First and Last Love❣️

One

Di pagi yang cukup mendung ini, Nera bangun dari alam mimpinya. Nera mencoba membuka gorden agar sinar matahari masuk.

Namun ternyata langit sangat gelap dan angin berhembus lumayan kencang, membuat Nera kembali menutup gordennya.

Diapun memulai kegiatan yang biasa dia lakukan setiap pagi hari sebelum berangkat sekolah. Mulai dari mandi, gosok gigi, merapikan kamar, menggunakan seragam sekolah dan segera ke ruang makan untuk sarapan.

"Morning mah..pah..." sapa Nera

"Morning juga sayang" balas mama

"Morning" balas papah sambil
memakan sarapannya.

Yahh..keluarga Nera memang nampak seperti keluarga pada umumnya, bahagia, dan selalu menyampaikan rasa kasih sayang.

Setelah selesai sarapan Nerapun menggunakan sepatu di teras dan di antar ke sekolah oleh papanya.

Setelah sampai di sekolah nera langsung memasuki kelas, bukan karena nera terlambat. Hanya saja cuaca pagi ini tidak sesuai untuk berkeliaran di luar kelas.

Sesampainya nera di kelas langsung di sambut oleh sahabat-sahabatnya

"Hai nera, udah kerjain PR dari bu tya blum?" Tanya avia sahabat nera.

"Udah donk" balas nera dengan nada yg bisa di bilang sedikit konyol? Hm

"Ooo iya, gua lupa yakk, lu kan anak rajin mana bisa blum kerjain PR, ngapain juga gua nanya" jawab avia lagi.
(Btw guys aku campur nihh, gpp yaa. Pake aku kamu, dan gua lu)

Beberapa saat setelah mereka mengobrol di kelas bell pun berbunyi tanda pelajaran akan segera di mulai.

Masuklah bu tya selaku guru ipa yang akan mengajariku hari ini. Bu tya pun seperti biasa langsung memulai mengajar
"Anak-anak hari ini saya akan membahas tentang penyakit-penyakit yang akan timbul apabila pola makan kita salah"

"Ooh..iya ibu lupa bahwa minggu lalu kalian ibu beri PR, apa kalian semua sudah mengerjakan?"

"Sudahh bu.." jawab beberapa mirid saja, karena pasti ada saja murid yang tidak mengerjakan PR.

Bu tya pun memeriksa PR nera, dan tentu benar, setelah itu baru bu tya menyuruh nera yang memeriksa PR teman lain nya.

Memang hall itu sudah sering di lakukan oleh guru-guru yang mengajarkan di kelas nera. Dia kan sudah sangat terkenal dengan kepintarannya.

Banyak juga laki-laki yang menyukainya bahkan ada beberapa yang sudah menyatakannya.
Tapi nera belum mau mengurus masalah percintaan, dia masih ingin belajar terlebih dahulu. Jadi semua laki-laki itu di tolak olehnya.

Dia rasa juga umurnya masih belum cukup untuk melakukan hall yang seperti ituu, walaupun sebenarnya teman-teman nya banyak yang sudah berpacaran dan menjalin kasih. Bahkan yang lebih muda dari dia. Tapi dia rasa itu hall yang akan di pikirkan belakangan.

Komen kalo ada typo. Vote komen nya jangan lupa, maaf yahh ceritanya masi abal-abal