Siapa kau?wajahmu sungguh familiar dimataku
Mengapa hati ini menjadi sakit
kenapa tangan ini sangat gatal saat melihat
Dirimu
Kelas kini sangat tenang karna pak cipto datang kekelas dan tak lupa membawa senjata pamungkasnya gagang sapu."Selamat pagi sebagai wali kelas mipa XII-C saya ingin memperkenalkan murid baru yang akan masuk menjadi warga kelas ini" jedanya dan kembali ia berbicara "mari silahkan masuk."
dan masuk lah seorang siswa perempuan dengan tampilan rambut dikucir satu,memakai kacamata, kulitnya putih pucat juga mulus,dan balutan seragam yang agak kebesaran juga agak urak-urakan membuat siapa saja tau kalau ia gadis tomboy.
Ia berdiri didepan kelas dan pak cipto mempersilahkannya untuk perkenalan. "Ardia aditya panggil Dia." . membuat seisi kelas tercengo dengan dirinya dan kami dapat menyimpulkan bahwa ia orang yang dingin,tatapannya tajam,dan tak peduli disekitarnya,ia juga menatap dengan wajah datar.
"de, dav auranya bikin jojo merinding, wajahnya juga familiar uga ia ngliatin kita mulu" memang benar yang dikatakan jojo sungguh auranya tak mengenakan. "tuh liat ia menyeringai" bisik jojo dan benar saja saat deo dan dava melihat kedepan mereka melihat senyum kecil atau seringai kecil dari siswa baru itu dan kemungkinan hanya mereka bertiga yang melihat.
"baiklah silahkan duduk di bangku kosong" kata pak cipto sambil menunjuk bangku yang ber sebrangan dengan bangku jojo. Dia berjalan santai lalu duduk di bangkunya dan tak melihat kearah mereka lagi. "baik mari kita lanjutkan materi kemarin" kata pak cipto.
Skip~
Tiiiiinggggg.......ttttiiiinggggg......
Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas.tak terkecuali dava deo dan jojo mereka keluar menuju kantin.sampai sana mereka menuju bangku kosong dan duduk disana."lo pesen apa gue yang mesenin" ujar deo
"gue jus jeruk aja lagi males makan" "jojo pesen ttabokki aja sama matcha dingin" "lo pikir ni korea apa?" "ayolah deo kan yang mesenin, lagian tuh warung pojok jualannya makanan korsel gitu" "ngalah dah'' memang sih kantin mereka memiliki warung yang menjual makanan luar juga.
Sambil menunggu deo jojo main game sampai heboh sendiri.terus dava baca buku yang kemarin belum habis baca. "YA..JOJO MENANG" teriak jojo sambil joget gak jelas mengundan perhatian publik. saat tau jojo diperhatikan ia langsung minta maaf dan langsung duduk sementara yang lain lanjut aktivitas masing-masing.
"malu-maluin''
''biarin" sambil menjulurkan lidah ke dava. Teapat saat itu deo dateng bawa pesenan."nape lu"tanya deo pada dava dan dibalas dengan gidikan bahu.Saat mereka tengah khusyuk makan tiba-tiba ponsel jojo bunyi.
To:JO
HAI!JO.ADA KABAR UNTUK KALIAN DATANG KE TAMAN BELAKANG SEKOLAH SENDIRI SAAT JAM PULANG SEKOLAH. DI TUNGGU.
Ps. lihat simbol tempatnya # !!!> hehehe
'ada apa lagi ini?'batin jojo
Dava melihat jojo ia memperhatikan ekspresi jojo saat membuka pesan hingga selesai mebacanya. Ekspresi jojo saat ini adalah bingung dapat dilihat dari Keningnya yang mengkerut. Jadi ia berinisiatif untuk bertanya "ada apa?" katanya yang dibalas gelengan kepala oleh jojo. Deo yang melihat akan hal itu hendak bertanya namun bel berbunyi dan jojo sudah pergi duluan ke kelas.
