P.S: Bayangin mereka pake outfit ini UwU
Angin di musim salju berhembus mengikuti langkah kaki seorang remaja. Kedua tangannya ia simpan di saku mantelnya, mencoba untuk menghangatkan jari-jarinya dari hawa dingin."Jeonginie!" Sapa seorang laki-laki yang tengah mengenakan jaket bermantel hitam dari kejauhan.
"Chanie hyung!" Jeongin, membalas sapaan laki-laki tersebut.
"Apa kau sudah menunggu lama?" Chan bertanya setelah ia berhadapan langsung dengan Jeongin.
"Ku rasa 15 menit." Jeongin menjawab dengan cengiran khasnya sehingga memperlihatkan gigi berbehelnya.
"Benarkah? Maaf, tadi ada tamu tidak diundang yang berkunjung kerumahku." Chan berkata dengan nada menyesal.
"Tidak apa-apa hyung." Wajah Jeongin tampak sedikit memerah. Sehingga ia mengeratkan hoodie kuning yang ia gunakan untuk mencoba menghalau sapuan angin di musim dingin.
Chan sangat paham bahwa Jeongin tampak kedinginan.
"Jeonginie, kau kedinginan. Kenapa kau hanya memakai hoodie saja? Dimana jaket dinginmu?" Tanya Chan bertubi-tubi sembari melepaskan mantel hitamnya, lalu ia kenakan ke tubuh mungil Jeongin.
"Tidak perlu hyung, aku tidak terlalu kedinginan. Lagipula bagaimana dengan hyung? Hyung juga pasti kedinginan." Tolak Jeongin dengan halus. Merasa tidak enak dengan mantel pemberian Chan.
"Aku lebih baik kedinginan, daripada melihatmu yang kedinginan Jeonginie." Chan tetap kokoh dengan pendiriannya, dan memakaikan mantel tersebut ke Jeongin.
"Maaf hyung." Sesal Jeongin.
"Jadi... Kenapa kau tidak menggunakan jaket tebal Jeonginie?" Chan mengulang pertanyaanya dengan penasaran.
"Seungminie hyung meminjamnya pagi tadi. Karena jaketnya lupa ia cuci. Maaf hyung."
"Tidak, tidak. Aku yang srharusnya meminta maaf karena sudah membuatmu harus keluar rumah untuk menemaniku ke toko coklat dan membuatmu menunggu lama di suhu dingin. Maaf Jeonginie." Ia menjadi merasa bersalah membuat Jeongin harus menahan dingin di luar ruangan.
Chan pun menangkup tangan dingin Jeongin, mencoba untuk menghangatkannya.
Wajah Jeongin yang dari tadi bersemu, tambah memerah diperlakukan sangat manis oleh Chan.
"Hyung tidak salah. Jadi hyung tidak perlu meminta maaf."
"Tapi tetap saja. Apa kita pulang saja? Aku tidak ingin kau sakit." Chan bertanya dengan nada khawatir.
"Tidak hyung, tidak apa-apa." Jeongin mengibaskan tangan kanannya mencoba untuk menolak.
"Kau serius?" Chan mencoba meyakinkan.
Jeongin hanya menganggukkan kepala imut.
"Baiklah."
Chan pun menggandeng tangan kanan Jeongin, dan berjalan beriiringan.
Disepanjang jalan menuju toko coklat, senyum ceria Jeongin tampak tidak sedikitpun memudar mendengar lelucon-lelucon yang Chan sampaikan, walaupun sebenarnya tidak terlalu dia mengerti.
Namun, hanya melihat tingkah Chan saja membuat Jeongin selalu tersenyum manis, dan terkadang tertawa renyah melihat tingkah Chan yang diluar batas.
Chan sungguh senang dengan reaksi Jeongin. Ditambah dengan melihat senyum manis laki-laki disampingnya. Apapun akan ia lakukan hanya untuk melihat senyum manis yang selalu terukir di wajah pacarnya.
Omake
Pagi itu, senyum Jeongin tersungging di wajah manisnya saat menemukan sebuah kotak kado berwarna pink dan secarik kertas di depan teras rumahnya.
To. Jeonginie
"Jeonginie, Happy Valentine"
From: Byung Bang Chan
Walaupun hanya pesan singkat, Jeongin sangat senang menerima kado yang berisikan coklat berukuran besar pemberian dari Chan.
END
P
ublish: 17 Februari 2019
Edit: 26 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ChanJeong Collection | Stray Kids (BxB)
FanfictionHanya cerita singkat tentang Chan, si Leader tampan Stray Kids yang terlalu menyayangi si Maknae.