"MEREKA LAGII !!!!" Teriak mereka bersamaan.
"Kalian harus tanggung jawab atas perbuatan kalian" ucap zaheer.
" Tanggung jawab apaan lagi, emang kalian siapa sih, main marah marah aja. Ga jelas tau" ucap asta.
Zaheer memutar bola matanya jengah.
"Lo lupa masalah tadi siang ?. Apa pura pura lupa?" Tanya zaheer.
"Masalah apa? Masalah meja tadi? Lo masih masalahin itu? Ribet banget sih lo jadi orang, cuma masalah meja juga ribet banget." Kesal heera.
"Udah napa sih, dimasalahin mulu, masalah sepele juga" ucap asta. "SEPELE!!, Enak aja lo bilang masalah sepele, masalah itu bikin nama gue sama temen temen gue rusak tau ga. Gue dan temen temen gue, dibilang arogan. Yang biasanya orang ngagumin kita, jadi mulai berkurang gara gara lo pada." Bentak zaheer.
"Udah kenapa sih pusing tau, udah lah males denger nya gue" jengah gata. Lalu gata pergi meninggalkan kelimanya.
"Udah lah lupain aja masalah nya gausah di perpanjang lagi." Ucap adit. "Lo kenapa tiba tiba ngebela mereka sih" ucap zaheer.
"Jangan jangan lo suka sama salah satu dari mereka lagi" ucap arga dingin. Adit terkejut,
"eng..ga kok apaan sih" ucapnya gugup.
"Engga tapi kok gugup?" Goda zaheer.
Disaat mereka sedang bercanda, kedua cewe itu pergi menyusul gata yang sudah mendapatkan angkot.
"Lah tu cewe pada kemana, kok ga ada?" Ucap adit kebingungan. "Pulang kali, yaudah pulang aja yuu" ucap adit. Akhirnya mereka bertiga pun pulang kerumah masing masing.***********
Di kantin, mereka sedang menunggu makanan yang sedang dipesankan oleh asta. Mereka duduk di tempat yang sama, yang diperebutkan oleh tiga cowo itu. Dan hal yang sama terulang kembali. Saat Zaheer ingin membentak ketiga cewe tersebut, aditya meyela omongan Zaheer. "Udah lah dari pada kita bermasalah lagi, masuk bk lagi, nama kita tercoreng lebih parah, mending kita duduk bareng bareng kan jadi enak." Ucapnya mendamaikan.
" Terserah lo" ucapnya dingin.
"Tumben temen lo yang satu itu sehat ga kaya lo berdua yang satu galak abis, yang satu dingin kaya es, hmmn lebih deh kek nya " ucap asta.
"Lo kok mancing mancing sih ngeselin banget ni cewe." Ucap Zaheer yang terpancing emosinya.
"Udah berisik gue mau makan" ucap Arga yang sudah membeli makanan saat mereka sedang berdebat.
" Tau ah gua juga mau makan laper" ucap Asta.
Akhirnya mereka bisa makan dengan tenang tanpa perlu berdebat lagi, namun sepertinya perasaan mereka akan berubah seiring waktu dengan kejadian ini.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
KARTASONA, story of friendship
Novela Juvenil"Saat dukaku jadi dukamu, tawamu jadi tawaku biar waktu membeku agar kuat menyatu sampai akhir waktu" - adhyasta trivedi "Jemari menyatu, jiwa raga bersatu, suka duka bersamamu, sahabat yaitu kamu"- sonakshi heera bansal "Menyatu dalam beda satu dal...