia-sia untuk berbicara lebih lanjut.

Di Fuyi menghadiahkan set teh dengan semua cangkirnya dan mulai membuat teh.

Long Siye memperhatikan saat dia bekerja dengan cepat. Dengan sopan, dia, bertanya, "Mengapa kamu ada di sini?"

Di Fuyi memintanya untuk duduk sebelum dia bertanya langsung, "Di mana Xijiu?"

Long Siye heran. Dengan cemberut, dia menjawab dengan pertanyaan lain, "Bukankah dia sudah kembali?"

Di Fuyi memberinya secangkir teh. "Kapan terakhir kali Anda melihat dia?"