Heyy readers, selamat membacaaaa~
______________^_______^_______________
Allena masuk sekolah seperti biasa, ia lari-lari karena sebentar lagi akan masuk. Ia takut akan telat, saat ia sampai gerbang ia melihat ada OSIS sedang berjaga.Sebenarnya Allena ingin kabur, namun tanganya dipegang oleh sang ketua osis. "Ikut saya!" Bentak Adit ketua OSIS SMA Taruna Bangsa. Akhirnya Allena pun mengikuti Adit, entah pergi kemana.
"Kak, ini mau kemana sih?" Tanya Allena. Adit hanya diam. "Jawab dong!" Tegas Allena.
"Diam!" Bentak Adit
"Saya berhak bertanya!" Seru Allena.
Adit hanya terdiam, tanpa merespon ucapan Allena.Allena melipat bibirnya, ia sangat sebal dengan perlakuan Adit. Ingin sekali ia kabur, menuju kelasnya. Lalu Allena pun sampai di toilet.
"Ngapain nih kak?" Tanya Allena
"Beresin." Jawab Adit sambil meninggalkan Allena
"ARGH! Kalo bukan kakel udah gue hajar!" Maki Allena.Adit hanya membalikan badanya, lalu kembali berjalan. Allena yang melihat kejadian itu melemparkan pel-an yang ia pegang.
"Mentang-mentang ketos, seenaknya banget!" Maki Allena. Lalu Allena mengambil pel-an yang ia jatuhkan tadi.
Akhirnya sekarang sudah istirahat 1, Allena pun berjalan menuju ruang osis untuk laporan karena ia sudah melakukan hukumannya.
"Kak, saya sudah melaksanakan hukuman saya. Sekarang boleh saya kembali ke kelas?" Tanya Allena.
"Iya boleh." Jawab Adit tanpa melihat sedikitpun kearah Allena. Allena pun
keluar ruangan tanpa pamitan kepada Adit.Lalu Allena berjalan menuju kantin, untuk membeli sedikit makanan. Dijalan ia bertemu Dika yaitu sahabat dikelasnya.
"Ngapaian lo Len?" Tanya Dika. "Hukuman, tadi gue telat." Jawab Allena. Allena langsung berjalan menuju kantin, tanpa menghiraukan sahabatnya.
Ia tiba di kantin, dan langsung membeli siomay kesukaanya. Ia duduk di kursi kantin, lalu memakan siomay pesananya.
Bel masuk sudah berbunyi, ia segera berjalan menuju kelasnya. Dikelas ia duduk di samping Silva, sahabatnya dari kecil.
"Kirain gue, lo bolos." Ujar Silva.
"Gila aja gue bolos." Kata Allena, sambil mengeluarkan buku matematikanya.Bu Hani pun masuk ke kelas dan mulai mengajar, setelah selesai bel istirahat kedua pun berbunyi. "Oke anak-anak sekian Wassalamualaikum." Pamit bu Hani.
Allena memasukan buku matematikanya kedalam tas, lalu keluar kelas bersama Silva dan Dika.
"Gue kesel banget sama si ADIT!" Maki Allena.
"Kenapa si emangnya?" Tanya Silva"Gue dihukum sama dia, suruh bersihin toilet karena cuma telat 10 menit doang!" Maki Allena lagi.
"Lo segala kenapa telat? Biasanya ngga pernah telat." Ujar Dika.
"Kan gue tadi nungguin emak gue kelar dandan." Kata Allena.Mereka pun duduk di taman, untuk mengerjakan uji kompetensi yang ditugaskan oleh guru PPKN. Lalu lewatlah sang ketua osis, tidak sengaja minuman yang sedang diminum-nya tumpah ke buku Allena.
"BUKU GUE!" Teriak Allena. Semua mata melihat Allena sekarang.
Adit hanya diam, seolah ia tidak memiliki salah apapun."Sorry." Kata Adit dengan pelan sekali, sampai Allena tidak bisa mendengarnya. "KALO MINUM ITU LIAT DULU DONG! PUNYA MATA KAN?" Bentak Allena sambil mendorong tubuh Adit.
Silva berusah untuk menenangkan Allena, namun tetap saja Allena membrontak. "TANGGUNG JAWAB DONG! NIH BUKU GUE JADI BASAH KAN, NANTI DIKIRA GUE NGGA NGERJAIN TUGAS." Bentak Allena lagi.
Adit hanya diam melihat Allena, setelah Allena selesai memakinya ia pergi begitu saja. Tanpa melihat Allena sedikitpun.
"What? Dia ngga respon apa-apa? Ketos macam apa dia?" Maki Allena.
"Udah lo sabar aja, pasti Pak Budi percaya kok." Ujar Silva menenangkan Allena.Bel pun berbunyi, Allena, Silva, dan Dika pergi menuju kelas. Allena menaruh bukunya di pinggir kelas, agar cepat kering. Lalu ia masuk kedalam kelas.
"Kumpulkan tugas kalian!" Perintah Pak Budi.
"Pak! Buku saya basah, jadi saya tidak dapat mengerjakan." Ujar Allena.
"Saya tidak mau tau, hari ini juga kamu harus mengumpulkan tugasnya. Dan silahkan keluar kerjakan diluar!" Perintah pak Budi.Allena pun keluar kelas, ia sangat geram kepada sang ketua osis ADITYA MAHARDIKA. Ingin sekali ia melaporkan kejadian tadi kepada pembina OSIS.
"Ah! Gara-gara tu ketos, gue jadi dikeluarin dari kelas!" Protes Allena.
Ia pun berniat untuk mengambil bukunya namun saat ia melihat bukunya, tidak ada bekas air sama sekali! Sangat bersih."Hah? Tadi bukannya basah? Udah kering lagi? Cepet banget." Ujar Allena dan membolak-balik isi bukunya. Disana tertera nama sang ketua osis, ADITYA MAHARDIKA.
"Hah? Ngga percaya gue." Ujar Allena. Allena pun duduk dan membaca isi buku itu. "Adit kan kelas 12, sedangkan gue kelas 10. Gimana caranya dia bisa bawa buku ini?" Tanya Allena heran.
Dibelakang buku itu terselipkan notes yang berkata "Ini buat lo." Singkat namun sangat mengejutkan untuk seorang anak terdingin se- SMA Taruna bakti mensisipkan notes dan menggantikan buku seorang Allena, gadis biasa yang namanya tidak famous seperti Gloria, atau Rachel.
_______________^_______^______________Hellaw readers:) ini cerita baruu. Insyaallah akan tamat:) aamiin. Semoga kalian bacanya ngga bosen yaaa. Gudbayyy
Salam baca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
KATAKU
Teen FictionADIT MAHARDIKA ketos SMA Taruna Bangsa. ALLENA NINDYA PUTRI gadis biasa yang memiliki adik bernama ALLEVA NINDYA PUTRI.