Istri Berbisa Yang Terhormat 2/Venerated Venomous Consort 2

Bab 1461: Perayaan Pertunangan Mereka

Bab 1461: Perayaan Pertunangan Mereka

Secara kebetulan, Gu Xijiu menabrak Yan Chen, yang baru saja membersihkan rumahnya. Dia mendengar ketukan dan terkejut menemukan mereka di pintu. Segera, dia mengundang mereka masuk

Mereka belum bertemu selama delapan tahun. Bocah itu, yang dulu mantap dan sentimental, telah berubah menjadi lelaki dewasa dan bertanggung jawab. Dia menyajikan teh untuk mereka.

Lan Waihu melihatnya. Itu adalah teh buah, yang dulunya menjadi favoritnya. Dia menjepit bibirnya menjadi garis tipis dan berkata dengan lembut, "Bisakah saya minum teh yang berbeda?"

Yan Chen terkejut. "Bukankah ini favoritmu?"

Lan Waihu melihat ke bawah ketika dia menjawab. “Dulu, tapi ini bukan lagi favorit saya. Saya lebih suka teh wangi. "

Untuk sesaat, Yan Chen tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya mengangguk. "Baiklah, aku akan memberimu yang lain."

Dia ingin membuat teh dengan aroma ringan dan lembut. "Saya ingin rasanya menjadi lebih kuat dan terkonsentrasi," lanjut Lan Waihu.

Yan Chen mengerutkan kening. “Teh kental akan mencegah Anda dari tidur nyenyak. Anda harus menghindarinya. "

"Tidak apa-apa. Saya orang yang cukup riang, jadi tidak ada teh yang bisa mencegah saya tidur nyenyak. Lan Yue juga suka minum teh kental di malam hari. Sama seperti dia, kami memiliki preferensi yang sama. Teh kental tidak memengaruhi kita, ”potong Lan Waihu.

Yan Chen mengerutkan bibir dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia terus membuatkannya teh yang lebih pekat, tetapi sama sekali tidak kuat.

Tiba-tiba, kecanggungan di rumah menjadi sedikit tak tertahankan. Gu Xijiu mengeluarkan beberapa hadiah saat mencoba untuk terlibat dengan Yan Chen dalam percakapan. Dia mencoba membuat suasana sedikit lebih hidup.

Gu Xijiu menjelaskan alasan kunjungannya, yaitu untuk membuat Yan Chen bersama dengan orang-orang dari Tianju Hall untuk bertarung melawan Guru Surgawi palsu Zuo.

Tanpa ragu, Yan Chen menyetujui rencana itu dan akan mematuhi setiap instruksi Gu Xijiu. Dia diberi jimat bagi mereka untuk berkomunikasi melalui audio yang diarahkan.

Saat mereka berbicara, Yan Chen sama sekali tidak melihat Lan Waihu; bahkan tidak sekali. Selain itu, Lan Waihu tidak memiliki komentar dalam urusan politik mereka, jadi dia duduk di samping dan mendengarkan percakapan mereka dengan tenang.

Setelah beberapa saat, tehnya menjadi dingin, tetapi dia terus meminumnya. Yan Chen akhirnya memperhatikannya dan melihat bahwa dia masih memegang cangkir teh dinginnya. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi menelan kata-kata itu.

Dia melihat keluar dan melihat warna langit. Mungkin sudah waktunya baginya untuk mengirim mereka kembali. Gu Xijiu menoleh untuk melihat Lan Waihu, yang tampaknya merenungi pikirannya yang dalam saat dia menatap kosong pada ruang kosong.

Gu Xijiu memanggil namanya, dan dia akhirnya menjawab. Sembuh dari pikirannya, dia bangkit dan meletakkan cangkirnya.

Kesadaran tiba-tiba menghantam Yan Chen. Dia kemudian melanjutkan untuk mengambil dua undangan merah dan membagikannya. “Xijiu, Waihu, aku akan bertunangan setelah dua minggu. Saya harap kalian berdua bisa hadir. ”

Lan Waihu membeku sesaat setelah mendengar kata-katanya. Namun, dia menerima undangan itu. Dengan ceroboh, lengan bajunya menjatuhkan cangkir di atas meja. Itu jatuh ke tanah dan hancur. Teh tumpah ke seluruh lantai.

"Aku minta maaf!" Lan Waihu dengan cepat meminta maaf. Suaranya terdengar agak serak.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Yan Chen menatap wajahnya. "Apakah kamu tidak enak badan?"

Lan Waihu menggelengkan kepalanya. “Saya ceroboh. Saya baik. Sudah agak terlambat sekarang. Kita harus pergi. "

Dia menarik Gu Xijiu dan mereka berdua pergi.

Gu Xijiu tidak mengatakan apa-apa, tapi dia jelas bisa merasakan jari-jari sedingin es Lan Waihu di kulitnya. Telapak tangannya berkeringat.

Yan Chen menyaksikan Lan Waihu berjalan dalam kebingungan dan menjadi kewalahan dengan gelombang emosi yang tiba-tiba.

Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi memutuskan untuk diam saja.

Di sampul undangan, ada gambar bunga teratai kembar dengan hanya satu tangkai. Dua nama jelas terukir di sampulnya.

Itu adalah pertunangan Yan Chen dan Leng Wushuang, yang mengundang Lan Waihu untuk bergabung dengan mereka dalam perayaan mereka. Lan Waihu menatap kosong pada undangan merah sejak dia kembali.