-- Pulang sekolah--
" Dav ,De kalian duluan saja pulangnya Jojo masih ada urusan setelah ini mungkin akan lama" jojo"Tapi urusan apa? Dimana? Apa lama? Dengan siapa? Jangan dengan orang asing jika ada apa-apa hubungi gue ya"Dava .
"iya". "Yodah kita duluan hati-hati" Deo. Dibalas deheman dari jojo. Mereka meninggalkan jojo yang kemudian bergegas pergi ketaman belakang sekolah.
" maafkan aku "
----Rumah deo ----
"Dav, lo bisa ngehubungi si jojo." deo mencoba terus untuk bisa berkomunikasi dengan jojo namun hasilnya nihil. "nggak bisa tuh, tumben jojo nggak angkat telpon." dava sebenarnya gelisah karena ia punya firasat tidak baik tentang ini. "kita lacak aja." deo menatap dava meminta persetujuan dan dibalas anggukan.
Segeralah ia membuka laptopnya dan melacak lokasi dimana jojo berada. Untung nya jojo memakai gelang persahabatan yang dava buat sehingga memudahkan deo untuk melacak keberadaannya."Ketemu dav." dava langsung melihat di laptop deo. Ia mengerutkan dahi saat tau kalau jojo berada disebuah daerah yang letaknya tak jauh dari dari gedung sekolah yakni di cafe sebelah sekolah.
"apa jojo kencan." dava langsung menjitak deo "lo nalar dah jojo kan kanak-kanakan ntar yang rewel siapa coba." deo mengangguk betul juga sih tapi ia masih bingung tentang ini. "Susul aja yuk firasat gue gak enak." dan disetujui deo.mereka akhirnya berangkat untuk menemui jojo. Semoga firasat gue salah batin dava.
------skip -----------------
Kini mereka tengah berada di dalam mobil di parkiran cafe tersebut. mereka tengah mengamati dan melihat situasi sekitar cafe. " Dav gimana? langsung apa tunggu" "tunggu". beberapa saat kemudian mereka melihat jojo keluar dari cafe dengan handphone yang berada di telinganya.
"Ikuti " satu kata dari dava membuat deo mengerti, maka ia langsung menancap gas saat melihat jojo masuk dalam sebuah mobil putih itu. Sampai mereka tiba di sebuah taman yang cukup sepi dan mobil itu berhenti disana. " de kayaknya ada yang aneh deh '' dava terus mengamati semua pergerakan dari orang-orang yang turun dari mobil itu.
"Bener nih ngapain coba di tempat sepi ngendap-ngendap lagi" deo melihat garak gerik mencurigakan tersebut hingga akhirnya ia melihat jojo turun dari mobil itu. "DAV itu jojo" seketika mereka terdiam beberapa sejenak sampai dava menoleh kepada deo begitupun sebaliknya. "dav" "de" ucap mereka bersama sampai dava bilang
"itu tangan jojo ngapain pegang pistol juga tangannya kenapa?''.
TBC~~~~~
ALLOOOOO LAMMA GAK UPDATE YA. HEHEHEHE MAAF YA LAGI MALES JUGA BELUM DAPET IDE. BTW MAKASIHHH VOTE NYA. KALO BISA KASIH KOMEN YEE. MAAF KALO CHAP INI NGECEWAIN AQ MASIH PEMULA BELUM BISA BETUL TAPI AKAN DI USAHAKAN LAGIIII .
SEEE YOUUUUU 😁🤞
KAMU SEDANG MEMBACA
GO AWAY
Teen Fiction"Pergi..... adalah hal yang tak ingin ku lakukan. Tetapi mengapa takdir ini menuntun ku untuk pergi bahkan tak akan bisa kembali lagi"____ARDIYA ADITIYA. "Melupakan.... bisa saja kulakukan. Tapi sangat sulit bagiku untuk melupakan dirimu...