"Aku pulang,"
Tampak seorang remaja berbalut seragam sekolah memasuki dorm yang berisikan 9 orang penghuni.
"Jeonginie sudah pulang ya?" Minho yang sedaritadi menonton tv, menolehkan kepalanya ke sosok yang lebih muda.
"Iya hyung."
Jeongin menghampiri Minho dan duduk disisi kanan yang lebih tua.
"Bagaimana dengan sekolah barunya?"Minho memulai percakapan.
"Hm.. Menyenangkan." Senyuman Jeongin terpasang di wajah manisnya.
"Ah ya, aku baru tau, ternyata Bang Yedam satu sekolah denganku. Dan dia juga siswa baru, sama sepertiku. Padahal aku lebih tua setahun daripada dia hyung, dan kita malah seangkatan."Jeongin menjelaskan dengan riang tentang pengalaman pertamanya menduduki sekolah menengah.
Minho hanya terkekeh mendengar cerita Jeongin di sampingnya. Lalu mengacak rambut Jeongin yg sekarang sudah sedikit panjang, terutama dibagian poninya. "Seharusnya kau menjadi kakak kelasnya Jeonginie,"
"Minho hyung." Gerutu Jeongin sambil memasang wajah cemberut andalannya.
"Haha... Maaf Joenginie, aku bercanda," Minho tertawa renyah melihat Jeongin yang marah. Terlihat sangat imut.
"Hyung, aku sungguh lapar, aku ingin ke dapur dulu." Pamit Jeongin.
"Ya, Jeonginie! Ganti baju dulu!" Seru Minho yg melihat Jeongin meninggalkannya di ruang tamu sendiri.
"Iya hyung!"
.
.
.Setelah berganti pakaian nyamannya, Jeongin melangkahkan kaki-kakinya menuju dapur. Terlihat sang leader tengah sibuk berkutat dengan bahan-bahan makanan di depannya.
"Chanie hyung!" Jeongin memeluk Chan dari belakang. Membuat Chan sedikit terkejut atas pelukan Jeongin.
"Ah Jeonginie, kau mau tanganku berdarah ya?" Chan menghentikan kegiatan memotong sayur didepannya.
Bukannya membalas, Jeongin malah makin memeluk erat tubuh laki-laki didepannya. Dan membiarkan kepalanya bersandar dibahu lebar yang kebih tua.
"Jeonginie, ada masalah?" Chan bertanya dengan nada khawatir.
Chan dapat merasakan gelengan kepala Jeongin dibelakangnya. Surai sang maknae menggelitik tengkuknya menyebabkan dirinya terkekeh geli. "Hm... Tidak hyung. Hanya lelah."
Chan kembali melakukan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Dan membiarkan Jeongin yang memeluk tubuhnya.
"Wah ada apa ini?" Seru salah satu penghuni lain yang tengah berdiri di tengah pintu masuk dapur.
"Oh Changbin, sudah selesai latihannya?" Chan menyahut di sebrang tanpa menoleh ke arahnya.
"Ya begitulah." Jawab Changbin sekenanya, lalu beranjak dari pintu menuju kursi di meja makan. Ia mendudukan dirinya sambil bersandar, dan meregangkan kedua tangannya yang sedikit pegal.
"Jeonginie, apa yang kau lakukan disana?" Changbin menatap heran Jeongin yang sedari tadi masih setia memeluk Chan.
"Hmmm..." Hanya gumamanlah sebagai jawaban atas pertanyaan Changbin.
Dan Chan didepannya kembali terkekeh untuk kedua kalinya.
"Chan hyung sedang memasak Jeonginie. Lebih baik Jeonginie memeluk ku saja." Changbin menawarkan diri dengan nada bercanda.
"Tidak. Nanti Felix hyung memarahiku. Dan berburuk sangka jika aku mengambil hyung kesayangannya." Jawab Jeongin dengan polosnya, membuat Chan dan Changbin tertawa keras. Lebih tepatnya, Chan lah yang lebih keras tertawa.
"Felix tidak ada disini, dia ada di ruang latihan bersama Jisung." Jelas Chan.
"Benarkah?" Jeongin menolehkan kepalanya menghadap Changbin tanpa melepaskan pelukannya.
"Ya." Changbin meyakinkan Jeongin.
Jeongin lalu melepaskan pelukannya pada Chan, untuk menghampiri Changbin.
Ia menduduki salah satu kursi kosong, dan sedikit menggesernya agar berdekatan dengan Changbin. Ia lalu memeluk Changbin di sebelahnya dengan meletakkan kepalanya di bahu kiri lelaki tersebut.
Senyuman tercetak jelas di wajah sedikit sangar milik Changbin, menghadapi tingkah manja Jeongin.
"Jeonginie, aku jadi cemburu." Chan berpura-pura berekspresi kesal melihat interaksi Jeongin dan Changbin di depannya.
"Hyung sedang memasak. Aku tidak mau mengganggu hyung."
"Itu benar hyung!" Seru Changbin dengan nada mengejek membuat Chan menatap sengit Changbin. MengakibatkanbChangbin tertawa sedikit keras.
"Hyung, berisik." Tegur Jeongin yang tengah memejamkan kedua matanya.
"Ah, maaf maaf..."
Kali ini Changbin lah yang menatap kesal Chan yang tengah mencoba menahan tawanya.
Omake
"Hyung aku pulang! Changbin hyung!!!"
Felix yang baru datang dari latihan bersama Jisung, berlari dengan tidak sabarnya ke arah dapur. Iya mendapat informasi dari Minho, bahwa hyung kesayangaanya berada di dapur.
Setelah sampai di dapur, yang dapat ia lihat adalah, Chan yang tengah menata piring di meja makan, Changbin yang duduk sambil menguap, entah karena bosan atau mengantuk. Dan Jeongin yang tertidur pulas di bahu Changbin.
"Oh Felix. Kau sudah pulang?" Tanya Chan yang mengetahui keberadaan Felix di depan pintu masuk dapur.
Changbin yang mendengar pertanyaan Chan, menolehkan kepalanya ke arah Felix.
Sebelum Felix membuat kegaduhan, Changbin membuka suara untuk menjelaskan situasinya, "Jeonginie sedang tidur Felix. Jadi jangan membuat dia terbangun."
Felix mendudukan dirinya di kursi meja makan dengan wajah masam.
Dan Chan kembali menahan tawanya yang sebentar lagi siap meledak.
END
Publish: 1 Mei 2018
Edit: 25 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ChanJeong Collection | Stray Kids (BxB)
FanfictionHanya cerita singkat tentang Chan, si Leader tampan Stray Kids yang terlalu menyayangi si Maknae.