Pulang sekolah
Mereka bertiga sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Namun tangan gata di cegat oleh seseorang.
Ternyata itu adalah aditya.
"Apaan sih pegang pegang" ucap gata sambil melepaskan tangan adit.
"Gue Cuma mau bilang maaf karena kejadian waktu itu, sama gue mau ajak lo pulang bareng sebagai permintaan maaf gue. Itu juga kalo lo mau" ucap adit dengan sungguh sungguh.
" Emangnya gue yang debat sama lo kan temen temen gue yang debat kok minta maafnya ke gue doang, gue sih ga ada masalah sama lo. Oh ya dan kalo mau ajak pulang sekalian kita bertiga kalo engga gue ga mau." Ucap gata menjelaskan.
"Hmmmm....... sepertinya saya mencium aroma aroma modus nih.." ucap asta.
"Iya nih orang kita berdua yang debat minta maaf sama yang diem gimana sih bang ga ngerti deh" ucap heera. "Au ah jadi intinya kalian maafin gue sama temen temen gue ga" ucap adit. "Yaudah sih kalo kalian udah minta maaf ya gue maafin sih" ucap asta.
"Ya sama gue juga" ucap heera. "Yeee.... ikut aja lu kocak" ucap asta. "Suka suka lah ini hidup gue jadi gue yang ngatur" ucap heera kesal.
"Yaelah gitu aja baper sih, mbak lagi pms ya kok sensi banget sih" ucap asta sambil mencolek tangan heera.
"Udah ah yu pulang udah sore nih" ucap asta. "Yaudah ayo" ucap gata.
"Ohh ya besok kalian boleh duduk ditempat tadi, tapi kita ikut boleh ya. Dan juga kita mau temenan sama kalian boleh?" Tanya adit.
"Ya boleh lah asal kalian ga egois, arogan, sombong, jangan galak galak, aku takut tau ga kalo temen mu itu udah marah, ihhh serem" ucap asta sambil membayangkan.
" Ok makasih ya kalian. Hati hati dijalan ya" ucap adit.
Ketiganya hanya mengacungkan jempolnya untuk memberikan isyarat.*******
KRINGG... KRINGGBel istirahat pun berbunyi. Semuanya berhamburan keluar kelas.
"Guys kita mau kemana nih..." tanya heera polos.
"Mau ke kantin lah masa mau ke toilet" ucap asta.
"Kamu mau ke toilet? Kenapa emang, kebelet pipis atau panggilan alam lainnya?" Ucap heera dengan polos.
"Mmm... ada parang, ada basoka...."
Ucap asta terpotong
"sekalian meriamnya" sambung gata.
"Basoka sama meriam sama aja begee. Ampun dahh punya temen gini gini amat sih ya." Ucap asta gemas melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang lolanya kebangetan. Akhirnya mereka sampai di kantin dan dimeja yang biasa ditempati sudah ada adit cs. Mereka ingin mencari tempat lain namun semuanya sudah penuh. Lalu adit memanggil mereka.
"Kalian sini aja daripada ga kebagian meja" tawarnya. Akhirnya mereka menghampiri meja tersebut. "Makasih dit" ucap asta dengan senyuman. Melihat senyuman asta, arga seperti tersihir mantra yang sangat kuat. Ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari asta, namun itu hanya terjadi beberapa detik saja. Namun teman temannya mengetahui bahwa arga terpesona pada asta.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
KARTASONA, story of friendship
Roman pour Adolescents"Saat dukaku jadi dukamu, tawamu jadi tawaku biar waktu membeku agar kuat menyatu sampai akhir waktu" - adhyasta trivedi "Jemari menyatu, jiwa raga bersatu, suka duka bersamamu, sahabat yaitu kamu"- sonakshi heera bansal "Menyatu dalam beda satu dal...